#177

94 14 0
                                    

A/N: jangan lupa vote dan comment



"Mereka pasti akan datang, masalahnya adalah seberapa kami dapat bertahan." dua sekoci lain yang telah berangkat sama sekali tidak bermasalah ketika mendarat menuju ke tepi dan mulai melakukan tugas mereka sesuai kesepakatan yang telah direncanakan semejak awal.


 Ide untuk memanggil para paus orca bukanlah milik Harjo, ide tersebut dicetuskan oleh para pelaut berpengalaman serta pengamat kehidupan bawah air yang kebetulan juga berada satu kapal dengan pengungsi sehingga mereka dapat membantu meskipun tidak ikut angkat senjata untuk mempertahankan keamanan semua orang.


"Laporkan keadaan kalian." meminta informasi para penjaga melalui HT.

"Tidak ada tanda-tanda hiu di sektor kiri."

"Sektor kanan aman."

"Sektor depan juga."

"Bagaimana dengan sektor belakang?"

"Aku melihatnya! ada sekelompok paus yang berenang mendekati ke arah kita." menatap ada belasan lebih paus Orca yang menampakkan diri dengan cara meloncat menuju ke atas permukaan lalu kembali menuju ke dalam laut. Alasan para paus melakukan hal tersebut bukanlah untuk pamer karena mereka memerlukan mengisi ulang oksigen sebelum kembali menyelam untuk waktu yang lama dan akan melakukan hal yang sama jika persediaan oksigen semakin menipis.

"Bagus, tetap awasi pergerakan mereka!"

"Siap!"


 Laut bukanlah sekedar milik para hiu semata, masih terdapat banyak biota laut yang ikut di dalamnya. Paus orca tidak senang jika para hiu memasuki wilayah teritori mereka, maka dari itu mereka akan berusaha menyingkirkan mereka bahkan dengan cara membunuh sekali pun.


"Urusan berikutnya akan kami serahkan kepada para paus, mereka adalah ahlinya dalam bidang ini." selain memantau kejadian yang tak terduga ini, Harjo juga mengikuti perkembangan berita para tim yang telah mendarat menuju daratan karena posisi mereka juga masih belum aman kali ini.


***


 Jaka dan Tara tidak mengetahui apa yang terjadi berikutnya karena mereka tidak memiliki sesuatu semacam teropong untuk melihat tanda isyarat orang-orang dari dalam kapal utama. Pergerakan hiu yang sebelumnya sangat agresif, tiba-tiba menjadi lenyap begitu saja setelah Jaka melihat para paus mulai menyebar diantara perairan di sekitar mereka. Cuma karena ia tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi bukan berarti di bawah sana tidak terjadi sesuatu seperti pembantaian misalnya.


"Bahan bakar tinggal sedikit, mesin rusak, senjata minim, kalau mendarat juga bakal ketemu dengan para zombie, hah..."

"Gimana?"

"Kita atasi masalahnya satu-satu, untuk sementara kita buat senjata untuk perlindungan sementara sebelum menepi menuju daratan."

"Sekarang jam berapa, Ra?" lanjutnya berusaha untuk memastikan terlebih dahulu.

"Jam tiga."

"Berarti kita masih memiliki sisa waktu tiga jam lagi sebelum langit menjadi gelap, kita harus cepat."


 Rencana awalnya adalah orang-orang yang berasal dari sekoci menjalankan misi dan tidak secara langsung kembali menuju ke sekoci karena masih ada banyak hal harus mereka lakukan. Malam ini semua orang akan kembali menghabiskan waktu untuk tetap di kapal karena memang lebih aman berada disitu ketimbang harus beristirahat di daratan yang dipenuhi oleh para zombie.

 Sementara Tara mengakali benda apapun yang dapat dijadikan sebagai senjata, Jaka memperbaiki mesin yang kerusakannya cukup parah karena sudah terlalu lama tidak digunakan, sifat perbaikan yang ia lakukan adalah bersifat sementara karena mereka berdua membutuhkan benda tersebut tetap bekerja untuk sekali perjalanan, setelah itu mesin tersebut harus segera diganti dengan yang baru jika ingin tetap digunakan untuk perjalanan lain.


"Ka, aku nemu orang-orang yang ada disini nyimpen makanan kaleng!"



Hope : Reset [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang