LOVE IS GONE [On Going]

LOVE IS GONE-- LSG 11

Game apa yang bikin kalian candu?

__________••__________

62 8971145** : Permainan gue cukup halus dibanding lo kan?

Avala berdecih lalu menekan notifnya. Jemarinya mulai mengetik..

You: Emang cuman cewek goblok yang mau sama 💩 kaya lo

Avala menaruh ponsel di sampingnya.  Menutup matanya yang ingin merasakan angin yang menerpa wajahnya. Beberapa helai rambutnya yang tidak ikut terikat ikut menikmati sejuknya angin di cuaca berawan pagi ini.

Di atas gedung kiri, sendirian menjauh dari semua orang. Itu yang biasa Avala lakukan jika ingin meredakan emosinya. Untung saja kejadian tadi pagi tidak terdengar sampai guru-guru SMA DASARKU dan para Osis kalau saja Kenan, Eric, dan teman-teman Farrel tidak mengusir kerumunan yang menyebalkan.

"Lo ngapain di sini?" Suara berat dari arah belakang membuat Avala membuka matanya dengan kesal. Emosinya belum reda dan ia tidak ingin diganggu oleh siapapun.

"Bukan urusan lo gue di sini."

Avala memandang malas cowok yang mulai berjalan mendekatinya. "Tempat gue," kata Rama.

Kening Avala mengerut, "terus? Nggak ada tanda larangan kan di sini?"

"Pergi, gue mau sendiri."

"Kenapa bukan lo aja? Gue yang dateng duluan kan? Ya tempat ini sementara punya gue," balas Avala. Ia tidak takut sama sekali melihat Rama yang mulai memancarkan aura amarah.

"Pemarah," desis Avala lalu kembali berusaha menikmati pemandangan di hadapannya.

Rama langsung menarik tangan Avala membuat gadis itu bangun dari duduknya.  Avala yang ditarik paksa langsung menyentak tangan Rama kemudian berdiri.

"Lo bisa halus dikit nggak sama cewek?!" kesal Avala, "gue lagi males bacotin orang, jadi tolong dengan sangat lo pergi sebentar biarin gue sendirian disini."

Avala menatap mata Rama tajam. Yang ditatap bahkan tak kalah tajam menatap matanya.

"Gue nggak peduli masalah lo, lo mau pergi atau gue dorong dari gedung?"

Pupil matanya melebar mendengar ucapan Rama. "Gue masih nggak nyangka kenapa perempuan di luar sana suka sama cowok nggak punya hati, kasar kaya lo."

"Lo mau jadi pembunuh?" lanjut Avala.

"Kalau itu bisa buat lo pergi dari sini, kenapa enggak?" balas Rama cuek.

•••

"Gue nyesel banget bucin sama cewek, sekarang jadi makan hati."

Tawa menyebalkan Rigal dan Abe langsung terdengar setelah Gilang mencurahkan isi hatinya dengan wajah melas. Astaga kasihan sekali sad boy satu ini.