Permulaan Penderitaan

11 4 0
                                    

🐣"ketika seseorang membencimu karena kamu adalah kamu, itu membuktikan bahwa ia tak mampu sepertimu. Bersyukurlah akan hal itu, karena kamu sangat spesial," 🐣

Langkah kaki seorang gadis kini memasuki gerbang sekolah, dengan tangan kirinya menenteng sebuah buku.

Banyak pasang mata melihat ke arahnya, bukan karena ia seorang murid terkenal, bukan seorang yang berpengaruh di sekolah itu, tapi dia adalah Hany.

Hany menunduk saat berpapasan dengan beberapa murid, ini  tak seperti apa yang ia bayangkan,  menjadi salah satu pusat perhatian dan pastinya ia akan dibully.

Ia mencoba meyakinkan dirinya, kemudian mendongak kepalanya ke atas, ia tersenyum dan melangkahkan kaki tanpa memperdulikan tatapan sinis para murid.

"Dih gayanya, "

"Pagi-pagi bikin badmood gara-gara dia," ucap beberapa murid sambil menunjuk Hany.

Hany mungkin harus terbiasa dengan semuanya ini, entah sampai kapan ia bertahan. ia mencoba tak memperdulikan ocehan murid-muridnya tadi.

Bruk

Hany memejamkan matanya, dan saat ini, ia sudah tersungkur ke lantai.
Beberapa murid yang melihat itu pun tertawa dan membuat Hany hampir saja menangis.

"Makanya, jalan itu pakai mata dong."

"Matanya kan nggak bisa ngelihat gara-gara kacamatanya yang kebesaran."

"Ahahaah, kasian ya."

Hany tak tahan dengan semuanya, ia bangkit dan meninggalkan mereka. Seandainya ada yang membantu Hany tadi, mungkin ia tak akan berakhir seperti ini.

Hany membasuh wajahnya, ia melihat dirinya di pantulan cermin. Ia sadar ia tak secantik gadis lain, bibirnya tak seseksi mereka, hidungnya pun tak mancung  seperti teman-temannya.

Ia  harus kuat, ia pun harus melewati semuanya. Ia datang ke tempat ini untuk bersekolah, bukan untuk mencari masalah, ia pun tak mau mengecewakan eyangnya.

Hany menarik napasnya pelan, ia kemudian mengelap wajahnya dengan sapu tangan miliknya.

"Kamu harus kuat Han, " yakinnya.

Hany keluar dari toilet, ia buru-buru pergi ke kelas. Hany masuk ke kelasnya dan langsung duduk di bangkunya tapi tiba-tiba ada yang melemparkan bungkusan kertas ke kepalanya.

"Uupps! maaf sengaja, " ucap seseorang di selah tawanya.

Hany menatap pada lelaki itu, sedangkan lelaki itu asyik tertawa.

"Tolong jangan ganggu saya, " ucap Hany.

Lelaki itu menatapnya dengan iba tapi beberapa saat kemudian ia tertawa terbahak dan langsung menumpahkan air mineral yang ada di genggamannya ke baju Hany.

Beberapa murid yang ada di kelas itu tertawa menyaksikan pemandangan di didepan mereka.

"Astaga Hany! " pekik Elin.

Elin datang dan langsung menarik Hany keluar dari kelas, sekarang Hany harus mengeringkan pakaiannya atau mengganti pakaiannya.

"Kamu baik-baik aja Han? "

Hany hanya mengangguk,  ia kemudian mengambil seragam cadangannya di loker kemudian mengganti bajunya yang basah.

"Aku ganti baju dulu ya, " ucapnya lalu menuju ke toilet. Elin pun mengikuti sahabatnya itu, takutnya nanti ada yang menjahili Hany lagi.

***
ruangan kelas itu terlihat hening, para siswa sibuk menyaksikan penjelasan sang guru.

"Rak, lu paham nggak sama penjelasannya pak Ano? " tanya lelaki manis itu.

Yang ditanya pun menoleh, kemudian menggeleng tak mengerti. " gimana mau ngerti kalau penjelasannya itu bikin ngantuk, " balas cowok yang bernama Raka.

"Cabut yuk! Gua malas disini, " ajaknya pada Raka.

Raka menoleh ke samping, melihat temannya yang sibuk memperhatikan Pak Ano.

"Elah Rey, lu bisa-bisanya betah sama si kumisan. " Reyhan menatap Raka tajam, saat tahu arti dari tatapan Reyhan, Raka segera meminta maaf dan menyuruh temannya melanjutkan aktifitasnya.

"Gimana Rak? " tanya Dafa.

"tahu sendiri kan, kalau udah asyik kayak gitu mana mau diajak, " ucap Raka sambil melirik Reyhan.

Dafa yang dari tahu bersemangat untuk bolos pun mengurungkan niatnya.

"DAFA! RAKA! KENAPA BISIK-BISIK! "

Mampuslah mereka berdua. Dafa yang cegegesan pun menjawab Pak Ano dengan jawaban sederhana tapi menusuk sampai ke pori-pori.

"Anu pak, biasa lagi ngegosipin tetangga saya yang selingkuhan sama Pak RT, " jelas Dafa.

Semua murid yang mendengar jawaban Dafa pun akhirnya tertawa dan membuat kelas menjadi ricuh.

"Diam! saya tidak ada hubungannya dengan itu, " Jelas Pak Ano.

"Ya emang ngak ada hubungannya pak, kan bapak bukan selingkuhannya, atau jangan-jangan ...  Bapak korban selingkuhannya ya? "

Pak Ano yang sudah tidak tahan dengan sikap Dafa pun menyuruh Dafa untuk keluar dari kelas, ia tak mau penyakitnya kambuh gara-gara kecebong Dafa.

"Kamu Dafa! Keluar dari kelas ini! " tegasnya.

"Yes! Rezeki anak soleh, Terima kasih pak, " ucap Dafa sambil cengengesan dan langsung kabur.

"Pak saya juga ikutan ya! " Pekik Raka.

Pak Ano  pun langsung membuka sepatunya dan melemparkan ke arah Raka dan....

Bugh

Semua murid tertawa kalah sepatu itu mendarat mulus di atas kepala Raka. Dafa yang tadinya ingin cepat-cepat ke kantin mengurungkan niatnya dan ikut tertawa melihat penderitaan Raka.

"Dasar si tua kumisan! " Pekik Raka.

****

Selama pelajaran berlangsung, Hany berusaha fokus pada materi yang dijelaskan oleh gurunya. Ia mencoba memahami satu persatu tanpa disadari seseorang terus memperhatikannya.

"Gua pernah lihat dia, tapi kapan dan dimana ya, " batin Rara.

"Ra? lo kok ngeliat kebelakang mulu?" tanya lala.

"Ngak papa, " ucap Rara pelan.

"Baik anak-anak. Karena materi kita tentang menganalisis drama, bapak minta kalian bentuk beberapa kelompok dan minggu depan kalian harus mempresentasikannya." Jelas pak Surgo, guru bahasa Indonesia.

"Baik Pak," jawab mereka kompak

"Bapak harap, kalian mengerjakannya dengan baik. Jika drama yang kalian tampilkan memuaskan, akan bapak tambahkan bonus untuk kelompok kalian, mengerti? "

"Mengerti pak. "

"Baik, bapak harap kalian dapat bekerjasama dan hasilnya memuaskan. Selamat siang, " ucap Pak Surgo lalu meninggalkan kelas.

"Ra, gua punya ide, " ucap Ela sambil tersenyum sinis.

Lala dan Rara pun mendengarkan ide Ela, kemudian mereka ber tos ria. Kali ini mereka tak main-main pada Hany.

TBC

Hallo, kali ini up lagii.

Penasaran kan kelanjutannya, apa yang terjadi pada Hany?
Tunggu Epiphany Part berikutnya ya😘

Jangan lupa Vote ya guys, vote kalian sangat berharga dan jangan lupa untuk coment ya😇🙏

EpiphanyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang