Hutang!

257 8 0
                                    

Dor.. dor.. dor.. !

Tiga peluru berhasil menembus kaki tiga laki-laki itu. Mereka mengaduh kesakitan karena tembakan itu hampir membuat kaki mereka bertiga lumpuh.

Will mengambil ponsel untuk menghubungi Sekretaris Kent agar membereskan para laki-laki bodoh itu.

"Kent, datang ke lokasi tempat seorang gadis berkelahi tadi dan bawa beberapa bodyguard untuk membereskan begal-begal ini" perintah Will.

"Baik Tuan" Kent segera melaksanakan perintah Tuan mudanya. Will memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

Dia berlari menghampiri Filo yang duduk sambil memeluk lututnya dengan tubuh yang bergetar karena menggigil kedinginan. Will langsung merengkuh tubuh kecil itu dengan erat dalam dekapannya, seolah-olah tubuh itu akan lari jika tidak didekap seerat mungkin.

"Kauu... " Suara serak Filo yang terdengar sangat lemah ditelinga Will.

"Iya ini aku. Queen, ternyata itu kau. Andai aku tahu tadi itu adalah kamu aku tidak akan pergi begitu saja" Will menyesal karna telah tidak memperdulikan gadis yang ada di dekapannya itu.

Tak lama kemudian terdengar suara mobil mendekat, Sekretaris Kent dan rombongannya telah sampai.

"Bawa mereka ke penjara bawah tanah, besok aku sendiri yang akan membunuh mereka dengan tanganku" perintah Will dengan amarah yang masih di tahannya.

"Te te terima kasih.. " ucap Filo terbata-bata karena kondisinya sudah sangat lemah, bibirnya sudah membiru dan jari kukunya sudah sangat pucat. Dia sangat bersyukur ada orang yang menolong dan mencemaskannya.

"Bertahanlah Queen. Jangan mati dulu, kau belum membayar hutang mu sepeser pun" Sekretaris Kent tertegun mendengar ucapan tuannya.

Disaat genting seperti itu kau malah membahas hutang. Tuan muda apa kau sudah gila, gadis itu sudah mau mati kedinginan dan kau masih ingat hutang. Sekretaris Kent menggelengkan kepalanya mendengar ucapan tuannya itu.

Dasar! Psikopat ini malah membahas hutang di saat-saat seperti ini. Aku kira dia mencemaskan ku ternyata dia mencemaskan hutangku yang belum dibayar kepadanya. Aku cabut kata Terima kasih tadi, ku kira dia memperdulikan ku. Cihh! Batin Filo sangat geram.

"Tuan muda sepertinya nona ini sudah sangat kedinginan, lebih baik kita segera membawa dia pulang kerumah" Ucap Kent kepada Tuannya.

Baiklah sepertinya sekretarisnya lebih pengertian daripada tuannya. Tuannya ini sama sekali tidak punya rasa peka, yang dia bisa hanya marah dan marah. Walaupun lemah dia masih bisa memaki pria tampan yang sedang mendekapnya itu.

"Kent, segera hubungi dokter Garry suruh dia kerumah dalam waktu 10 menit" Perintah Will.

"Baik Tuan"
Will melepas jaketnya dan langsung mengenakannya ditubuh mungil Filo. Karna sepertinya hujan enggan untuk berhenti membasahi bumi.

"Ayo ikut aku, kita akan menaiki motor" Will menggendong tubuh Filo dan mendudukannya di atas motornya.

Will mulai menyalakan motornya dengan hanya menggunakan kaos hitam polosnya yang sudah basah membuat otot-otot perutnya yang Six pack terlihat, hal itu tidak luput dari pandangan Filo.

Ya Tuhan... Psikopat ini sangat sexy sekali, aku sangat ingin memegang roti sobeknya itu. Filo menelan ludahnya melihat pemandangan yang memanjakan mata setiap kaum hawa.

"Heyy.. kau ingin jatuh, cepat pegangan karna aku akan membawa motor dengan kecepatan tinggi" Bentak Will kepada Filo.

Bisa tidak ngomongnya itu jangan pake bentak-bentak, emang dia mau aku mati jantungan sebelum waktunya. Celoteh Filo dalam hati.

Tanpa menunggu perintah kedua Filo langsung melingkarkan tangannya di perut Will.

Motor sport itu langsung melesat dengan sangat cepat membelah jalan raya yang sangat sepi.

10 Menit mereka berdua sampai di Mansion yang sangat mewah bagaikan istana kerajaan.

"Hey.. cepat turun. Kita sudah sampai" teriaknya ada Filo yang menyenderkan kepalanya di belakang Will.

Will tidak mendapat respon dari Filo. Dia menoleh dan mendapatkan Filo sudah tidak sadarkan diri. Will panik dan langsung turun lalu menggendong Filo ala bridal style menaiki tangga menuju kelantai dua. Padahal Mansion itu dilengkapi dengan dengan fasilitas yang sangat tinggi seperti lift. Tapi sepertinya Will sangat tergesa-gesa sehingga melupakan kalau rumah ada lift.

Di depan kamarnya Sekretaris Kent dan Dokter Garry sudah menunggu, mereka tidak mungkin berani masuk ke kamar Will karena tau akibatnya akan tau apa akibatnya, mereka tidak mau mengambil resiko yang akan membuat mereka disemprot habis-habisan oleh mulut mercon Will.

Will masuk kamar dan meletakkan Filo diranjang king double sizenya.

"Garry cepat periksa dia, kenapa dia bisa pingsan" Garry segera memeriksa keadaan Filo.

"Sepertinya dia demam tinggi dan..." ucap Dokter Garry namun dipotong oleh Will

"Cepat sembuhkan dia bagaimanapun caranya, jangan biarkan dia mati karena dia masih punya hutang padaku" perintah Will tanpa menunggu ucapan Dokter Garry habis.

Dokter Garry menaikkan alisnya lalu menatap ke arah Sekretaris Kent dengan tatapan 'Apa maksud orang gila satu ini'

Kent hanya mengedikkan bahu kepada Garry seolah-olah dia tidak tahu apa-apa.

Apakah dipikiranmu hanya masalah hutang tuan muda? Batin Kent.

Heyy.. dia ini seorang Billionaire tapi malah panik hanya karna ada yang belum melunasi hutangnya. Kalau kupikir hutang yang dipinjam gadis ini pasti tidak seberapa untuk seseorang seperti Will. Dasar memang tuan muda gila. batin Dokter Garry.

"Kalian berdua kalau ingin membicarakanku jangan kode-kode seperti itu, lebih katakan saja padaku langsung sebelum aku memenggal kepala kalian berdua karna sudah berani membicarakanku dibelakang." ancam Will menatap keduannya dengan penuh intimidasi.

"Mana mungkin kami  berdua membicarakanmu tuan muda. Kalau begitu aku akan memberi obat untuk gadis ini" sanggah Garry sambil mencari alasan untuk kabur dari Tatapan tajam itu.

Sialan kau Dokter Garry, berani-beraninya kau meninggalkan aku disaat seperti ini. Batin Kent.

"Tuan muda sepertinya saya harus segera mengurus tiga laki-laki tadi" Kent mencari alasan yang tepat dan segera keluar sebelum tatapan itu membunuhnya.

Huh.. selamat. Batin Kent

Haha.. ditatap seperti itu saja kalian berdua sudah kabur. Will bergumam sambil tersenyum tipis melihat kelakuan dokter pribadi dan sekretarisnya itu.

"Dia sudah ku suntikkan obat penurun panas besok pagi panasnya sudah turun dan suhu tubuhnya akan kembali normal. Kalau begitu aku pergi dulu" permisi Garry.

"Kau bisa pulang sendirikan tanpa harus diantar" ucap Will sinis.

"Tenang saja Will aku bukan tuan muda sepertimu yang harus diantar" Ucap dokter Garry meledek Will dan langsung lari terbirit-birit sebelum mendengar auman singa dari mulut tuan muda itu.

"Ingat Will dijaga anak orang jangan sampai diganggu oleh adikmu itu" Will tertawa puas karna sudah menggoda Will.

"Bajingan kau Garry" Teriak Will yang hanya dibalas kekehan oleh GGarry

Jangan lupa kasih vote dan likenya ya readers😇 🙏

The Billionaire King of The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang