A/N: jangan lupa vote dan comment :)
Mereka semua sedang berada di atas sebuah kapal yang berjalan mengarungi lautan, jika ingin segera meninggalkan lokasi kejadian, tidak ada tempat yang benar-benar bisa dijadikan persembunyian karena ada banyak orang yang berkumpul.
Sementara orang-orang mengejar pelaku yang baru saja keluar dari ruang mesin, Harjo meminta beberapa orang lain untuk mengawasi bagian depan, kiri, dan belakang bagian kapal untuk memeriksa apakah ada seseorang yang baru saja lompat, karena kemungkinan besar, orang tersebut merupakan pelaku yang sedang mereka cari.
"Itu dia."
Sedang berada di sisi kapal sebelah kanan, Harjo melihat ada orang yang baru saja menerjunkan diri ke bawah air dengan menggunakan setelan lengkap seorang penyelam beberapa detik yang lalu.
Dituntut untuk bertindak cepat dan mengambil keputusan terbaik, ia tidak bisa menghubungi yang lainnya karena Harjo bisa kehilangan jejak pelaku saat itu juga jika lengah begitu saja dan mengenai kemungkinan jika pelaku tidak bekerja secara sendirian saja alias adanya kerja sama membuat pengawasan harus tetap dilakukan saat ini.
Deg.
Intensitas jantung yang berdetak lebih cepat daripada yang seharusnya membuat aliran waktu yang berada di sekitar Harjo terasa lambat kali ini. Dengan sebuah pistol yang masih berada di genggaman tangannya, ia langsung mengarahkan ujung dari senjata api tersebut menuju ke arah orang yang sedang terjun bebas dari atas kapal dengan pergerakan slow motion.
Terus-terusan menarik pelatuk mengikuti pergerakan dimana orang tersebut akan jatuh, memerlukan pengalaman dan tingkat akurasi yang sangat tinggi untuk berhasil mengenai sasaran dari jarak jauh menggunakan sebuah pistol saja.
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah tindakannya berhasil apakah tidak, Harjo dapat melihat tubuh yang ia jadikan sebagai target sedari tadi tidak bergerak sedikit pun dan mengambang begitu saja di antara air diikuti dengan darah merah yang tidak bisa dicegah untuk keluar.
***
Suara tembakan yang terdengar beberapa detik lalu sempat membuat semua orang terkejut karena setelah berada di atas kapal, tidak ada alasan lagi untuk meletuskan tembakan. Ledakan beberapa kapal memang membuat semua orang panik, namun orang-orang yang tersisa berusaha untuk menahan emosi semua orang dan meredam kepanikan karena panik hanya akan menyebabkan kekacauan dan semuanya dapat terjadi begitu cepat sebelum berhasil disadari lebih awal.
"Apa yang sedang terjadi sebenarnya? kegilaan ini tidak pernah akan berakhir." pungkas Jaka yang berusaha untuk memperbaiki posisi duduk dan menyenderkan tubuhnya menuju sebuah pilar penyangga kapal di dekatnya.
Meskipun duduk sebentar dapat sedikit meringankan rasa kelelahan Jaka dari apa yang telah ia lakukan semenjak kemarin malam. Jaka tidak dapat benar-benar beristirahat karena situasi membuatnya terus-terusan harus terjaga agar tidak kelewatan sesuatu yang penting.
"Mesin telah mati, itu buruk." dapat langsung merasakan efek mesin kapal yang baru mati semenjak beberapa menit yang lalu.
Terlepas dari pro dan kontra yang sedang semua orang alami, dengan berdiam diri di tempat itu untuk sementara, Jaka dapat lebih leluasa untuk memikirkan langkah-langkah yang diambil karena kapal telah menampung orang dalam jumlah banyak dan harus ada sebuah keputusan yang jelas mengenai kejadian ini.
"Kapal sebesar ini, jika harus memperbaiki mesinnya, itu tidak bisa sekedar diperbaiki di tengah lautan saja."
Untuk mencari suku cadang yang diperlukan (jika memang harus), tempat-tempat yang menyediakannya hanya pelabuhan-pelabuhan besar karena memiliki kemungkinan tinggi menemukan benda yang dicari. Kebanyakan orang sudah mendengar mengenai apa yang telah terjadi kepada Jakarta.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope : Reset [END]
Ciencia FicciónMerupakan buku ketiga dari serial Hope. Masa depan dan masa lalu memanglah saling berkaitan, karena memang keduanya merupakan bagian dari susunan waktu. Keadaan di masa depan yang tidak sesuai dengan harapan pemimpin Hope terdahulu membuat mereka be...