Saat sedang asyik-asyiknya melamun Kania merasakan ada yang menepuk bahunya pelan, dia benar-benar syok saat ada orang lain yang memergokinya terlambat masuk. Kania takut untuk menengok kebelakang, dia tadi sama sekali tidak menyadari kalau ada orang lain selain dirinya.Ok saat ini Kania mulai takut, takut kalau orang yang menepuk bahunya tadi adalah seorang guru atau satpam. Ya wajarlah inikan hari pertama Kania berada ditempat ini, semua orang pasti curiga kalau mengetahui bahwa Kania tidak mengenal siapapun disekolah ini.
Yang ada dipikirannya orang itu adalah orang yang sama waktu semalam chatingan dengannya, mungkin dia kekasih Tasya.
Ya Tuhan apa yang harus dilakukan Kania sekarang?
Butuh beberapa menit untuk menyakinkan diri dan akhirnya Kania mulai membalikan tubuhnya menghadap sosok itu, dan setelah dilihat ternyata cowok itu memakai seragam yang sama dengannya.
Kania tercengang beberapa detik saat melihat cowok yang berada dihadapannya. Siapa yang tidak kagum saat melihat cowok setampan ini, ciri-ciri jauh berbeda dalam foto profil kekasih Tasya. Berarti fiks bahwa cowok yang ada dihadapannya ini tidak ada hubungannya dengan Tasya, mungkin?.
Tidak ada ekspresi dalam wajahnya, Kania sangat tidak nyaman hanya mereka berdua yg ada disini. Kania tidak menyukai orang yang minim ekspresi karena sudah dipastikan bahwa yang minim ekspresi juga akan minim berbicara.
Tidak mau suasana jadi canggung akhirnya Kania berusaha tenang dan kemudian menyapa orang yang ada dihadapannya "hai, Lo juga telat?"
Kania berusaha mencari ekspresi yang ada di wajah si cowok, tapi tidak ada tanggapan apapun. Setidaknya menjawab singkat atau menaikan kedua bahu kan itu bisa, lah ini tidak ada pergerakan apapun.
***
Ditony sudah selesai meeting dengan klien, tubuhnya terasa pegal karena hampir dua jam hanya duduk dan berbicara membuatnya kehabisan air liur. Beliau akhirnya meminta OB untuk membuatkan secangkir kopi tanpa gula, memang Ditony tidak diperbolehkan minum yang manis-manis.
Minum manis hanya akan membuat kolesterol nya naik, untuk apa makan atau minum manis kalau dirumah sudah ada dua wanita yang manisnya mengalahkan gula.
Meminum kopi sambil menandatangani berkas-berkas yang sudah menumpuk akibat ditinggalkan liburan, rasanya ia ingin dirumah saja atau menunggu Kania disekolah.
Tony takut ada hal yang terjadi pada Kania, pasalnya dia pasti sangat asing dengan tempat dan orang-orang. Untung saja dia sudah memberi foto sahabat dan guru pada Kania kemarin malah, jadi kekhawatiran nya agak sedikit kurang.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar, Tony langsung menyuruh orang tersebut masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ArKania
Teen FictionBercerita tentang gadis yatim piatu yang harus menngantikan sosok yang mirip dengannya.