3

12.9K 876 39
                                    

Jangan lupa voment dan follow guys😄

Cklek

Pintu kamar Faro terbuka menampilkan ayah nya yang baru pulang bekerja.
Bara tersenyum melihat putra kesayangnya yang sedang tertidur. Dia tidak akan membiarkan putranya itu kenapa napa. Cukup sekali saja dia hampir kehilangan putranya itu karena di culik oleh salah satu musuhnya.

"Baby... bangun yu. Kita makan siang." Bara berucap lembut membangunkan anaknya.

"Mmm ayah..." Faro mengucek matanya tanda dia akan terbangun.

"Jangan dikucek baby... Nanti matanya merah." Bara menyingkirkan tangan anaknya.
"Mau digendong?"

"Mau jalan sendiri aja." Faro berjalan menuju kamar mandinya dan mulai membasuh mukanya.

•••

Tring

Pintu lift terbuka memunculkan Faro yang mulai berjalan menuju keluarganya yang sudah berkumpul di meja makan.

"Baby baru bangun? Ayok sini makan dulu." Tanya bunda.

"Iya bunda." Faro lalu duduk di tengah tengah Devan dan Gara.

Faro melihat menu makanan kali ini. Dan
"Yahh kok banyak sayurannya... Ga ada spaghetti atau apa gitu?"

"Gak ada baby, itu ga bagus buat tubuh kamu..." Ayahnya menjawab.

"Tap-"

"Makan. Ayah ga mau di bantah." Ucap bara dengan dingin.

Faro yang mendengar itu langsung memakan makanannya walaupun tidak berselera dan menahan rasa mualnya.

•••

Sekarang keluarga Faro sedang berkumpul di ruangan keluarga seperti biasa.

Sampai Faro yang tengah membaringkan kepalanya di pangkuan adiknya Gara, mulai bersuara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai Faro yang tengah membaringkan kepalanya di pangkuan adiknya Gara, mulai bersuara.

"Gar, keluar yu."

"Kemana?" Gara menurunkan pandangannya ke arah faro yang sedang menyembunyikan wajahnya di perutnya.

"Mall" suara faro teredam , tetapi masih terdengar oleh pendengaran gara.

"Gak. Sekarang udah waktunya baby tidur." Tanpa aba aba, gara mengendong tubuh faro ke gendongannya ala koala menuju kamar nya. Ya, gara ingin faro tidur dikamarnya bersamanya.

Faro yang terkejut memberontak.
"Turunin gar, faro berat."

"Gak."

"Garaa~ harusnya faro yang gendong gara."

"Emang kuat? Badan kecil aja sok sok an mau gendong."

"Ihh... Faro kuat tau." Ucap faro sambil menenggelamkan wajahnya di leher adiknya.

Gara hanya mengacuhkan omongan kakaknya itu.

Setelah berada di kamarnya, gara mulai membaringkan faro dan dia ikut membaringkan tubuhnya di samping tubuh kakaknya.

Faro yang mulai mengantuk memeluk tubuh gara dari samping dan memejamkan matanya dan tertidur karenya nyaman dengan usapan gara di kepalanya.

Cup

"Sleep well." Gara mengecup dahi faro dengan sayang.

' gue gak akan biarin lo pergi dari hidup gue. Walaupun taruhannya nyawa gue sekalipun."

•••

Faro mulai membuka matanya. Pinggang nya merasakan berat oleh tangan seseorang. Matanya menangkap jam yang menunjukkan pukul 4 sore. Faro akan menyingkirkan tangan yang berada di pinggangnya tetapi si pemilik tangan menahannya dan tambah mengeratkan pelukannya.

" Ihh... Lepasin. Faro mau pipis."

Gara malah sengaja tidak melepaskan pelukannya.

"Garaa... Faro mau pipis~"

Gara terkekeh mendengar suara rengekan dari kakaknya. Tiba tiba muncul ide dikepalanya.

"Ga mau abang..."

Faro langsung menatap gara dengan tatapan haru.

"Tadi gara bilang apa?"

"Baby"

"Ihh bukan itu.. yang tadi gara bilang."

" Tadi gara bilang baby"

"Ihhh bukann... Tau ah." Faro yang sudah kesal langsung berjalan ke arah kamar mandi. Saat sudah di kamar mandi faro mendengar teriakan.

"ABANG!"

"Ya tuhan. Mimpi apa aku semalem dapet panggilan abang. AHH FARO SENENG!.." Gumam faro yang diakhiri dengan teriakan.

Gara pun tesenyum saat mendengar teriakan dari dalam kamar mandi.

" Dasar baby."

•••

"Bundaa" faro memanggil bundanya yang sedang berada di dapur.

"Iya sayang. Bunda di dapur."

Setelah mendapat petunjuk, faro berjalan ke dapur dan menemui bundanya.

Amel seketika merasakan pelukan hangat dari anaknya.

"Anak bunda manja."

"Sekali kali bun. Bunda lagi masak apa?"

"Sekali kali apannya. Yang ada berkali kali... Bunda lagi masak sayur asem buat nanti malem."

"Kok sayur lagi sih. Faro nanti makannya telor ceplok aja."

"Silahkan kalau baby berani."

Benar. Faro gak berani untuk ngelakuin itu. Sama saja kalau gitu dengan cari mati.

"Ayah kemana bun?"

"Ayahmu lagi di ruang kerjanya. Sana baby gangguin, biar ayah ga kerja mulu."

"Siapp laksanakan." Ucap faro sambil hormat ala upacara ke bundanya yang tertawa atas kelakuannya.

•••

Vote nya ya guys... Jangan jadi siders.😉



Protective familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang