Bond

18 3 0
                                    

Previous Episode

Naura POV

"Dimana sakarang aku berada? Seseorang? Apakah ada orang disini?" Tiba - tiba aku mendengar suara langkah kaki dibelakangku, saat aku berpaling aku melihat seorang wanita yang memiki aura yang cerah tapi aku masih bisa melihatnya dengan jelas dan aku tahu siapa dia

"Bagaimana kabarmu Naura?" Tanya Wanita itu "Tidak disangka bisa secepat ini denganmu." Kata Wanita itu sambil tersenyum

Secara tidak sadar aku mengeluarkan air mata "Ba... Bagaimana... Bagaimana bisa?"

"Ini memang akan terjadi, dan akan terjadi lagi. Jadi, sudahlah jangan menangis." Wanita itu menenangkanku

Tapi aku masih menangis "Aku senang... Aku senang bisa bertemu dengan-" Wanita itu mengelus kepalaku "Ibu."

Story Begin

Aku memeluknya erat - erat dan Ibuku membalas dengan pelukan yang hangat serta usapan dirambutku "Aku... Aku merindukanmu. Kumohon jangan pergi!" Kataku sambil menangis

"Begitu ya. Ibu merasa senang karena Naura masih merindukan Ibu." Ibuku berusaha menenangkanku

"Aku masih belum siap untuk berpisah dengan Ibu, bahkan aku sedikit ragu untuk meninggalkan rumah."

"Aku tahu, tentu saja Ibu tahu. Ini pasti sangatlah berat untukmu, walaupun kamu sudah berumur 24 Tahun tugas ini masih terlalu berat bagimu."

"Lalu kenapa? Kenapa kita ditakdirkan seperti ini?" Teriakku

"Benar sekali." Aku terkejut mendengar jawaban Ibuku "Ibu juga pernah berpikir seperti itu. Setelah Ibu merenungkan hal ini, ternyata yang ibu pikirkan itu tidak sepenuhnya benar. Dari dulu tanah ini sudah dipenuhi oleh para monster dan kita hidup di dalamnya. Manusia tidak akan bertahan lama jika terus menerima kanyataan pahit ini, karena itulah harus ada seseorang yang berani mengambil resiko untuk mempertahankan keberlangsungan umat manusia. Dan disitulah Kakek buyutmu bertindak lalu mengakhiri penderitaan manusia setelah bertahun - tahun. Jika saat itu Kakek buyutmu tidak melakukan apa - apa maka berakhirlah, dan kamu tidak akan melihat dunia yang damai."

"Apa maksud Ibu?"

"Seseorang harus berani berkorban untuk kepentingan orang lain. Seperti kita, tidak ada yang bisa menghentikan kekacauan ini, jika kita tidak bertindak maka berakhirlah."

Aku melepaskan pelukanku dan menenangkan diri lalu berpikir untuk sementara waktu "Apa hanya kita yang bisa membawa perdamaian di tanah ini?" Tanyaku

"Benar. Selain itu Naura tidak sendirian, ada teman - teman yang menemanimu. Mereka telah bersiap untuk menemanimu suka maupun duka."

Aku menghapus air mataku "Aku rasa Ibu ada benarnya." Ibuku tersenyum setelah aku berkata demikian "Ngomong - ngomong kita ada dimana?"

"Kita berada di Ezirus." Jawab Ibu

"Ezirus!?" Aku terkejut

"Benar, Dunia Roh atau bisa disebut-"

"Alam Kematian. Jadi, aku sudah mati."

"Tidak, orang yang berada disini tidak sepenuhnya meninggal. Dunia ini berada dibawah alam sadar kita. Saat tidur roh kita akan berada disini untuk sementara waktu. Disini juga terdapat roh gentayangan, mereka yang belum menyelesaikan urusan mereka akan berada disini dan kita seorang Guardian membantunya untuk menuju ke Dunia selanjutnya."

"Alam Muzethan, atau alam pembalasan dimana orang yang berbuat tercela akan ditempatkan di neraka. Sementara, orang yang berbuat kebajikan akan ditempatkan di surga bersama para dewa dan dewi."

The Guardian : Sacred KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang