1

21.6K 1K 32
                                    

Disebuah kamar terdapat seorang pemuda tampan dan manis yang masih begelung nikmat di kasur nya.
Pintu kamar terbuka menampilkan wanita yang sudah sedikit berumur tapi tetap cantik. Amel, bunda Faro yang berumur 43 tahun tetapi masih terlihat muda.

"Baby... Bangun yu. Udah jam 7 lohh"
"Hmmm.. Faro masih ngantuk bun"
Defaro Deenan Wiraja. Remaja berumur 20 tahun itu sudah kuliah tetapi masih dimanja oleh keluarga dan adik adiknya.
Walaupun dia kakak tertua, dia selalu di kekang oleh keluarga maupun adiknya karena Faro memiliki kelainan jantung sejak lahir.
"Harus bangun dong... Kan mau sarapan, nanti perutnya sakit."
"Iya bunda. Faro mau cuci muka dulu."
"Yaudah, bunda kebawah yah. Yang lain udah pada nunggu. Yang cepet ya baby."
"Ishh bunda... Faro kan anak paling tua. Ngapain dipanggil baby." Faro mengerucutkan bibirnya karena kesal terhadap bundanya. Bunda nya yang melihat itu pun terkekeh gemas.
"Kamu masih bayi bagi bunda. Dan kamu itu kesayangan kita semua. Kita ga mau terjadi apa apa sama kamu. Makanya kamu harus sembuh... Yaudah, sana gih cuci muka." Bunda Faro pun turun kebawah untuk pergi sarapan bersama keluarganya.

"Hallo semuanya!!" Teriak Faro yang berjalan dari arah tangga. Semua keluarganya langsung menatap tajam pada kesayangan mereka.
"Baby, jangan teriak." Ucap ayah faro dingin. Bara Deenan Wiraja. Ayah Faro yang menyandang status keluarga terkaya sedunia. Bahkan orang orang pun tidak ada yang berani terhadap keluarga mereka.
"Maaf ayah." Faro berucap sambil menundukan kepalanya. Siapa yang tidak takut dengan tatapan dingin dan tajam dari ayah nya itu. "Lain kali jangan di ulang. Dan jangan turun melalui tangga lagi. Disini sudah ada lift. Ayah tidak mau kamu kenapa napa." Nada bicara Bara berubah menjadi lembut. Tidak tega melihat putranya yang ketakutan. "Yasudah sini baby sebelah saga duduk nya."

Saga Deenan Wiraja, putra kedua setelah Faro. Dia berusia 19 tahun dan sudah berkuliah dengan abangnya. Saga juga seorang CEO di salah satu perusahaan keluarganya. Putra ketiga nya yaitu Devan Deenan Wiraja. Dia masih berusia 17 tahun tetapi sudah bisa mengurus perusahaan sendiri. Devan bersekolah di sekolah keluarganya. Sedangkan putra keempat bernama Gara Deenan Wiraja. Dia adalah kembaran Devan. Ya memang namanya tidak sama tapi percayalah mereka kembar. Gara bersekolah di tempat yang sama dengan Devan. Meraka berkuliah dan sekolah di tempat yang sama tetapi berbeda ruangan. (Jadi kuliah sama sma nya disatukan di tempat yang sama tapi beda ruang).

Semua keluarga Wiraja kecuali Faro mempunyai sifat dingin dan kejam, kecuali ke abangnya ini. Mereka akan sangat lembut dan protective jika berurusan dengan Faro. Tapi jika marah akan sangat menyeramkan dan ucapan mereka tidak bisa dibantah. Dan yang harus diketahui, mereka adalah Mafia terbesar dan terkejam di dunia. Tentunya dengan ketuanya Bara dan Faro tidak tau fakta itu. Faro pun bingung mengapa hanya dirinya yang mempunyai sifat ceria. Apa karena dia anak pertama? Atau memang sudah ditakdirkan? . Memang adik adik Faro memanggil dirinya dengan namanya sendiri.

Setelah sarapan, Faro berangkat kuliah bersama adik adiknya.
" Baby, di sekolah jangan makan sembarangan, jangan makan pedas, jangan lupa minum obatnya dan harus selalu bersama dengan sahabat baby oke." Ucap Devan.
" Ish... Harusnya Faro yang berkata seperti itu pada kalian. Bukannya kalian. Dan harusnya Faro yang manggil baby pada kalian."
" Kkk kita bisa jaga diri kok dan kata baby itu tidak cocok dengan kita. " Gara menjawab dengan senyum manisnya. Senyum nya itu hanya ditunjukan pada abangnya dan keluarganya.
" Aishh terserah kalian."

Mereka pun sampai pada tempat belajar mereka dan mereka berjalan ke ruangnya masing masing.

TBC.
Maaf jika ada typo dan kesalahan karena aku juga masih pemula.🙏

Protective familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang