Hi Readers !
Budayakan FOLLOW sebelum membaca
Jangan lupa VOMMENT & jangan jadi SIDERS
Maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, alur, tempat, maupun peristiwa dengan cerita lain
.
.
.
"BANGKE ANJING UTAN MASUK PARET DITOLONGIN TUKANG GHIBAH KOMPLEK."
"DEMI MONYET YANG LAGI GOSOK GIGI. EMAKK ANAKMU KAGETTT."
"EH SETANN."
Pekik Kenzi, Daffa, dan Revan bersamaan. Nesya dan Alden? Kedua manusia itu masih fokus dengan makanannya tanpa melirik sedikitpun ke arah lain.
"Heh lo anak baru! Ngapain lo makan di samping pacar gue?" tanya Dea. Dea beserta antek-anteknya itulah yang menggebrak meja Nesya dan sengaja mengganggu Nesya yang sedang makan dengan tenang.
Merasa dirinya terpanggil, Nesya mendongakkan kepalanya sedikit ke arah Dea.
"Kenapa kak?" tanya Nesya polos.
Bukannya menjawab pertanyaan Nesya, Dea malah berjalan perlahan dan mendekat ke arah Nesya kemudian tangannya mengangkat kasar dagu Nesya membuat empunya merintih kesakitan.
Nesya segera melepaskan tangan Dea dan tangan Nesya bergerak untuk menyeka darah segar yang mengalir dari dagunya. Kuku tangan Dea memanglah tajam, sepertinya tidak pernah dipotong sekitar 1 tahun.
"Awhh," rintih Nesya saat tak sengaja memegang bagian dagunya yang tertusuk oleh kuku Dea.
Semua siswa N'AIHS sudah teriak-teriak tidak jelas, ada yang mendukung Dea dan ada juga yang menatap Dea dengan tatapan tak suka.
'Anjir bahan bullyan baru Dea dkk nih'
'Kasian banget anak baru itu'
'Go go Dea, jangan biarin tuh orang ngerebut Most Wanted Boy dari kalian'
Jika kalian bertanya sedang apa Alden dan kawan-kawannya maka jawabannya adalah mereka hanya terdiam karena masih terlalu terkejut dengan apa yang Dea lakukan. Perilaku Dea kini sudah di luar batas wajar.
Alden yang tersadar dari lamunannya langsung menarik tangan Nesya untuk keluar kantin. Alden melihatnya, Alden melihat semuanya mulai dari Dea yang berjalan mendekati Nesya dan Dea yang melukai dagu Nesya. Amarahnya sudah di ujung namun ia menahannya karena ia ingat kalau Dea adalah perempuan.
"Sial gue gagal," umpat Dea. Kemudian Dea beserta antek-anteknya pergi meninggalkan kantin dengan perasaan kesal.
"Ngapain lo bawa gue kesini?" tanya Nesya saat merasa bahwa Alden membawanya ke UKS.
"Dagu lo berdarah," jawab Alden.
"Tapi gue ga suka di sini, gue mau ke kelas aja. Lagian ini cuma luka kecil, alay lo luka gini aja diobatin di UKS segala," bantah Nesya, sedari dulu ia tak suka berada di tempat yang berbau obat-obatan karena bau obat selalu membuatnya merasa mual.
Terdengar helaan napas dari Alden, gadis di depannya ini memang keras kepala.
"Gue ga terima penolakan," titah Alden. Bagaimana bisa luka itu disebut luka kecil, darahnya saja tak henti-hentinya mengalir sedari tadi.
"Gak mau gue," bantah Nesya lagi, kali ini suaranya lebih keras.
"Harus."
"Gak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Girl ? ( BIG NO! )
Teen Fiction( HIATUS ) N'A International High School. Bisa dibilang merupakan sekolah bagi kalangan atas. Seluruh siswa baru N'AIHS menjalani kegiatan MOS dengan semangat , tetapi tidak dengan Nesya. Gadis yang bisa dibilang penampilannya biasa-biasa saja. Bah...