Hingga bel istirahat pun berbunyi. Tanpa pikir panjang Zee bergegas mengajak Ay ke kantin. Tapi pastilah Al mengikuti nya kemanapun Zee pergi, tak pikir pusing Zee melanjutkan berjalan menuju kantin. Saat perjalanan ke kantin mereka bertemu dengan 2 orang aneh yang tadi.
***
"Hai boleh kenalan?" Ucap cowok aneh itu tiba-tiba yang mendekati Zee.
"Boleh" dengan senyum manis dan menyambut uluran tangannya. "Nama gue Zeeandra Malik, biasa dipanggi Zee. Nama lo?" Ucap Zee masih menatap lelaki itu.
"Gue Galang Prasada, biasa dipanggil Galang"
"Kalo gue Nattan Disty, biasa dipanggil Nattan. Sebelah lo siapa namanya?"
"Gue Ayu Aryanti, biasa di panggil Ay"
" Kalo gue Berliando Veraldi, biasa dipanggil Al"
"Salam kenal semua, mau ke kantin bareng?" Ucap galang yang disambut anggukan oleh Zee.
Al yang melihat kedekatan Galang dan Zee pun cukup membuatnya kesal. Entahlah Al memang tak suka jika ada laki-laki yang terlalu dekat dengan Zee, apalagi hingga menyakiti Zee. Dia tak akan segan-segan untuk menghajarnya. Karena hanya Al yang boleh membuat Zee menangis dengan kejahilan Al. Mereka pun berjalan ke kantin sesampainya di sana mereka segera memesan makanan dan mengobrol banyak hal. Hingga bel masuk pun berbunyi tetapi mereka tak bangkit dari duduknya karena setelah ini memang tak ada pelajaran ataupun bimbingan wali kelas jadi mereka tinggal menunggu pulang aja.
" Eh rumah kalian daerah mana?" Ucap Zee kepada Nattan dan Galang.
"Daerah rel kereta, ya gak jauh sih dari sini" sahut nattan.
" Kalo galang?" Ucap Ay yang mulai penasaran.
" Sama, rumah gue gak jauh dari rumah nattan cuma beda RT aja sih"
" Oalah gitu, deket dong sama rumah kita. Kapan-kapan bisa nih main bareng ditempat nongkrong gue sama tembem" sahut Al.
"Tembem?" Ucap galang.
"Yaa, gue biasa panggil Zee dengan sebutan tembem karna pipinya yang seperti balon itu, tapi cuma gue yang boleh panggil dia tembem" ucap Al dengan tatapan tajam.
" Emmm begitu, boleh deh kapan nih? Atau mau nanti pulang sekolah?" Ucap galang.
" Gabisa kalo nanti, gue ada urusan" sahut nattan.
Setelah berbincang banyak hal, tak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi mereka bergegas menuju kelas masing-masing untuk mengambil tasnya.
"Ay mau pulang bareng?" Ucap Zee sambil membereskan barang nya.
"Boleh, kalian naik apa?"
"Naik angkutan, yaudah ayok" sahut Al.
Saat sedang menunggu angkutan terlihat motor matic mendekati mereka. Dan ternyata Nattan dan Galang.
"Hai, kalian nunggu angkutan? " Ucap Galang.
"Iya nih" Sahut Zee singkat.
"Kalo gitu kita duluan yaa" Sahut galang.
"Okeh, oiya jangan lupa besok aku tunggu di tongkrongan" Sahut Zee dengan semangat.
"Okeh, bye" Sahut nattan mengegas motor matic nya meninggalkan mereka bertiga.
Tak lama kemudian angkutan pun datang Ay, Zee, dan Al segera memasuki angkutan dan bergegas pulang.
"Eh Ay, besok lu ikut kan? " Ucap Zee membuka percakapan.
"InsyaAllah gue ikut, kalo gak ada halangan yaa" Sahut Ay.
"Harus ikut dong, biar rame" Sahut Al Tiba-tiba dari kursi belakang.
"Iya deh iyaa, gue usahain ikut"
"Yey, asikkk" Teriak Zee spontan yang mendapatkan tatapan bingung oleh semua penumpang angkutan.
"Eh bego, kenceng amat tuh toa" Ucap Al sambil menonyor kepala Zee.
"Ih sakit tau, ya maap kan keceplosan saking senengnya" Sahut Zee dengan cemberut.
"Yaudah iyaa, gausah cemberut gitu. Jelek tauk" Ucap Al sambil mencubit pipi tembem Zee.
"Hahaha, kalian tuh lucu banget ya" Ucap Ay tertawa kecil.
Tak terasa angkutan pun sampai didepan rumah Al dan Zee. Mereka bergegas turun dari angkutan sedangkan Ay masih didalam angkutan karena rumahnya yang masih lumayan jauh.
"Dadaa Ay, hati hati yaa" Ucap Zee melambaikan tangan.
"Okeh, daaa"
"Eh abang supir, Hati-hati bawa angkutannya, ada bidadari didalam" Teriak Zee kepada supir yang membuat Al malu karena tingkahnya itu.
Mereka pun masuk kerumah karena lelah dengan hari ini.
*rumah Al*
"Assalamu'alaikum umi, Al pulang"
"Waalaikumsalam, eh anak umi udah pulang. Langsung ganti baju trus makan siang"
"Siap Umi"
Al bergegas memasuki kamarnya dah berganti pakaian, ia ingin segera makan masakan Umi nya yang paling enak itu.
*rumah Zee*
"Assalamu'alaikum bundaaa"
"Waalaikumsalam sayang, ganti baju trus makan siang. Gausah main langsung istirahat"
"Siap bunda, Zee juga capek banget"
Zee pun merebahkan tubuhnya di kasur yang paling nyaman itu. Tak di sangka ia tertidur sangat pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
pergi
Teen Fictionthis is real. Bagaimakah perasaanmu ketika ditinggalkan seseorang yang kamu sayangi? Bukan ditinggalkan dengan yang lain, tetapi ditinggalkan untuk selama-lamanya. Itulah yang aku rasakan hingga saat ini😊