Berdebat

260 6 0
                                    

"Apa kau telah... " Filo dengan nafas panjangnya berusaha menyelesaikan kalimatnya.

"Apa menurutmu aku telah menyentuhmu, melihat tampangmu saja aku sudah tidak selera apalagi untuk menyentuhmu pasti aku sudah muntah" Berucap dengan kesombongannya.

Untungnya saja semalam sebelum meninggalkan Filo, Will telah menghilangkan jejak itu dengan es batu setelah searching di google.

"Apa kau bilang, kau kira aku ini sampah sehingga membuatmu muntah" Filo kesal dengan ucapan lelaki tampan yang sedang santai-santainya duduk disofa sambil dengan kaki kanannya diatas kaki kirinya.

"Anggap saja begitu" Dengan entengnya dia berkata tanpa merasa bersalah setelah menghina orang, yah itulah sifat seorang Will. Tidak punya empati sama sekali setelah kepergian orang tuanya.

Dasar psikopat, untung karna kau menolongku jadi aku tidak akan marah padamu. Batin Filo.

"Tapi, untuk tadi malam itu berbeda. Karna aku telah menolongmu anggap saja itu bayaran untukku karna telah menyelamatkanmu" Sambil berjalan mendekat ke arah Filo lalu menghimpit kan tubuhnya ke tubuh gadis itu hingga terbaring dengan lutut dan tangannnya yang bertumpu pada springbed itu sambil menyelipkan kakinya diantara kedua kaki Filo.

"Tapi tadi malam itu baru setengah, kau telah membuatku tersiksa dengan hanya melihat setiap jengkal dari tubuhmu ini tanpa harus berbuat lebih karna kau tidak sadarkan diri. Jadi, karna kau sudah sadarkan diri, tidakkah kau berniat untuk melunasi bayarannya" Berbisik dengan nada yang terdengar sangat sensual ditelinga Filo.

"A.. a.. apa maksudmu" Adreanalin Filo bergetar mendengar ucapan Will yang tiba-tiba sudah ada diatas tubuhnya itu.

Tadi kau bilang tidak selera dengan tubuhku dan sekarang kau malah meminta bayaran dari tubuhku, enak saja kau. Dasar psikopat mesum. Batin Filo

"Kalau ingin hujat jangan dalam hati, aku masih bisa mendengar suara hatimu" bisiknya sambil menjilati telinga Filo.

Ehh apa katanya? apa dia dukun dan kenapa malah menjilati telingaku, memang aku ini es krim apa yang harus dijilat. Masih sibuk dengan batinnya.

"Siapa juga yang menghujat orang yang sudah menolongku. Justru aku malah ingin mengucapkan terimakasih padamu karna sudah menolongku" Pura-pura tersenyum biar aktingnya sempurna.

Cih! ngomong apa aku barusan.

"Benarkah kau ingin berterimakasih, kalau begitu bayar saja sisa yang semalam dengan tubuhmu" berucap lirih dengan nada sensual.

"Kau pikir aku ini wanita j*l*ng yang harus membayar dengan tubuhku" kesal dengan pernyataan Will barusan.

"Ini bukan sekedar bayaran, tapi ini juga hukuman karna kau sudah berani menunjukkan kulit mulus mu itu pada tiga pria bejad semalam, apa kau sudah lupa dengan ucapanku di toilet wanita semalam. Padahal sudah ku bilang padamu bahwa kau itu hanya milikku, milikku!!" menekan kata 'milikku' agar gadis didepannya ini tahu dia itu milik siapa.

"Iya aku tahu, tapi tolong jangan minta bayaran yang seperti itu, aku hanya ingin menyerahkan kesucianku ini pada suamiku kelak" ucap Filo dengan kepala menoleh ke arah lain, dia tidak mau menatap mata hazel itu.

Polos sekali gadis ini, siapa juga yang serius untuk meminta bayaran seperti itu. Matanya tak lepas dari bidadari cantik yang ada dibawahnya ini, pandangannya turun ke bibir manis yang dia lumat habis-habisan semalam tanpa sepengetahuan si empunya.

Tanpa aba-aba Will langsung manyambar bibir yang selalu menggodanya itu, memegang tengkuk Filo agar ciumannya tidak terlepas. Melumat bibir itu dengan penuh kelembutan, menghisapnya sampai habis.

Filo yang menerima serang mendadak itu Memelototkan matanya. Lagi-lagi pria asing ini menciumnya untuk yang kedua kalinya tanpa dia tahu ini adalah yang ketiga untuk Will. Padahal dia sudah berjanji agar tidak ada ciuman kedua lagi, tapi apa yang terjadi sekarang laki-laki ini main nyosor saja. Filo tidak mampu menolak bibir lembut itu, bibir itu sangat memabukkannya, dia benci setiap kali bibir ini menciumnya dia tidak bisa menolaknya dia bahkan justru menikmatinya.
Will menyudahi ciuman itu, dia takut Filo kehabisan oksigen karnanya.

Bibir ini sangat candu bagiku. Tapi aku tidak mungkin jatuh hati pada gadis ini. Ini pasti hanya obsesi sementara. Batin Will sambil menatap mata hitam legam yang ada di hadapannya ini.

Kenapa setiap kali aku menatap mata ini selalu takut ya, seakan-akan mampu membunuhku secara perlahan. Mereka berdua sibuk dengan pikirannya Masing-masing.

Tok tok tok!

Akhirnya mereka tersadar setelah ada yang mengetuk pintu kamar.

"Tuan muda, ini baju yang tuan pesan semalam" Pak Hen si Kepala pelayan mengantarkan baju yang dipesankan tuannya semalam.

Will bangkit dari tempatnya lalu menuju pintu dan membukanya.

"Bawa masuk seluruh pakaiannya Pak Hen" perintah Will pada kepala pelayannya dengan muka datar.

Setelah meletakkan pakaian itu Pak Hen segara izin keluar, karna dia merasa sudah mengganggu waktu tuannya.

"Kalau begitu saya permisi dulu tuan" ucap Pak Hen.

Will hanya membalas dengan anggukan tanpa senyuman.

Itu muka apa tembok, datar amat. Menatap wajah tampan yang datar itu.

"Kalau ingin lihat ya lihat saja, jangan curi-curi pandang seperti itu, aku tahu kalau wajahku ini sangat tampan paripurna" Ucap Will dengan sangat narsis.

Selain muka tembok dia juga sangat narsis, kenapa bisa ada ya manusia seperti dia dimuka bumi ini, semoga saja dia stok satu-satunya orang yang punya sifat-sifat aneh seperti itu. Sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Bolehkah aku memandang wajah tampan ini" Filo berdiri dari tempatnya langsung menghampiri tempat Will berdiri dan memegangi wajah yang halus mulus bersih bagaikan kapas itu.

Sungguh sempurna tapi sayang psikopat. Batin Filo

Will membiarkan Filo memegangi wajahnya, padahal dia tidak pernah mau jika ada wanita asing yang menyentuhnya kecuali kekasihnya dulu. Dan Filo juga pengecualian.

"Aku sudah menyiapkan banyak baju untukmu Queen, jadi kenakan saja mana yang kau suka. Semua itu milikmu" menunjuk ke arah puluhan paperbag yang ada dilantai.

Filo tercengang melihat semua itu, bagaimana bisa laki-laki ini membelikannya pakaian sebanyak ini dan ini juga bukan pakaian sembarangan. Ini semua adalah pakaian buatan desainer ternama didunia yang harganya mencapai miliaran.

Ya Tuhan, apakah dia ini benar-benar seorang miliarder. Batin Filo masih dengan ketercegangannya.

"Kau tidak salah membeli semua ini untukku, kalau aku menolak bagaiman? " tanya Filo

"Dengar Queen, aku tidak suka penolakan, ingat itu. Mau kau suka atau tidak suka kau tidak boleh menolaknya jika itu pemberian dariku" jelasnya panjang lebar pada Filo

"Baiklah, aku tidak akan menolaknya tuan muda"

Tapi aku terpaksa menerimanya. Batin Filo.

Jangan lupa kasih vote dan likenya ya readers😇 🙏

The Billionaire King of The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang