The Bad Gril

221 13 2
                                    


"Terima kasih El," ujar Pelangi sambil tersenyum.

"Hmmm." El hanya menanggapinya dengan deheman. "Jangan percaya diri dulu, gue kasih ini karena gue gak mau di cap sebagai cowok gak bertanggung jawab karena udah mecahin kotak makan lo," sarkas El dengan nada dingin tanpa menatap Pelangi. Pelangi hanya tersenyum meskipun tidak sesuai harapannya.

"Iya, El Pelangi tahu kok. Mana mungkin El bisa akrab sama Pelangi semudah ini," ujar Pelangi kemudian pergi menuju kelas.

"Lo masih mau di sini atau ke kelas?" tanya El dengan tatapan nyalangnya. Azam dan Firman gelagapan dan kaget ketika El melempar pertanyaan dengan nada sedikit keras.

"Eh, hmmm kita ke kelas kok. Iya kan Pangeran Firman," ujar Azam sambil melirik Firman sedangkan yang dilirik tidak memerdulikan sama sekali.

"Eh, Pelangi mana?" tanya Siska yang mulai sadar bahwa Pelangi sudah tidak ada di sampingnya.

"Gue di sini!" teriak Pelangi dari dalam kelas.

"Ayo Wul." Siska menarik tangan Wulan dan membuat sang empu tersentak kaget.

"Lo berdua masih mau di sini atau ke kelas!" bentak El tiba-tiba hingga membuat Firman meloncat.

"Eh, kadal loncat nemplok di wajahnya Azam," ujar Firman sambil mengangkat kakinya.

"Dasar begok," timpal Azam sambil meninggalkan Firman.

"Woi! Kadal tunggu!" Firman berlari mengejar Azam yang semakin menjauh.

***

"Selamat pagi anak-anak," ujar Pak Bimo guru biologi yang terkenal baik hati.

"Pagi Pak," ujar semua murid.

"Hari ini kita akan melanjutkan pelajaran minggu lalu yaitu tentang simbiosis mutualisme dan parasitisme," ujar Pak Bimo sambil memasang kaca matanya.

"Ada yang tahu apa itu simbiosis mutualisme?" tanya Pak Bimo.

"Saya Pak." Pelangi mengangkat tangan pertanda bahwa dia mengerti dengan pertanyaan Pak Bimo.

"Iya Pelangi apa jawabannya?"

"Simbiosis mutualisme adalah hubungan makhluk hidup yang saling menguntungkan," ujar Pelangi sambil memandang El, sedangkan yang dipandang hanya cuek.

"Benar Pelangi, coba sebutkan contohnya!"

"Contohnya yaitu saya dan El," ujar Pelangi, El sontak memutar kepalanya dan menatap Pelangi dengan nyalang.

"Pelangi selalu ada untuk El dan El selalu ada untuk Pelangi. Kita saling menguntungkan tapi tidak sejalan," ujar Pelangi tanpa disadari. Semua murid menatap Pelangi dengan tatapan heran.

"Pelangi!" tegas Pak Bimo.

"Eh, iya Pak. Apa?" tanya Pelangi gelagapan. El hanya memutar bola matanya malas.

"Apa yang kamu sebutkan? Saya minta contoh bukan kisah hidup kamu!" sarkas Pak Bimo.

"Eh, salah ya Pak?" tanya Pelangi tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Ah sudahlah Pelangi," ujar Pak Bimo.

"Selanjutnya kita bahas tentang simbiosis parasitisme. Siapa yang tahu?"

"Saya Pak." Kali ini giliran El yang angkat tangan.

"Iya, El. Apa itu simbiosis parasitisme?"

"Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua makluk hidup yang satu dirugikan dan yang satu diuntungkan," ujar El sambil melirik Pelangi tajam.

"Contohnya apa El." El masih melirik Pelangi sedangkan yang dilirik hanya mendelik.

Pelangi Untuk El ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang