Seven

83 14 4
                                    

Enjoy the story and Happy Reading...

Setelah 3 bulan lalu saat Rose menerima untuk menjalin hubungan dengan Chanyeol, mereka sangat lengket. Bahkan Jennie sering menjadi obat nyamuk saat ia diantar pulang. Sedangkan Jongin, awalnya Rose dan Chanyeol ragu untuk memberi tahu Jongin karena takut pria yang berstatus sebagai adik dari Chanyeol itu menentang hububgan keduanya tetapi ternyata responnya adalah kebalikannya. Jongin sangat senang hyungnya itu sudah tidak seperti orang gila karena kehilangan Alice. Tapi Jongin mengancam kakaknya itu jika ia sampai menyakiti Rose yang sudah Jongin anggap sebagai adiknya itu.

Rose mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan penglihatannya karena sinar matahari yang menyeruak masuk melalui celah tirai. Gadis itu sedikit menggeliat dan dirasakannya ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Saat ia membuka matanya, ia melihat wajah tampan seseorang yang sedang terpejam. Rose melirik jam berwarna pink yang ada diatas nakas dan masih menunjukkan pukul 7 pagi ia pikir masih terlalu pagi untuk bangun karena ia jam kerjanya kali ini adalah jam 10 pagi dan ia ingin tetap seperti ini. Posisi ini sangat nyaman bagi Rose, gadis itu kembali menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Chanyeol. Rose menghirup dalam dalam aroma tubuh prianya itu, bibirnya tertarik membuat sebuah senyuman sedangkan matanya yang kembali terpejam untuk menyusul kembali kekasihnya itu ke alam mimpi.

Sedangkan tak lama kemudian Chanyeol membuka matanya dan mendapati seorang gadis dipelukannya. Ia semakin mengeratkan pelukannya dan mengelus pipi gadisnya itu.

"Aku ingin selalu seperti ini setiap aku membuka mata." Ucap Chanyeol.

Tangan besarnya itu beralih mengelus bibir pink yang ranum milik Rose.

"Dan bibir ini akan selalu menjadi candu untukku."

Chanyeol mengecup kening Rose.

"Ternyata ini rasanya mencintai dengan tulus." gumam Chanyeol.

Rose sebenarnya tidak tidur. Dia mendengar semua ucapan Chanyeol tadi, dia sengaja tidak membuka mata karena ingin menikmati sentuhan sentuhan lembut yang Chanyeol lakukan kepadanya. Itu sangat manis, pikirnya. Tapi ucapannya yang terakhir sangat mengganggu pikirannya. Apakah Chanyeol tidak pernah mencintai seseorang dengan tulus? Lalu Alice? Rose sangat ingin menanyakannya. Tapi ia pikir tidak sekarang. Ia hanya ingin kali ini Chanyeol menjadi miliknya seutuhnya. Ia tak ingin Chanyeolnya melihatnya sebagai Alice. Sangat egois memang, tapi bolehkan Roae egois? Kali ini saja. Rose masih tetap memejamkan matanya, dan Chanyeol juga masih memeluk tubuh rampingnya dengan erat.

"Aku tau kau sudah bangun Rose. Apa kau sangat mencintaiku sehingga tak ingin kulepaskan?" ledek Chanyeol.

Rose merasakan pipinya yang memanas, wahh pipinya ini sangat tidak bisa berkompromi. Chanyeol sedikit terkekeh karena melihat Rose blushing. Rose mulai membuka matanya lalu mempoutkan bibirnya. Sebelum dia melayangkan protesnya, Chanyeol lebih dulu membungkamnya dengan ciuman lembut.

"Ini masih pagi Chan, kau sudah menciumku." sengit Rose. Tapi apa kalian tau dia dalam hatinya Rose sangat bahagia bahkan rasanya ia ingin terbang ke atas awan saat bibir Chanyeol melumat bibirnya dengan lembut tadi.

"Morning kiss." jawab Chanyeol enteng.

"Tapi bisakah kau memanggilku oppa lagi?" lanjut Chanyeol.

"Memangnya apa bedanya?" tanya Rose dengan polosnya.

"Tentu saja berbeda. Kau selalu memanggil Jongin dengan embel embel oppa. Sedangkan aku??!!" protes Chanyeol.

"Kalau begitu aku akan memanggilmu ahjussi."

"Apa?!! Ahjussi? Kau pikir aku seumuran dengan ayahmu? Ayolah sayang. Panggil aku oppa." rengek Chanyeol.

"Baiklah baiklah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let Me Alone (Chanrose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang