5

16.3K 1.1K 395
                                    


Double up nih... Seneng ga?

Kalau gitu harus vomment dan follow ya😗

Selamat membaca.

Faro dan adik adiknya sudah pergi ke kelasnya masing masing. Kebetulan hari ini faro mempunyai kelas pagi dan siang.

"Galen nanti oma, opa, pokoknya keluarga besar faro bakal pindah loh ke indo." Faro menceritakan dengan semangat kepada galen yang sedang fokus dengan hp nya.

"Hm"

"Ishh galenn!" Faro merebut hp galen dan menyimpannya di sakunya.

"Balikin baby." Galen menatap datar faro.

"Dengerin faro makanyaa..." Faro menunjukkan muka cemberutnya.

"Iyaa gue denger kok. Balikin."

"Udah ah. Faro udah ga mood cerita sama galen."

Galen hanya membalas dengan tersenyum tipis.

Setelah perdebatan itu dosen pun masuk .

•••

Suasana ramai terdengar. Bertanda faro dan sahabat sahabatnya sedang berada di kantin.

"Faro yang mesenin ya! Kalian mau apa?" Faro sekarang berbaik hati karena dia berniat untuk membeli seblak yang pedas. Huh pasti rasanya enak.

"Nasi goreng , teh anget." Ucap Arkan.

"Samain" kata galen.

"Kalo gue... bakso deh. Sama minumnya samain."

"Okee faro pesen dulu ya... "

Setelah berada di warung bu titi, faro pun memesan.

"Bu, saya pesan nasi gorengnya 2, teh anget nya 4, bakso nya 1, sama seblak ya bu. Yang pedes." Hehe faro bahagia.

"Loh dek faro? Bukannya ga boleh makan pedes?" Tanya bu titi.

"Boleh kok bu sama ayah. Buatin ya bu." Tentu faro berbohong. Tidak mungkin ayahnya mengizinkannya. Itu sesuatu yang mustahil.

"Oke deh kalau boleh."

Faro kembali duduk bersama sahabatnya. Sampai pesanan sudah sampai dan tatapan ketiga orang tersebut berubah. Tajam dan mengeraskan rahangnya tanda marah. Dan dengan santainya faro memakan makanannya di depan sahabatnya. Baru sesuap, pendengarannya menangkap suara yang terdengar seram di telinganya.

"Siapa yang menyuruhmu memesan ini?"
Suara datar itu berasal dari galan.

Faro menundukkan kepalanya. Dia tidak menyangka mereka akan semarah ini.

"JAWAB DEFARO?!!"

Galen sudah menyebutkan namanya. Bertanda dia sudah sangat marah.

"Fa-faro cuma pengen cobain"
'duh kenapa gue harus gugup sihh. Mampus lu faro."

"Ikut gue." Arkan langsung menyeret tangannya menuju keruangan pribadi mereka.

'bye seblakku sayang. Nanti kita ketemu lagi ya.'

•••

"Duduk."

Faro mendudukan dirinya di sofa dengan gemetar.

"Lo tau kan akibatnya kalau ngelanggar perintah kita? Dan lo udah ngelanggar itu. Jadi apa yang pantas untuk anak nakal baby?" Ucap arkan dengan penekanan di akhirnya.

"Fa-faro ga mau di hukum..."

Deg

Faro merasakan jantung nya yang berdetak kencang dan nyeri. Dia meremas dadanya kuat bertujuan untuk mengurangi rasa sakit itu.

"Sa-sakit... Ar- arkan sa-kit..."

"Baby? Lo gapapa? BABY?! DAREN AMBIL MOBIL, KITA KE RUMAH SAKIT!" Arkan yang khawatir langsung menggendong tubuh faro dan berlari menuju parkiran disusul dengan galan.

Setelah berada di mobil, daren yang menyupir menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia tidak peduli lagi dengan teguran orang lain. Yang terpenting adalah orang tersayangnya.

•••

Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung memanggil dokter dan langsung menangani faro.

"Dia ga akan apa apa kan?" Tanya Daren yang diacuhkan oleh galan dan arkan.

Setelah beberapa menit, dokter yang menangani faro keluar.

"Dok. Dia ga papa kan?" Tanya mereka bertiga.

"Tuan muda faro hanya mengalami collapse. Dan ditambah lagi dia sudah memakan makanan yang pedas. Itu mengakibatkan jantungnya bereaksi. Untuk saat ini tuan muda sudah saya berikan obat bius, mungkin akan sadar dalam beberapa jam. Mungkin setelah sadar tuan muda akan mengalami sakit perut. Saya permisi." Dokter itu membungkukkan tubuhnya tanda hormat.

Rumah sakit itu milik keluarga wiraja. Jadi tidak aneh jika dokter itu memanggil faro dengan sebutan tuan muda.

Mereka langsung masuk ke ruangan faro dan melihat orang kesayangan mereka yang terbaring lemas.

Brak

Pintu ruangan di buka keras oleh bara dan keluarganya yang sudah sampai di indonesia.

"Baby? Baby gapapa? GALEN? ARKAN? DAREN? BABY KENAPA BISA KAMBUH LAGI?!" Bentak bara kepada galen, arkan dan daren karena khawatir.

"Maaf om. Kita ga bisa jagain baby. Dia tadi makan seblak pedes. Dan dia pingsan karena terpengaruh obat bius om" Ucap galen merasa bersalah.

"Yaampun baby... Kenapa harus makan pedes sih. Jadi gini kan..." Amel berbicara sambil memegang tangan faro.

"Eunggh... Faro dimana?"

Setelah faro membuka matanya dia melihat keluarga besarnya sedang berkumpul.

"Kamu di rumah sakit baby... Ada yang sakit?" Tanya opa faro lembut.

"Dada faro sakit. Tapi udah ga terlalu sakit dari yang tadi."

Tiba tiba faro teringat sesuatu.

"KELAS SIANG FARO?!" Faro berteriak sambil bangun dari tidurnya.

TBC

Double up nihhh untuk menambah part sebelumnya yang kependekan.

Keluarga faro yang lain belum muncul😁

Suka ga sih sama ceritanya atau makin gaje?

Maaf jika ada part yang tidak nyambung. Mohon dimaklumi🙏

     

Protective familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang