- meeting .

438 117 36
                                    

❀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



aku melongo didepan rumah— atau bisa disebut toko? gayanya sederhana namun enak dipandang mata.

istilah lainnya aku terpesona, sudah tidak pernah keluar rumah semenjak lulus begitu diajak keluar langsung norak.

maklum lah, ya, aku anak nolep, sih :)

“ayo masuk.” setelah memarkir motor dengan benar mama menggandeng tangan kananku erat.

sepertinya mama takut aku akan kabur, memangnya aku bisa kabur kemana kalau aku saja tidak hapal jalan sini?

padahal dekat dari rumah, perjalanannya hanya memakan waktu 15 menit.

sekali lagi aku ingatkan kalau aku nolep :)

“bener gak ya ini tempatnya?”

aku menatap horor pada mama, ini mama yang ajak mama yang gak tau tempatnya, gimana sih??????

“bener, kok, kak. yuk, masuk aja.” mama berucap yakin.

pintu toko terbuka, menampilkan sosok wanita cantik.

wanita paruh baya itu tersenyum lebar, matanya menyipit membentuk sabit.

“wah, udah sampe. nyasar gak, bun?”

ah, sapaan khas ibu-ibu. aku curiga kalau sapaannya sudah begini pasti ada hubungannya dengan jualan.

kedua wanita paruh paya itu cipika cipiki dengan riang, sampai lupa kalau ada satu orang lagi disini, sudah gitu masih didepan toko pula.

aku mendengus, poni yang sudah ditata rapi oleh mama aku tiup. kesal rasanya menunggu adegan berbasa-basi ini selesai.

“didalem aja yuk ngobrolnya.”

akhirnya selesai, aku sujud syukur.

bercanda.

didalam toko rasanya adem dan sejuk, mungkin karena ada tanaman gantung yang menempel dilangit-langit.

kedua wanita bertitel ibu ini berbincang, sesekali membicarakan diriku yang akan melamar kerja disini.

dan dugaanku benar, pekerjaan ini berkaitan dengan bisnis.

admin online shop.

aku langsung diterima begitu menyerahkan surat lamaranku, katanya tanggal satu nanti sudah boleh bekerja.

sekarang tanggal 26 juni, jadi aku akan mulai bekerja diawal bulan juli nanti.

mama terlihat senang, akhirnya anak gadisku tidak membusuk dikamar lagi.

itu yang terbaca dari mimik wajah mama.

terlalu lama berbincang sampai lupa tamunya gak disuguhi makanan atau minuman, aku berdehem kencang.

dan berhasil mengambil atensi dua wanita ini, “seret, euy.” ucapku sambil memalingkan wajah.

mama diam-diam mencubit pahaku.

mama miya lezatos— bukan, mama miya pemilik toko sekaligus rumah ini tertawa renyah.

“kalo haus bilang dong, kak.”

aku nyengir lebar, “hehe.”

“mas tolong ambilin minum sama kue dikulkas atas, kulkas toko belum diisi lagi. cepetan buat tamu, nih.” seru mama miya.

ketika menoleh kearah tangga, aku dikejutkan dengan kehadiran dua remaja lelaki seumuran denganku yang tengah menguping.

kembar.

yang satu jamet yang satu ubanan, itu first impression ku pada mereka berdua.

merasa kepergok olehku mereka berdua pergi terburu-buru, aku terkekeh.

mereka berdua lucu.

[tbc]

olshopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang