˚✧ 02 : Tuan muda yang kesepian

220 45 6
                                    



now playing:

         


Rondo Alla Turca – Mozart


0:00 ❍─────── ♡

   ↻     ⊲  Ⅱ  ⊳     ↺







Gerbang rumah mewah itu terbuka setelah suara klakson yang berbunyi menandakan sang Tuan muda pemilik rumah itu telah pulang. Setelah gerbang rumah terbuka, sang Tuan muda langsung menjalankan motornya menuju ke garasi dan memberhentikan motornya di sana. Ia dengan segera melangkahkan kakinya memasuki rumah sambil membawa tas sekolah dan tas berisi gitar kesayangannya yang selalu dia bawa saat ia pergi ke sekolah.


Rumah mewah sang Tuan muda itu nampak sepi dan gelap karena beberapa lampu tidak dibiarkan menyala. Namun seluruh interior di dalam rumah itu cukup menarik karena bergaya eropa klasik yang tentunya masih dibiarkan rapi dan tetap terawat kecuali satu benda, sebuah foto keluarga yang menggantung di ruang tengah dengan wajah si pasangan suami-istri yang sengaja dirusak dengan benda tajam yang sedang memeluk satu anak laki-laki kecil dengan wajahnya tetap dibiarkan terawat. Si Tuan muda sengaja tetap memajang foto itu disana dengan alasan—itu adalah mahakarya terindah yang pernah dibuatnya.


Sang Tuan muda kini tengah duduk di sofa yang berada di ruang tamu, tak berapa lama seorang wanita tua datang menghampirinya. Pemuda itu langsung menoleh dan menatap si wanita tua dengan tatapan seriusnya.


“Tuan Beomgyu, semua pekerjaan sudah kuselesaikan. Makan malam untukmu juga sudah selesai aku siapkan.” tutur wanita tua yang merupakan pembantu di rumah itu.

“Lalu?”

“Bisakah aku pulang lebih awal? Anak bungsuku sedang sakit, aku harus mengecek keadaannya karena—”

“Pulang saja, urus anakmu hingga kondisinya membaik.” sela si Tuan muda.

“Benarkah?” mata wanita tua itu berbinar menatap si Tuan muda.

Hmm, cepat pergi dan temani anakmu. Ini ambilah untuk membelikan obat untuk anakmu.” tutur Beomgyu sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan memberikannya pada wanita itu.

“Tidak usah, Tuan. Uang gaji yang diberikan Tuan masih saya simpan dengan baik.” tolak wanita itu dengan lembut.

“Ambil saja. Anakmu pasti juga membutuhkan makan-makanan yang enak saat sakit seperti itu.” tegas Beomgyu yang langsung membuat wanita tua itu menerima uang yang diberikan Beomgyu.

“Terima kasih, Tuan. Kalau begitu saya akan pergi sekarang.” pamitnya.

Ahh, katakan pada suamimu dia juga bisa pulang ke rumah bersamamu karena hari ini aku tidak memiliki kegiatan lain. Dia bisa ikut membantumu mengurus anakmu yang sedang sakit.” tutur Beomgyu.

“Saya akan menyampaikannya. Sekali lagi terima kasih, Tuan.” tutur wanita tua yang biasa dipanggil ‘Bibi Kyung’ oleh Beomgyu.



Choi Beomgyu, nama si Tuan muda yang kini menghela nafasnya karena keadaan rumahnya sudah kembali sepi. Kegiatan makan malamnya benar-benar sunyi, beberapa sayur dan lauk yang telah dibuat oleh pembantunya tadi pun telah ia habiskan. Tak ada orang lagi selain dirinya disana, Pak Moon si penjaga keamanan rumah hanya mengintai keamanan rumah dari pos keamanan yang berada di luar rumah, ia hanya sesekali berkeliling karena seluruh rumah mewah itu sudah dilengkapi cctv dan sistem keamanan lain yang cukup canggih.


Runide ㅡ beomryu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang