Chapter.4 Kencan(edited)

3.1K 220 16
                                    

Keesokan harinya.

Seorang pria tampan dengan wajah dan rahang yang terpahat rambut emas, mata merah darah,dan komposisi tubuh yang ramping tapi dia memiliki otot yang proporsional yang membuatnya terlihat sempurna, Dan seorang Gadis muda cantik, rambut pirang. mata hijau dia mengenakan baju lengan putih dengan rok biru.

"Jadi kemana kita akan pergi terlebih dahulu?"tanya Artoria

"Kita akan memainkan beberapa game dan kemudian makan"ucap Gilgames.

Mata Arthuria berbinar dengan semangat dan antisipasi ketika mendengar kata 'makan'.

Gilgames memperhatikannya dan tersenyum selama bersama Artoria dia mengetahui satu hal bahwa gadis ini suka makan dan memiliki nafsu makan yang cukup besar.

Mereka pergi ke tempat game memainkan beberapa permainan.

Gilgames melihat sekeliling"Bagaimana kalau penembakan zombie?"

"Ayo"Arthuria

Mereka memainkan game zombie. Arthuria dan Gilgames berpasangan menembaki zombie ketika Artoria akan terbunuh Gilgames menyelesaikannya, Gilgamesh mendominasi permainan karena menyenangkan tanpa membiarkan Artoria menembaki satu zombie pun.

"Mati! Anjing kampung."Gilgamesh

Arthuria melihatnya menjadi kesal dan memukul perut Gilgamesh menyebabkannya tersedak.

"Ugh... Arthuria apa yang kau lakukan?"Kata Gilgames sambil memegang perutnya

"Bodoh! Kau hanya bersenang-senang sendirian dan mengabaikanku itu adalah akibat karena mengabaikanku."Ucap Artoria mengembungkan pipinya.

Gilgamesh menyadarinya, selama ini selain bertarung dengan musuh yang kuat dan mempermalukan musuhnya dia menyukai bermain game. Gilgamesh kemudian memikirkan sesuatu kemudian mengajak Artoria ke tengah Game Center tempat yang ramai.

Disana banyak orang memperhatikan seorang pria menari mengikuti tanda pijakan yang bersinar di bawah kakinya, gerakannya cepat dan terkodinasi dia jarang melakukan kesalahan dalam gerakannya. Di layar di depan menunjukan kata Sempurna.

"Ini adalah game dance yang agak menyenangkan menurutku. "Gilgamesh berkata pada Artoria yang penasaran

"Jadi kita akan melakukan gerakan dan tarian aneh itu?"tanya Artoria

"Ya .... dan yang kalah kemudian akan menjadi pelayan yang menang selama satu hari"Gilgamesh berkata dengan licik.

Artoria memandang Gilgamesh dengan kesal"Aku akan memenangkan ini membuatmu tunduk dan melayaniku"

"Oh! Mari kita lihat siapa yang akan kalah."Gilgamesh dengan senyum percaya diri.

Kemudian orang yang sedang melakukan permainan selesai dan menyingkir, Gilgamesh dan Artoria kemudian naik ke atas dan saling memandang dengan tatapan berapi-api dan semangat.

Game dimulai Gilgamesh bergerak sesuai irama dan Artoria menyamai Gilgamesh. Gilgamesh melanjutkan gerakan kakinya yang lincah dan tepat, dengan lihai Gilgamesh tidak melakukan kesalah satu kalipun, Gilgamesh memandang Artoria dengan mengejek dan matanya seperti menatap seorang pelayan yang akan melayaninya.

Artoria menjadi kesal menambah kekuatan pada gerakan dan mempercepat gerakannya dia tidak melakukan kesalahan apa pun sampai tahap akhir sampai dia mendengar.

Gilgamesh menyadari Artoria mulai dan mempercepat gerakannya
"Oi!, Artur sebaiknya kau menyerah dan menjadi pelayanku aku akan memperlakukanmu dengan baik"ucap Gilgamesh saat melihat Artoria matanya seolah mengatakan kau adalah milikku.

"Hmph! Aku tidak akan kalah darimu aku akan membalaskan dendam pada apa yang telah kau lakukan padaku."Artoria berkata dengan tekad

Semakin banyak orang yang menatap mereka dengan kagum karena Gilgamesh memiliki penampilan yang tampan dengan rambut emas, mata merah dan tampak liar dengan keagungan dan karisma luar biasa, sedangkan Artoria memiliki wajah cantk yang seperti sebuah boneka yang rapuh dengan rambut pirang, mata hijau lembut. Padahal Artoria sebenarnya hanya sedikit di bawah Gilgamesh dalam hal kekuatan karena Bloodline dan Tubuh abadinya.

"Siapa mereka!? Dia terlihat sangat tampan dan seperti bangsawan"

"Gadis itu terlihat seperti seorang dewi! dengan penampilan dan paras yang dimilikinya, dia seperti seorang dewi! Selain dada rata itu."

"Mereka sepertinya bertanding satu sama lain dan adalah sepasang kekasih."

Arthuria berhenti bergerak, saat dia mendengar seseorang berkata dan itu tentang dadanya, dia menjadi marah dan memelototi orang itu, orang dilihat Artoria ketakutan ketika dia melepaskan aura berbhaya padanya. Artoria menarik auranya memandang Gilgamesh yang fokus kemudian melihat dadanya dengan sedih, karena tindakannya dia salah melangkah dan ada tanda X besar di layar di depannya dan permainan berakhir yang menunjukan Gilgamesh yang menang di layar.

Gilgamesh memandang senyum puas dan bangga".... Arthuria bersiaplah besok untuk menjadi pelayanku nanti aku akan memberikan buku panduan pelayan padamu."

"Nah sekarang kita akan pergi menonton beberapa film kesukaanku."ucap Gilgamesh

Artoria yang kalah hanya mendesah kemudian tersenyum"Aku siap melayanimu master" Saat dia melakukan pose ala maid.

Dia kemudian berkata"Tapi bagaimana dengan makan?"ucap Artoria sedih saat rambut Ekstra di kepalanya terkukai seolah menandakan suasanan hatinya

(AN:Aku yakin kalian tau apa itu rambut ekstra dalam Saber Artoria Pendragon di Fate Series)

"Kita akan membeli pop corn di sana."Gilgamesh

Artoria ketika mendengarnya menjadi sedikit lebih baik"Ayo pergi menonton fim!"Ucapnya.

Bersambung......
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bagi kalian yang memiliki pendapat dan saran tentang alur cerita? dan kemampuan yang dimiliki Gilgamesh? nanti serta siapa yang bakal yang bakal di panggil lagi?.

Tolong komentar di sini untuk pertimbangan dan inspirasi bagi saya!😄

Golden King Of Gilgamesh In Another World(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang