- 01 -

260 28 8
                                    


◆◆◆


-Class, 09:12 AM.

.

.

.

"Min,"

"Minho." Panggil seseorang namun sang pemilik nama belum terbangun juga.

Pemuda bermarga Lee tersebut masih menenggelamkan wajahnya dalam kedua lengan yang ia jadikan penyangga untuk tidur. Dia ketiduran karena dia rasa pelajaran yang diberi guru itu terlalu membosankan. Jangan heran, Minho memang siswa yang dikenal tidak punya akhlak di sekolahnya.

"Nggak bangun juga.." Gumam Chan seraya mengusap tengkuknya heran.

"Udah beristirahat di tempat yang tenang, kak."
'Duk.'
"Jaga omongannya.." Ujar Chan sehabis menyenggol bahu Jisung dengan sikunya.

"Sakit.., orang bener juga." Cemberutnya serambi mengusap bahu kesakitan akibat siku Chan yang tajam.

"Ck, kebo banget sih, waktu istirahat udah mau abis nih. Tinggalin aja deh." dengus Changbin kesal hendak pergi duluan tetapi Chan sudah menahan kemeja seragamnya.

"Takut ketinggalan apa sih? Yang lain kan udah pada di kantin.." Balasnya.

'Grekk.' bangku kursi terdengar mundur. Menunjukkan Minho telah bangkit namun masih dengan kedua mata yang tertutup menandakan bahwa ia masih mengantuk. Kemudian dengan tanpa pedulinya, dia langsung cabut dari sana. Pandangan para sahabatnya spontan mengikuti Minho yang sudah pergi begitu saja.

Chan mengusap dadanya sabar, telunjuk Jisung terus menunjuk Minho yang terlihat masih berlalu dari balik jendela dengan mulutnya yang melongo lebar, sedangkan Changbin... dia sudah naik pitam.
"Tuh kan, sia-sia nungguin dia! Kita udah kelewatan istirahat 10 menit gara-gara dia. Bener kan? Harusnya dari awal- hmph!"

"Tumben lo cerewet, bin." Sela Chan yang membekap mulut Changbin.

Changbin menurunkan telapak Chan dari mulutnya lalu mengangkat kaki duluan dari sana.

• • •

-Berpindah ke sudut pandang lain,

Di waktu yang bersamaan, Minho hanya memasang wajah datar tanpa memperdulikan sekitar. Walaupun ia sudah menjadi pusat perhatian para murid di lorong tersebut pun, tetap saja tidak ada perubahan dari ekspresinya.

Sesampainya di kantin, Minho memandang sekitar seolah mencari seseorang.
"Kak Minho!" Panggil Felix sambil melambaikan tangannya tinggi supaya bisa mendapat perhatian si pemilik nama.

Minho membalas lambaiannya singkat lalu menghampiri meja yang sudah ditempati oleh ke empat lelaki yang merupakan para sahabatnya.

"Habis ngapain, kak? Kok lama banget?" Tanya Seungmin seraya menyodorkan nampan catering yang sudah dipesan dari tadi.

Yang lainnya pun jadi ikut menunggu jawaban dari Minho dengan menatapnya dengan tatapan yang entah bagaimana membuat dirinya tidak nyaman.

"Tadi nyelesain nulis catatan dulu." Jawabnya tanpa melirik sedikitpun namun lebih memilih fokus pada makanan yang siap disantap.
Para lawan bicaranya hanya mengangguk dan ber-oh ria kemudian kembali sibuk bercakap lagi.

"Nulis catatan? Hah, biasanya juga langsung difoto pake handphone." Sindir Changbin yang baru sampai bersama Chan dan Jisung.

"Dia tadi tidur. Kita udah nungguin malah ditinggalin." Lanjutnya seraya ikut duduk di samping Jeongin.

Truly | •Lee Know X You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang