suzanna

1.6K 269 20
                                    

Apartemen Emanof bersaudara sudah 3 hari ini terlihat sepi,
bahkan tak ada tanda tanda penghuni nya di dalam.

Itu karena mereka sedang mengungsi ke apartemen sebelah,
Kok bisa??

Apa saluran air mereka bermasalah? tidak.
Apa saluran listrik mereka ada yg konslet?
tidak.
Atau jangan jangan Rumah mereka dimasuki maling??
Tolong buang jauh jauh pertanyaan yg terakhir,
nanti cerita ini ganti genre menjadi criminal.

Sebenarnya mereka mengungsi ke sebelah karena ada,
"Hantu??, Di apartemen kalian?",

Lisa dari dapur mendengar dua bersaudara itu sedang berbicara mengenai hantu.
Dan tanpa sengaja bilang bahwa kamar  mereka didatangi Hantu kemarin malam.

"Benar kak Lis, aku bahkan sampai tidak berani membuka mataku karena takut",
Mark bercerita dengan penuh semangat,
bahkan tangan nya ikut mengepal menghayati ketakutannya.

"Darimana kamu tahu itu hantu Dek, kalo matamu aja gak kamu buka",
Lisa menatap adik kekasihnya itu gemas,

Benar juga.

"lalu kamu Yong?, ketemu hantu juga? gak sekalian tanya nomor lotre biar dapet uang."
Lisa menatap pria disampingnya itu datar,
Karena Lisa tahu bahwa Taeyong bukan orang yg percaya hantu.

"Lis, kalo gue bilang ..jangan jangan gue sekarang kena santet gimana Lis?,

ini malah lebih parah lagi.

"Aku akan bilang bahwa santet itu telat datang, kemana 27th yg lalu. Apa dulu kau terlalu Gila makanya santetnya baru mau masuk sekarang."
Lisa menjawab kesal,

Mereka berdua tidak ada angin atau hujan tiba tiba bicara tentang hantu dan santet.

"Kalian baru nonton film horor kan? jawab jujur."

"kami hanya menonton film suzanna",

suzanna?
Bukankah itu film horor lawas.

"tumben sekali menonton film lawas dalam negeri , apa kalian benar benar tidak ada kerjaan?"

"Itu karena minggu kemarin saat paman Tabi berkunjung,
paman mengatai kami anak milenial yg tidak tahu film horor dalam negeri."

Mark menjawabnya sembari memakan potongan buah yg tadi baru dikupas Lisa di dapur.

"lalu kalian tak terima? padahal itu memang benar kan."

"Kenapa jadi malah kau membelanya sih Lis"
Taeyong tentu saja tidak terima,
harga diri sebagai pribumi.
Halah,

"Aku tidak membela, itu kenyataan.
dan lagi, kenapa kau bilang disantet?, dulu saja saat Persami SMP ada yg kesurupan kau malah bilang itu masuk angin. "

"Benar Lis, sepertinya gue emang disantet",
Taeyong berbicara semakin mendekat ke Lisa dengan wajah serius,
Tapi tangan nya tetap menerima potongan buah yg Lisa baru saja ambilkan.

"Gue ngrasa dari pagi kemarin saat bangun tidur, telapak kaki ini seperti mati rasa. Dan gue butuh waktu beberapa saat untuk kembali normal."

Lisa disampingnya menatap datar, belum berniat menyela cerita kekasihnya itu.

"dan Lagi pas gue mau minum air putih tengah malam, gue langsung kayak mau muntah.
padahal sebelumnya gue gak makan apa apa"

"Gue curiga, apa di kantor ada yg musuhin gue sampe segitunya?"
sekarang  tangan kiri Taeyong bahkan sudah memijat pelipis wajahnya berpose seperti orang frustasi,
-Lupakan tangan kanannya yg masih memegang garpu buah.

"ah, benar. Mark besok kita ke rumah paman Tabi, gue akan nyuruh dukun yg hebat supaya ngembalikin santet ini dan ngusir hantu di apartemen kita, OK!!!"

"Bener kak Yong, kita harus basmi sampai akarnya"

Dia bersaudara itu sekarang malah membicarakan dukun.

ganti Lisa yg memijit pelipis nya,

"Kalian berdua, dengarkan pertanyaanku dan jawab sejujurnya"
sebelum dua orang di samping kanan kirinya ini salah kaprah,
Lisa langsung menyela.

"Tanya apa kak Lis"
Mark masih setia memakan buah, masih beberapa potong mubazir kalau tidak dihabiskan.

"Dek, kamu lihat hantu dimana?"
pertanyaan dimulai dari Mark

"Di balkon rumah, bahkan pas itu anginnya kenceng kak. Gorden nya nyampek berkibar kibar"

"Dek, kamu lupa? balkon gak ada gorden kain nya, bukan nya udah dari bulan lalu di ganti gorden lipat, dan lagi mana ada angin kencang.
Apartemen kita ini bangunan gedung paling pendek tidak akan ada angin yg bahkan bisa sampai menggoyang sehelai rambutpun."

"dan lagi kamu bilang mata kamu tertutup,  jangan bilang juga kalau bangun bangun,kamu udah di tempat tidur?".

Mark kaget,
"Kenapa kak Lis bisa tahu?"
"Aku sendiri kaget ,kenapa bisa ada ditempat tidur".

Lisa menghela nafas,
"Itu kamu mi..."

"Itu ngimpi Adek bego,
gak bisa bedain mana mimpi mana nyata?"
Taeyong menyela omongan Lisa,
Dan langsung mengatai adiknya itu.

"Kamu juga Yong"
Lisa jadi makin gemes dengan kekasihnya itu,
sering ngatain adiknya tapi tidak tahu diri.

"Aku kenapa?"

"kamu bilang kaki kamu kesemutan,
dan itu santet.
Jangan bego' ya.. Itu kamu lupa apa memang sengaja lupa?",
sekarang gantian Taeyong yg bengong.

"Kamu itu pas tidur bertingkah udah kayak cacing, masih mending itu cuma kesemutan.
Kamu lupa dulu bahkan kamu pernah jatuh dari kasur sampai 7x?",

Taeyong membalas omongan Lisa hanya dengan kedipan kedipan lucu,

"Terus minum air tengah malam muntah,
ya ampun aku getok juga kepalamu.
Kamu itu punya asam lambung, kalo belum makan apapun dari sore dan tengah malam minum air tentu saja akan terasa mau muntah."

Lisa menghela nafas lagi.

"Ya ampun.. kak Yong, makanya jangan bego' dong. Masa asam lambung ama santet gak bisa bedain",
Setelah membalas perkataan kakaknya tadi Mark langsung berlari ke dapur membawa piring yg sudah kosong.

"Kalian berdua dengar", Lisa sedikit mengeraskan suaranya agar Mark di dapur bisa dengar.

"kembali ke apartemen kalian sekarang, dan jika aku mendengar omong kosong tentang hantu lagi.
Jangan harap bisa membuka pintu ku lagi".

DAKK!!!
Lisa meletakkan kasar vas bunga kayu nya ke meja ruang tamu.
Dan beranjak ke kamar,

BLAMMM!!!
Dan pintu ditutup.

Mark berlari dari dapur kearah kakaknya yg cengo dari tadi.

"kak Yong, ayo pulang..
kak Lis kalo marah bahkan Hantu pun kalah seram"

Taeyong mengangguk kaku,
"Benar, dia bahkan lebih menakutkan dari suzanna"

Dan kakak adik itu berjalan sangat pelan membuka pintu dan menutup nya sangat pelan, sampai terdengar bunyi ~klik

***
guest star
Choi seungHyun as paman Tabi

***guest star Choi seungHyun as paman Tabi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RotationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang