LOVE IS GONE

915 212 953
                                    

Absen dulu sini sebelum baca

ᴷᵃˡᵃᵘ ᵇᵉʳˢⁱᵏᵃᵖ ᵈⁱᵖⁱᵏⁱʳ⁻ᵖⁱᵏⁱʳ ᵈᵘˡᵘ ʸᵃ ᵍᵃⁿᵗᵉⁿᵍ. ᴹᵃᵏᵃˢⁱʰ ˡᵒʰ ᵏᵃʳᵉⁿᵃ ˡᵒ ᵍᵘᵉ ʲᵃᵈⁱ ᵇᵉˡᵃʲᵃʳ ᵍⁱᵐᵃⁿᵃ ʳᵃˢᵃⁿʸᵃ ˡᵃᵏᵘⁱⁿ ʰᵃˡ ˢᵉˢᵘᵏᵃ ʰᵃᵗⁱ. ᴳᵘᵉ ˢᵉˡᵃˡᵘ ᵇᵉʳᵃⁿᵍᵍᵃᵖ ᵐᵉʳᵉᵏᵃ ˢᵉᵐᵘᵃ ᵐᵃⁱⁿᵃⁿ.

'Let's play together.'


"Gue mau kita putus, sekarang."

Pernyataan Avala berhasil membuat semua kerumunan bersorak ria. Terutama laki-laki. Ini sudah kali ke 10 dalam sebulan gadis dengan rambut terurai bebas itu berpacaran. Avala hanya butuh waktu 3-5 hari. Setelah itu dia akan putus.

"Tapi kenapa Val?" tanya Ridho.

"Simple," balas Avala, "gue bosen sama lo."

Ridho tak percaya. Dia baru berpacaran 4 hari tapi Avala memutuskannya? Harusnya dia yang memutuskan hubungan ini duluan. "Kenapa lo yang harus mutusin gue Val? Mau taruh dimana harga diri gue?" Ridho tak terima.

Avala tersenyum. Kerumunan kantin semakin banyak. Avala dan Ridho berada ditengah-tengah mereka. Tepat di meja Ridho makan.

"Apa harga diri cowok lebih penting dari pada cewek?" tanya Avala, "Apa cuman cowok yang berhak mutusin hubungan?"

"Tapi gue cinta sama lo, Val."

"Sayangnya gue cuman main-main sama lo, Dho," balas Avala santai lalu pergi meninggalkan kerumunan diikuti tiga temannya.

"Lo mau sampai kapan kaya gini, Val?" tanya Amalia yang berjalan beriringan keluar kantin dengan Avala. Dua teman lainnya berjalan di belakang mereka.

"Sampai rasa cinta gue kembali."

_____Love is Gone_____

LOVE IS GONE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang