❤ 1 || Hari Pertama

253 64 17
                                    

BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA !

Jangan lupa vote juga

.

.

.

Tak terasa sudah memasuki sekolah tingkat menengah atas, kini seorang gadis berambut panjang tergerai itu memasuki gerbang sekolah dengan keadaan amat sangat kacau.

Bagaimana tidak? Ia berangkat sekolah hanya dengan berlari tergopoh-gopoh dikarenakan jam sudah menunjukkan pukul 06.30 saat ia baru mulai berlari tadi. Jangan tanya bagaimana penampilannya sekarang, rambut berantakan, seragam kusut karena tidak disetrika, ada-ada saja.

"Hadeh, hari pertama MOS aja gue dah telat gimana nih?" gumam Nesya pelan dengan tangan yang sedang menyeka keringat pada pelipisnya. Saat ini ia baru saja sampai di depan gerbang sekolah.

"HEI KAMU YANG DISANA KENAPA CUMA DIAM AJA!" teriak seorang kakak kelas yang bisa dibilang kecentilan dengan rok span, almameter dan seragam yang dikecilkan, bahkan rambut yang sengaja diombre merah.

Kakak kelas itu mendatangi Nesya dengan lagak angkuhnya.

Nesya ketakutan setengah mati dan lidahnya kelu seketika, tetapi ia berusaha menutupi kegagapannya itu ."Hmm.. Ma--maaf kak... Tadi saya kesiangan. Saya boleh masuk ya kak"

"Enak banget lo, udah tau telat malah ngehindar dari hukuman! Lari keliling lapangan 20x"

"BuseeTT bisa mati gue" Nesya sedikit bergidik melihat kelakuan kakak kelas yang seenak jidat menghukumnya. Kakak kelas itu tidak tau saja mengapa Nesya telat begini.

Ara menatap tajam ke arah Nesya, sangat tajam. Ya, Ara adalah nama kakak kelas itu. Lebih tepatnya Kiara Nayna Sabella, salah satu anggota osis di N'A International High School.

"Eheh..Iya kak saya lari sekarang" Nesya hanya bisa pasrah dengan hukuman itu, sebenarnya ia ingin sekali memaki-maki kakak kelasnya itu, namun karena ini hari pertamanya ia tidak ingin cari masalah, bisa rusak reputasi dan harga dirinya di sekolah barunya ini.

Nesya berjalan dengan langkah gontai memasuki lapangan dan mulai berlari. Tanpa disadari Nesya, ada seorang lelaki yang memperhatikannya sejak tadi, lebih tepatnya sejak Nesya diteriaki oleh Ara.

Saat putaran terakhir Nesya mendadak berhenti karena ada yang menepuk bahunya. Refleks, Nesya langsung berbalik.

Sebenarnya Nesya sudah sangat pusing sekarang, belum lagi dengan teriknya matahari. Ingin mati saja rasanya.

"Eh kak, kenapa ya?" Tanya Nesya yang bingung dengan kelakuan Ara yang menepuk bahunya.

"Lo lansung masuk aja ke Aula. Kegiatan MOS sebentar lagi dimulai" sahut Ara acuh tak acuh.

Nampaknya Ara sangat malas melihat gadis didepannya itu. Ara geram dengan manusia sok polos didepannya ini.

"Baik kak" Nesya hanya tersenyum tipis, akhirnya hukumannya selesai juga.

Sesampainya di Aula, Nesya duduk di barisan belakang. Para siswa baru sudah berkumpul di Aula.

"Membosankan" Gumam Nesya sangat pelan hingga tak terdengar.

Nesya mengambil dan memainkan ponselnya agar tak merasa bosan.

"HEH LO ANAK BARU DEKIL!" teriak seseorang yang sontak membuat Nesya terkejut dan murid baru lainnya menertawakan Nesya karena panggilan "dekil"

Sebenarnya itu memang benar karena Nesya berkulit sawo matang, rambut acak-acakan karena kusut, wajahnya amat sangat kusam. Sedangkan teman-temannya terbilang mulus, bening, juga putih. Tapi tetap saja itu membuat Nesya merasa insecure dan malu.

Baby Girl ? ( BIG NO! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang