🇰🇷Chapter17🇰🇷

1.3K 24 2
                                    

Happy reading all.
Maaf kalau banyak yang typo.

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk cobalah beberapa saat lagi"

'Mungkin dia lagi sibuk'guman Kai.

Kai mencoba menelpon istrinya untuk yang ketujuh kalinya.

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi"

"Kamu kemana sih? " Batin Kai.

Walau sulit untuk berkonsentrasi tetapi Kai berusaha supaya urusannya disini cepat kelar dan bisa kembali ke Seoul, rumahnya. Ia pun meletakkan ponsel nya diatas meja kerjanya saat ini.

Tak menunggu lama, sebuah telepon dari seseorang didapati Kai.

"Hallo... " Terdengar suara di seberang sana.

"Iya hallo sayang... Kamu dari mana aja sih... Aku telpon kamu gak angkat... Kamu baik-baik aja kan? " Ujar Kai bertubi-tubi

Orang yang sedang diseberang sana terdiam membisu.

"Hallo.... Sayang.."

"Maaf Pak.... Ini saya sekretaris bapak.... "

Nama sekretaris nya itu adalah Desi.Desi sudah menjadi sekretaris Kai selama 6 tahun lebih.

"Ohhh iya Des maaf.... Saya lagi banyak pikiran" Ujar Kai

"Iya Pak gak papa.... "

Desi pov on

Awh..... Pak Kai memanggil ku dengan sebutan Sayang  ..... Aduh.... Gimana dong... Gua dagdigdug serrrrrrr...... Selama ini aku memendam perasaan ku kepada pak Kai dan......
Pak Kai lagi pusing dan dia pasti butuh hiburan. Kalau pak Kai datang lagi ke sini nanti bakalan aku kasih hiburan wow...... Guman Desi dalam hati.

Desi pov off

Sementara dilain tempat Jennie sedang menangis meratapi sakitnya. Dia bimbang antara memberitahu Kai penyakit nya atau menutupi nya. Ia tidak berani memberitahukan penyakit aslinya kepada siapapun termasuk ayah, ibunya maupun mertuanya.Ia menangis, frustasi. Keadaan hatinya sedang kacau.Ia menagis selama beberapa jam lamanya dan tidak makan maupun minum.
Tak lama kemudian Sehun datang menghampiri nya. Sehun mendudukkan bokongnya di dekat tempat Jennie merebahkan diri.Ukuran springbed itu adalah king size. Kamar ini di dekorasi oleh dekorator ternaka asal Yunani. Kamar yang sedang Jennie tiduri ini terletak di lantai 3 rumah Sehun. Rumah ini sangat mewah bak istana Yunani yang super duper wow. Kamar itu didekor dengan dekorasi yang sangat sempurna. Siapa pun yang memasuki kamar Sehun tidak akan rela keluar dari sana.

"Sudah lah jangan menagis lagi... "

Jennie tidak bergeming. Ia hanya diam dan menagis. Beberapa saat kemudia dia berbicara. "Aku mau pulang" Hanya itu yang mampu dikatakam oleh Jennie.

"Yah sudah kalau kamu mau pulang."

Skip

Tak menunggu lama Jennie sudah sampai dirumah suaminya, Kai.

'Aku kangen suasana rumah ini' Batin Jennie.

"Kamu yakin akan keputusan mu? Kamu telah memilih Kai dibandingkan dengan memilih aku. Besok aku akan ke Taiwan mengurus perusahaan ayah dan ibu ku. Kalau kamu mau kita bisa melanjutkan hidup disana. Dan aku janji kalau kamu mau ikut dengan ku aku akan menganggap anak ini sebagai anak kandung ku. Aku akan memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Aku janji Jennie. Pergilah dengan ku sebelum Kai datang."bujuk Sehun kepada Jennie.

"Aku tidak bisa meninggalkan ayah, ibu, mertua, suami dan calon anakku. Bagaimana pun juga aku sudah menjadi seorang istri dan sedang mengandung anak Kai. Aku tidak bisa" Ujar Jennie meneteskan airmata.

Sehun tampak kacau. "Baiklah kalau itu keputusan mu. Aku pergi"

Sehun masuk kelamaan mobilnya dan meninggalkan rumah Jennie. Jennie menagis. Jujur saat ini ia mencintai dua laki-laki sekaligus. Ia tidak bisa memilih antara Kai dan Sehun. Ia bimbang. Bagaimana kedepan harinya? Apakah ia akan bahagia setelah lah memilih untuk hidup bersama Kai? Apakah dia akan merasakan sakit?

'Ku serahkan semuanya pada-Mu yah Tuhan' ujar Jennie dan masuk kedalam rumah.

❣❣❣

"Cukup sekian persentase dari Kai company dan trimakasih" Ujar salah satu sekretaris Kai pada akhir meeting di luar kota.

Saat semuanya sudah bubar Kai masih termenung. Jujur selama meeting ia tidak konsentrasi. Ia beruntung memiliki seorang sekretaris yang bisa diandalkan. Namanya adalah Jeremi. Teman satu tadika sampai kuliah bahkan rekan kerja.

"Hey man... Kamu kenapa? Aku perhatiin selama meeting oamu tidak konsentrasi. Apa yang sedang kamu pikirkan? "

"Aku harus pulang. Aku sangat khawatir kepada istri ku. Aku yakin dia sedang tidak baik-baik saja." Ujar Kai.

Drrrrt,..... Drrttt..... Drt......

Ponsel Kai berdering. Dengan cepat ia mengambil ponsel itu dluang diletakkannya diatas meja meeting. Saat melihat kontak siapa yang sedang menelfon nya Kai sayang bahagia. Ia mendapat telpon dari istrinya.

"Sayang... Kamu darimana? Kenapa tidak bisa di telfon? Kenapa tidak megabari ku? Kenapa? Jawab sayang? "

"Hikss..... A... Aku.... Tidak baik baik saja Kai... Kumohon pulanglah.... Aku akan memberi tahu aoanyang sedang terjadi."

"Ha.. "

Panggilan ditutup oleh sepihak. l
Kai mulai was-was. Ia khwatir. Ia pucat. Tanpa permisi ia meninggalkan jeremi dan masuk kedalam mobil.

Ia menancap kan gas diatas rata-rata. "Tunggu aku"

Saat di tengah perjalanan Kai menabrak sesuatu yang mengakibatkan mobilnya menabrak sebuah pohon besar di pinggir jalan raya. Darah berlumuran di tuxedo putih yang sedang dikenakan oleh Kai.

Cukup sekian..... Next chapter selanjutnya. Love you readers❣❣❣
Salam manis dari author kece.

Adik kandung Kai
❤Toga❣

Adik tiri Sehun
❤Toga

Adik ipar Jennie
❤Toga


Posesive Husband[21++]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang