Queen Bullying

2 0 0
                                    

Kringgggg

Bel istirahat pertama berbunyi. Aleta menuju ke kantin bersama Alvaro dkk. Semenjak Tiara menjauhinya,Aleta selalu pergi ke kantin dengan Alvaro dkk. Jika tidak ada Alvaro,Aleta akan pergi dengan yang lain. Bukannya tidak ada teman perempuan,hanya saja sewaktu istirahat pasti mereka sudah duluan ke kantin tanpa mengajaknya.

"Sekarang giliran lo mesen" suruh Alvaro pada Aldo.
Bayu yang membuat kesepakatan itu. Sebab Aldo selalu menjadikannya babu saat memesan makanan sementara dia akan pergi menggoda dedek gemes.

"Ya udah mau pesen apa kalian?" Tanyanya sebal.

"Bakso,es jeruk" ujar Nino
"Sama"
"Sama"

"Bebeb Aleta mau apa?" Tanya Aldo tapi tak di respon oleh Aleta.

"Al,kok ngelamun?" Alvaro meyanggol tangan Aleta agar Aleta sadar,dan berhasil.

"Hah?"

"Mau pesen apa?" Tanya Nino. Nadanya seperti biasanya,datar.

"Samain aja" Aldo pergi memesan makanan setelah mengelus pucuk kepala Aleta dan mendapati mata Alvaro menajam padanya. Aldo terkikik geli melihatnya.

"Al,kenapa?" Tanya Alvaro akhirnya.

"Tiara,kenapa dia kayak ngejauhin aku ya. Semenjak pulang pulang camping tahun lalu,dia langsung pindah tempat duduk kan? Dia juga ga pernah ke rumah lagi" Aleta menunduk, menahan air matanya yang hampir turun.

Sebesar itukah dia menganggap Tiara sebagai sahabatnya?

"Udah coba kamu tanya?" Alvaro mencoba agar Aleta tak menangis walau air matanya telah jatuh.

"Dia selalu ngehindar kalo aku mau nanya"

"Usaha aja dulu,nanti kita bantu"

"Ehh woi" Aldo datang dengan napas terengah-engah. Bakso menyusul dibawa oleh pelayan kantin.

"Napa?" Nino bertanya. Sebab Aldo belum juga berbicara.

"Itu,si anak baru. Dia ngebully anak kelas 10" jelasnya.

"Siapa?" Bayu bertanya.

"Cewek Nino"

Belum ada 5 detik,Nino sudah sampai di kerumunan itu. Yang lain langsung menyusul. Takut jika Nino tiba-tiba memakai ototnya.

"Awas!"

Semua yang mengerubungi disana segera menyingkir mendengar suara yanga tajam itu. Beberapa bahkan langsung berpindah ke belakang.

"Gea" Nino segera merengkuh tubuh cewek itu. Tak peduli baju Gea sudah basah oleh kuah bakso.

"Kenapa?" Semua yang ada disana menganga. Suara Nino begitu lembut saat berbicara dengan Gea. Tapi hanya sebentar setelah Gea menggeleng lalu menangis,Nino langsung membuka bajunya dan memakaikannya pada Gea.

"Lo" tunjuk Nino tepat di wajah Bianca. Bianca hanya tersenyum licik. Berbeda dengan Tiara disampingnya wajahnya sudah pucat ketakutan.

"Kalo Gea kenapa-napa~" Nino menggantungkan ucapannya karna Gea tiba-tiba pingsan.

"Nino,bawa Gea ke UKS" Aleta berteriak mengejutkan Nino.

Nino segera membawa Gea ke UKS.

Para siswa dan siswi yang tadi menonton pertunjukan itu mendesah kecewa lalu bubar.

Para cowok karena pertunjukkan adu mulut itu sudah selesai.

Tapi,bagi para cewek beda lagi. Mereka kecewa karna Nino sudah pergi. Pemandangan tadi sunggu membuat para siswi cuci mata. Tak peduli bahwa Nino sudah mempunyai pacar.

Bagi mereka,tak ada Alvaro masih ada Nino dan yang lain.

Skip

"Gimana sih tadi ceritanya?" Tanya Aleta pada Gea. Semenjak menjadi pacar Nino 2 bulan yang lalu. Mereka menjadi dekat. Jika Alvaro mengajak Aleta nongkrong bersama teman-temannya,Aleta selalu meminta agar Nino juga membawa Gea.

Gea ini asik. Dia termasuk gadis polos. Berbicara aku-kamu pada semua orang. Bahkan Nino pernah bilang kalau Gea belum pernah berpacaran sebelumnya.

"Tadi kan aku lagi makan kak,tiba-tiba mereka dateng dan nyuruh aku pindah" Gea berhenti sejenak.

"Aku sih oke,tapi pas udah aku beli sesuai yang mereka minta,mereka nyuruh aku buat pindah dan pas aku berdiri kaki aku di jegal. Aku jatuh, orang-orang di kantin ngetawain aku kak. Aku malu. Tiba-tiba mereka nyirem aku pake kuah bakso. Untung sih udah dingin,ga kebayang kalo panas" Gea bercerita sambil menahan agar air matanya tak tumpah.

"Udah ya,jangan nangis lagi. Kamu kan ge sendiri,ada aku sama yang lain yaa. Emangnya kamu tadi sendirian aja? Ga sama temen kamu?" Tanya Aleta heran. Biasanya Gea bersama temannya,yang Aleta lupa namanya.

"Dia sakit,jadi aku sendirian" jawab Gea.

Pintu UKS terbuka lalu datang Nino dengan baju olahraga. Karna bajunya dipakai oleh Gea.

"Gue tinggal ya" Aleta pergi saat Nino sudah masuk.

***

Aleta pov on

Apa harus gua nanya sekarang ya? Tapi ini penting. Tiara kan ga mungkin ngejauhin gua gitu aja. Pasti ada penyebabnya.

Itu.. Tiara bukan ya? Iya itu dia

"Tiaraaa" pas banget dia langsung nengok. Tapi tatapannya itu gak kayak dulu lagi. Mata dia tajam gitu.

"Ra,kita ngomong bentar ya pliss" gua harus mohon kek gini biar Tiara mau.

"Sekali aja Ra" yess, akhirnya dia mau.

"Ayo!"























Thanks udah mau baca😽

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALeta ALvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang