5. bertiga

21 6 3
                                    

********

- Pulanglah kepada siapa hati itu berlabuh. Jangan biarkan ia tersesat di samudera, lalu bingung hingga mengikuti arah angin. Aku takut kamu tersesat -

********

Lara membuka ponselnya. Sedikit terkejut melihat sebuah group baru yang dibuat oleh Zoyan yang isinya hanya dia, Lara, dan Rieka.
Kekonyolan macam apa lagi yang dibuat Zoyan?

"Akhir-akhir ini aku sibuk. Jadi aku akan bilang disini. Untuk memberi sekaligus mendapatkan kabar dari Tunanganku dan sahabatku."
Itu isi chat pertama Zoyan di group mereka.

"Kita tes ya. Penghuni group ini sudah makan kan?"
Zoyan melanjutkan. Yang dibalas cepat oleh Rieka.

"Sudah pak Boss."
Jawab Rieka.
Rieka memang sering memanggil Zoyan dengan sebutan pak Boss sejak ia sering berkontribusi pada pemasaran salah satu produk diperusahaan tempat Zoyan. Dan Zoyan bertanggung jawab sebagai Kepala Marketing research and analytics saat itu. Rieka benar-benar kompeten hingga jasanya masih terpakai hingga kini. Dan sekarang panggilan itu menjelma menjadi panggilan sayang.

Zoyan mengirimkan gambar Love pada komentar Rieka.

Lara yang sejak tadi hanya memantau, lalu mengetikkan gambar makanan. Sebelum Zoyan mengomentarinya.

"Apaan sih!"
Lara lalu mengirim pesan itu ke chat pribadi Zoyan. Tepat setelah mengirim gambar makanan itu.

"Kamu sendiri yang minta aku lebih perhatian ke Rieka. Aku juga tidak mau kamu merasa kehilangan aku setelah tunangan."
Jawab Zoyan. Yang mungkin bisa saja sebaliknya. Dia yang takut kehilangan Lara setelah pertunangannya. Walaupun yang dia tau, Lara adalah wanita yang terlalu setia dengan perasaannya dan tidak mungkin mudah membuka hati untuk orang lain. Buktinya sampai sekarang Lara masih dengan kesendiriannya. Zoyan merasa sangat mengenal Lara dengan baik. Dan dia masih sangat ingin Lara tetap sering bergantung padanya.

"Aku tidak apa-apa kok. Aku tau porsi aku Yan. Aku bukan Lara yang manja lagi. Aku akan buktikan ke kamu, kalau aku bisa dewasa dan mandiri."
Jawab Lara, lagi-lagi melawan kata hatinya.

"Tidak perlu Ra, aku tidak butuh pembuktian kamu. Aku tidak apa-apa kamu seperti sebelum-sebelumnya. Aku senang. Aku tidak mau kehilangan kamu yang dulu. Aku tidak butuh kamu yang baru."
Balas Zoyan.

"Tapi aku butuh."
Jawab Lara. Yang membuat percakapan itu membisu meskipun mereka berdua masih sama-sama online.

Mereka terjebak dengan pikiran dan perasaan masing-masing.
Ini lebih dari pertengkaran-pertengkaran kecil mereka selama ini. Membuat suasana aneh dihati. Ah! lagi-lagi hati.

"Tidurlah."
Balas Zoyan beberapa menit kemudian.

"Aku akan pastikan kamu tidak pernah kehilangan apapun dariku. Sampai aku menemukan orang yang ku tau akan membuat kamu bahagia. Aku janji. Bersabarlah sebentar lagi. Aku tau yang kamu mau. Kamu selalu percaya kan sama aku?"
Tanya Zoyan.

"Jangan memakasakan diri. Aku baik-baik saja. Aku tau apa yang membuatku bahagia."
Balas Lara.

"Tidak. Aku yang lebih tau. Jadi tunggulah."
Balas Zoyan lagi.

"Hmmm.., ya sudah. Aku tidur ya."
Balas Lara. Malas berdebat.

Tak lama, Zoyan mengirimkan gambar hati berwarna hitam seperti biasa.

                   *****************

Angin, bawa terbang tentangnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang