Chapter 2 || Pusing

13 4 0
                                    

√menjadi orang lain itu susah√

Ditony merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah ponsel "ini ponsel milik Tasya, kamu bisa gunakan untuk menghubungi sahabatnya. Kamu pasti bisa beradaptasi, papa juga berusaha untuk memandangmu sebagai Tasya. Seterusnya tidak ada nama Kania yang ada hanyalah Tasya"

Dengan ragu Kania mengambil ponsel tersebut yang sudah dipastikan harganya mahal, keluarga ini memang benar-benar sultan.

"Maaf ponselnya sempat jatuh dan saat masa diperbaiki semua file dan nomor kontak hilang, tapi papa sudah menambahkan nomor papa, Mama dan sahabatmu"

Sepertinya Ditony mulai menganggap Kania adalah Tasya, semuanya berjalan sesuai yang direncanakan. Entahlah ini akan terbongkar atau tidak, yang pasti semua ini terlalu jahat menurut pemikiran Kania.

Ditony memandang raut wajah putrinya yang murung, dia menjadi sedikit khawatir "kamu tidak nyaman y dengan ponsel yang pernah rusak? Besok papa akan belikan yang baru"

Putrinya langsung menggelengkan kepalanya pelan, Kania hanya tidak terbiasa menggunakan barang-barang mewah. Lagipula dia sudah memiliki benda itu, y walaupun harganya murah dan merk lama "Aku gak keberatan kok pakai ini, lagian ini sudah terlalu cukup"

"Kamu memang sangat berbeda dengan Tasya, dulu dia selalu boros dan pemarah" Ditony jadi lesu saat memikirkan Tasya, hidup ini terlalu berat untuk dijalaninya.

Dia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 21.00 WIB.

"Sebaiknya kamu tidur sekarang, besok harus bangun pagi untuk berangkat sekolah. Disana kamu harus bersikap biasa dan gunakan panggilan Lo/gue, panggilan itu memang selalu digunakan oleh Tasya."

"Tapi sepertinya aku tidak terbiasa memakai panggilan itu" Kania sedikit keberatan, pasalnya ini masalah penggunakan bahasa yang baik dan benar.

"Dicoba dulu saja karna kalau tidak nanti semua orang akan curiga, papa kemarin sudah jelaskan siapa saja sahabat Tasya dan para guru"

"Oh iya kamu besok pakai seragam dan perlengkapan lainnya milik Tasya ya? Besok papa akan beli yang baru"

***

Setelah pembicaraannya dengan Ditony, Kania merasa menjadi orang paling jahat sedunia. Membohongi orang itu sama saja akan menyakiti hati orang lain, semua ini tidak benar. Kepalanya pusing memikirkan hari esok dimana dia akan berakting menjadi orang lain.

Kania berjalan menuju kamar peninggalan Tasya, tak sengaja bertemu Melany yang baru saja keluar dari kamar milik Tasya.

Beliau sudah lebih segar dari dua hari yang lalu.

"Tasya Mama cariin dikamar kok gak ada? Kamu darimana?" Dari nada bicaranya saja sudah mendeskripsikan bahwa beliau sangat khawatir, mungkin karena tidak mau Tasya pergi lagi.

Kania tersenyum hangat sambil memegang tangan kanan wanita yang sekarang menjadi mamanya "Aku habis dari ruang kerja papa, cuma ngobrol sebentar kok"

Melany mengernyitkan dahinya seperti bingung "semenjak pulang dua hari yang lalu kok kamu jadi kalem gini? Biasanya kasar?"

Menurut Kania semua bisa dirubah, tapi jika bicara soal sifat kalem dia tidak bisa mengubahnya.

"Tasya cuma pengen berubah jadi yang lebih baik"

"Wah!! Bagus kalau kamu udah mau berubah, jangan keseringan pulang malam lagi y?"

Kania agak kurang paham mengenai maksud 'pulang malam' tapi dia hanya mengangguk mengiyakan omongan Melany, entahlah besok disekolah pasti lebih buruk daripada ini.

Melany mengiring Kania untuk masuk kedalam kamar "kamu tidur y, besok harus sekolah" beliau mencium kening putrinya sekilas "mimpi indah sayang"

Setelah Melany benar-benar keluar, Kania mengambil boneka dan langsung memeluknya.

Seumur-umur dia baru kali ini memegang boneka besar dan pastinya mahal, dulu dia selalu mengalah demi temannya yang ada di panti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seumur-umur dia baru kali ini memegang boneka besar dan pastinya mahal, dulu dia selalu mengalah demi temannya yang ada di panti.

Mengingat kejadian masa lalu membuatnya sedih, pasalna kehidupan di panti asuhan sangat mengerikan. Mereka yang tinggal disana hanya diberi makan saat mendapatkan uang hasil penjualan minuman keliling atau kopi, semua kegiatan mereka tanpa diketahui oleh pemerintah dan tetangga terdekat.

Semuanya dilakukan agar pemilik panti tidak marah, menyekolahkan dan mau merawat mereka.

Saat sedang asik berbaring dia merasakan ada yang mengganjal dibawah bantal, reflek dia membuka bantal tersebut dan menemukan buku harian warna ungu yang pasti milik Tasya.

Dengan adanya buku ini Kania bisa lebih mengenal sosok Tasya yang akan ia pelajari setiap saat, Kania mulai mengambil buku tersebut dan mulai membaca setiap tulisan yang ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan adanya buku ini Kania bisa lebih mengenal sosok Tasya yang akan ia pelajari setiap saat, Kania mulai mengambil buku tersebut dan mulai membaca setiap tulisan yang ada.

Isi buku itu menceritakan tentang ketiga sahabat Tasya yang berbeda sikap tapi membuat persahabatan mereka unik dan saling melengkapi.

Ayudia si bijak+baik
Diandra si cerewet+kepo
Ariska si pemarah+jutek

Mereka bertempat sama-sama suka K-Pop.

Berbanding terbalik dengan Kania yang menyukai grup band lokal.

Menurut Kania sosok Tasya itu mempunyai pemikiran yang jernih.

Sayangnya kata Ditony, Tasya selalu mendapat peringkat bawah!.

Lembar demi lembar telah ia baca, saat membaca tulisan terakhir keningnya mengerut bingung.

Dear R

*Dia membuatku sadar bahwa cinta bisa kita temukan dimana saja, tak peduli angin topan menerjang kau tetap berada sekitarku Tanpa kuketahui*

Aneh. Semua tulisan setiap lembar diberikan nama, dan sekarang hanya inisialnya saja?. Kania masih belum mengertinya,.

Apakah Tasya sudah punya pacar?

Tapi kalau iya, kenapa Ditony tidak memberitahu soal ini?

Saat sedang asik berfikir Tiba-tiba ponsel Tasya berbunyi, setelah dibuka banyak pesan masuk dan itu adalah sahabat yang diceritakan dibuku haruan Tasya.

Semua pesan berisi bahwa mereka khawatir karena Tasya tidak memberi kabar.

Satu pesan dibuka satu persatu tanpa dijawab, saat membaca pesat dari nomor tidak dikenal Kania menjadi syok

085643******

Sayang kamu dimana?

ArKaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang