Awalnya Raka ragu atas ajakkan Aubrey untuk bertemu di taman biasa, lagian hari ini hari libur. Tapi akhirnya Raka tahu apa maksud Aubrey mengajaknya.
"Setiap sekolah, jam 6 udah harus ada di sekolah." Kata Aubrey pada Raka. Sudah 1 jam mereka di taman dan hanya mengobrol walaupun sesekali bercanda.
"Apa? Jam 6 mau ngapain, Bey? Gila aja, jam segitu sih gue baru berangkat." Kata Raka sewot.
"Ihh denger dulu. Gara-gara sekarang aku tinggal sama ayah, jadi aku harus berangkat bareng." Kata Aubrey memohon.
"Ya terus apa hubungannya sama gue?" Raka benar-benar menolak. Bayangkan saja setiap hari Senin sampai Jum'at sudah harus di sekolah jam 6.
"Temenin aku di sekolah." Aubrey menatap Raka dengan tatapan penuh memohon.
Tentu saja Raka tidak bisa menghindar dari tatapan Aubrey. Akhirnya tanpa berpikir panjang, Raka menyetujui.
"Ohh yes! Akhirnya ada temen." Kata Aubrey semangat sambil mengguncangka pundah Raka.
"Ya udah sih ya, gak usah pegang-pegang pundak gue." Kata Raka dan berusaha melepaskan pegangan Aubrey.
"Ih ya udah gak usah ngambek." Kata Aubrey sambil menjauhkan tangannya.
"Siapa juga yang ngambek." Balas Raka tidak suka.
"Udah ah, sekarang kita pulang." Ajak Aubrey sambil menarik tangan Raka untuk berdiri.
"Iya iya sebentar."
Aubrey dan Raka menaiki motor yang sama dan pergi mengantarkan Aubrey pulang. Raka tidak tahu tentang kepindahan Aubrey, jadi Ia mengantarkan Aubrey ke rumah yang lama.
"Rumah aku pindah, Raka." Kata Aubrey pelan tepat di telinganya.
"What? Kok lo gak bilang daritadi sih?!" Geram Raka dan memberhentikan motornya mendadak.
"Ya 'kan dikirain kamu udah tau hehehe."
"Ya udah, sekarang rumah lo dimana?" Tanya Raka.
"Seberangnya rumah kamu." Bisik Aubrey.
"Yaampun gak usah bercanda deh, kita lagi di pinggir jalan loh." Kata Raka kesal.
"Bagus dong di pinggir jalan, daripada di tengah jalan." Kata Aubrey.
"Ish itu gak penting. Rumah lo dimana?" Tanya Raka lagi.
"Dibilangin di sebrang rumah kamu," Lama-lama Aubrey kesal juga.
"Lo gak bercanda 'kan? Seriusan?"
Aubrey hanya mengangguk antusias dan menggerakkan tubuhnya agar motornya juga bergerak. Maksudnya sih agar Raka cepat-cepat berangkat.
"Rumah lo di sini? Jadi kemaren itu lo?" Tanya Raka bingung saat memakirkan motornya di depan rumah Aubrey.
"Iya. Masuk deh, gak ada siapa-siapa. Sekalian latihan buat seni musik."
"O-oke."
*
*
*
"Woo pretty baby
This world might have gone crazy
The way you saved me, who could blame me
When I just wanna make you smile
I want to thrill you like Michael
I want to kiss you like a Prince
Let's get it on like Marvin Gaye, like Hathaway
Write a song for you like this"Selama 2 menit, Farrel bernyanyi dan Syara memainkan pianonya. Setelah selesai, terdengar banyaknya tepuk tangan yang ditujukan pada Farrel dan Syara.
Saatnya Aubrey dan Raka tampil,
Selama satu bulan tidak ada yang berubah dengan Aubrey maupun Raka. Berbincang saat menunggu bel masuk, bercanda saat belajar bahkan mereka pernah dimarahi dan dihukum, tidak lupa mengunjungi perpustakaan sesudah pulang sekolah, dan latihan jika ada waktu luang.
Tapi,
Ada sesuatu yang membuat mereka berubah.
"Lo udah siap?" Tanya Raka menepuk pundak Aubrey dan Aubrey hanya mengangguk.
Aubrey dan Raka sedang berada di hadapan seluruh teman-temannya. Bernyanyi untuk mendapatkan nilai seni musik.
"Gue sama Abey bakal nyanyiin lagu Take My Heart, Greyson Chance." Kata Raka dan memulai memetik gitarnya.
Tepuk demi tepuk tangan terdengar oleh Aubrey dan Raka setelah penampilan mereka selesai. Mereka tersenyum senang pada teman-temannya. Walupun penampilan mereka tidak seberapa, tapi mereka cukup puas dengan respon teman-temannya.
---
Maaf banget karena updatenya yang cukup lamaa, tapi gue tetep usaha buat update. Dan kuota gue udah habis huhuhu #hiks. Part ini sedikit, sorry banget yaa :(
Btw, itu lagu Classic nya MKTO yang dinyanyiin sama Farrel.
Oh ya gue juga udah publish cerita kedua gue. Judulnya 'karma'. Jangan lupa di baca juga dan vote yaa. Gue usahain dua-dua nya bisa update cepet.
7425472x
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Him
Teen Fiction"Jika dia terlambat, aku akan pergi darinya." -A "Aku benci dengan seseorang yang merebut perhatiannya." -R "Tidak ada yang boleh membantah, dia tetap milikku." -F "Susah mendapat perhatiannya, tapi aku akan diam." -O