Alvaro tak henti-hentinya melihat kearah jam tangan yang ada di tangan kirinya. Menghela nafas gusar,5 menit lagi acara akan dimulai dan lihat,sekarang sahabatnya bahkan belum terlihat batang hidungnya. Dia sudah meminta bundanya untuk menelfon ibu dari sahabatnya,bertanya apakah Aleta sudah berangkat dan kata bundanya dia sudah diperjalanan.
Huh,Aleta.
Alvaro geleng-geleng melihat gadis itu malah berlari-lari kearahnya. Apa dia tak sadar sedang memakai sepatu yang cukup tinggi?
"Jangan lari-lari,nanti kamu jatuh".peringat Alvaro pada Aleta yang hanya dibalas anggukan. Aleta lantas menarik tangan Alvaro menuju tempat yang sudah disediakan oleh guru,tempat khusus murid angkatan kelas IX,tanpa mempedulikan para orang tua dan kedua abang kembarnya.
Selama acarapun Alvaro tak pernah pisah dengan Aleta. Karna memang begitu biasanya. Alvaro bahkan pernah dikira pacaran dengan Aleta saat kelas VII oleh teman sekelasnya,tapi Aleta menjelaskan bahwa mereka hanya sebatas sahabat.
Dalam hatinya,Alvaro kadang cemburu saat Aleta mempunya pacar. Tapi ia sendiri tak tau kenapa. Yang pasti adalah Alvaro sayang pada sahabatnya. Entah itu memang sayang sebagai sahabat,atau sayang dalam artian lain. Alvaro pun tak tau.
Yang pasti,orang tersayang nomor 2 bagi Alvaro setelah keluarganya adalah sahabatnya,yaitu gadis pendek yang hanya 155cm karna selalu malas olahraga,Aleta Quenby Maheswara.
Apa aku terlalu lama untuk upload kelanjutan cerita ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALeta ALvaro
Teen FictionWarning :v Awas baper Masalah hati memang tak bisa diganggu gugat,tapi masih bisa untuk ditahan.Itu yang selama ini dilakukan oleh Aleta.Walau ia tau,ini takkan mudah.