Aima terbangun dipagi hari, melihat jam yang sudah terlihat pukul 07.30. Pagi yang sejuk walaupun angin terasa sedikit kencang."Semoga cerah hari ini, akhirnya bertemu juga" gumamnya dalam hati.
"Aii, sudah bangun?" Terdengar suara dibalik pintu kamarnya.
"Sudah bu, ini baru selesai membereskan kamar"
*Krekeekkk* suara pintu terbuka
"ya sudah bantu ibu menjemur pakaian yang tadi malam sudah di cuci" ibu menengok ke dalam kamarnya
"Iya Bu!"
Aima membantu ibunya menjemur pakaian di halaman belakang rumah nya. Rumah dan halaman tidak begitu besar namun cukup membuat Keluarga nya nyaman.
"Bu?" Ucap Aima sambil menjemur pakaian
"hemm.."
"Hari ini aku mau pergi bersama Aka"
"Aka siapa?" Tanya Ibu, singkat.
"Ihh ibu mahh..." Aima berhenti menjemur pakaian nya "Aka bu, pacar Aima! Yang suka jemput Aima"
"Ohhh, memang Aka masih pacar kamu? Dikira Ibu kalian sudah lama tidak berhubungan" jawab ibu sambil menjemur
"Hemm.. masih bu, hanya saja memang sudah lama tidak bertemu" jawab Aima dengan suaranya merendah dan wajah yang terlihat sedih
"Ya sudah, jangan sedih kan hari ini bertemu"
"Iya Ibu, akhirnya...."
"Kenapa berhenti menjemur nya, ayo cepat lanjutkan biar cepat selesai!" Ibu memotong ucapan Aima
"Hehe iya iya bu"
------------------- •• ------------------
Setelah selesai mengerjakan semua pekerjaan rumahnya.
*Drrrtttt...ddrrrrtttttttt.......ddddrrrtttttttttttt....* Suara HP bergetar
Aima mengambil Hpnya yang berada diatas kasurnya, dan melihat 3 panggilan tak terjawab dari Aka.
*Drrrttttrr...*Aka menelpon
"Iya halo Ka" dengan cepat Aima mengangkat telepon
"Ai, aku sudah hampir sampai dirumah. Ini sedang berhenti membeli bensin" ucap Aka ditelpon
"Eh iya ka,aku tunggu"
"Iya sudah Aku mau lanjut jalan"
"Iya hati - hati ka!" *ttuutttttt* Aima menyudahi panggilannya. Ia bergegas memilih pakaian yang akan ia pakai dan terlihat jam sudah tepat pukul 10.55am.
"Ya ampun waktu berjalan sangat cepat, aku belum sarapan" gumamnya
*Bremmmm...bremm.....brmm...* saura motor Aka yang terdengar sudah sampai di depan rumah Aima.
"Assalamualaikum Permisi yah, Aimanya ada?" Aka menghampiri dan salam pada Ayah Aima yang sedang memberi makan burung kesayangan nya
"Eh...iya Wa'alaikumussalam, iya ada. Aimaaaa.....Aiiii....... Ada temanmu nih"
"Iya....yahhh.." terdengar jawaban Aima dari dalam rumah
"Silahkan duduk saja dulu!" Ucap Ayah Aima yang menunjukkan kursi disebelahnya
"Iya Yah, makasih" kemudian Aka duduk
Aima keluar kamar dan memakai tasnya, terlihat ada sebuah gorengan dan air minum dimeja ruang tengahnya. Aima terasa sudah lapar namun jika ia sarapan terlebih dahulu kasihan pada Aka yang sudah menunggu. Aima bergegas keluar rumah tanpa makan dan minum sedikit pun.
"Yuk Ka!" Ucap Aima yang keluar dari dalam rumah
"Eh iya" Jawab Aka
"Yah, Aima mau pergi bersama Aka sebentar ya" ijin Aima pada Ayahnya
"Hemm.." jawab Ayah, singkat.
"Yah, persimi saya keluar ngajak Aima sebentar" ucap Aka yang berdiri dan meminta salam pada Ayah Aima
"Hemm.. iya iya, hati-hati!" Jawab ayah
Aka memberikan Helm pada Aima kemudian mereka pergi menggunakan motor Vespa miliknya.
------------------- •• -------------------
Sesampainya di Cafe dekat Kota, Aka dan Aima masuk dan duduk di lantai dua cafe tersebut. Mereka duduk berhadapan sambil memesan sebuah minuman dan cemilan
"Ai, kamu terlihat sehat" Ucap Aka yang memulai topik pembicaraan
"Iya ka, Biasanya hari Minggu gini aku jogging sama Naya tapi karena Naya lagi pergi sama keluarga nya, jadi hari ini ga jogging dulu deh" terlihat Aima sangat senang hari ini
"Ai.." Ucap Aka
"Silahkan dinikmati Mas Mbanya," Ucap pelayan yang tiba-tiba datang menghampiri membawa pesanan dan kembali ke tempatnya
"Iya Mba makasih!" Jawab Aima
"Ai.." Ucap Aka
"iya ka, kenapa?" Jawab Aima sambil meminum minuman nya
"Kita bicara serius dulu yuk!"
"Ehh iya iya kenapa ka?"
"Tentang Hubungan kita yang..."
"Aka, aku sayang banget banget sama kamu" ucap Aima memotong pembicaraan sambil tersenyum
Dari ucapan Aka yang ingin membicarakan serius tentang hubungan mereka namun Aima sedikit cemas dan ragu untuk apa dibicarakan. Aima sebisa mungkin mencairkan suasana dan tidak ingin merusak pertemuan mereka yang sudah lama tidak bertemu.
"Heyy Aiii, Aimaaa.." Ucap Aka dengan sangat lembut dan memegang tangan Aima
" Akaaa "
"Ai.. Menurut aku hubungan kita sekarang harus dibicarakan"
"Aka, ga ada yang harus dibicarakan ok, semua nya baik-baik aja. Aka, aku tuh kangen banget sama kamu tau"
"Iya Ai, iya aku tau kamu rindu. Tapi Ai, semakin kesini kita semakin jauh. Aku sadar kalau aku udah jarang kasih kabar ke kamu dan aku merasa kasihan sama kamu Ai" Aka menggenggam kedua tangan Aima
"Ga apa-apa Ka, aku tau aktivitas kamu yang sibuk. Kamu lagi nyari jati diri kamu kan? Gimana sekarang sama hobi baru kamu otomotif kan? Gimana Sukak?" Jawab Aima sambil tersenyum dan berusaha mengalihkan pembicaraan
"Ai, maaf banget ya lebih baik kamu putusin aku ya Ai. Aku beneran kasihan sama kamu, aku ga mau kamu kesakitan sendiri karena aku"
"Ga Ka, aku ga mau!" Aima menarik tangannya yang digenggam oleh Aka dan mencoba menghapus air matanya
"Ai..Aku kasihan sama kamu!" Aka mencoba menggenggam kembali tangan Aima
Aima hanya berdiam diri dan mencoba menahan tangisannya walaupun sedari tadi air matanya sudah banyak bercucuran. Aima berkali kali mengambil nafas panjang untuk menenangkan dirinya namun usaha nya tidak juga membuat nya tenang, mencoba berkali kali minum tatap saja dia tak merasa tenang. Semakin lama Aima menahan diri semakin sakit yang dia rasakan. Aima terus berusaha berpikir apa yang harus dia katakan, apa yang harus dia lakukan, apa lagi yang harus dia coba pertahankan.
Aka bersikeras ingin menyudahi hubungan ini, Aka tidak tahu selama ini yang Aima rasakan. Rumah mereka tidak terlalu jauh tapi untuk bertemu saja sangat sulit. Ia seringkali menangis sendiri jika rindunya tak berujung temu. Menahan rindu, namun mengirim pesan singkatpun tidak juga dibalas. Ingin rasanya datang ke rumah Aka, namun ia takut Aka akan marah jika tidak dengan persetujuannya.
Perihal perasaannya sama sekali tidak pernah berubah sampai sekarang, dirinya memang sudah jatuh hati pada Aka walaupun demikian ia tidak tahu keadaan dan keberadaannya selamanya ini. Hari ini, sangat sulit untuk ia terima.
Makasih banyak yang udah ngeluangin waktunya untuk membaca ✨🙏 mohon bantuannya dan dukungannya untuk kasih aku vote, dan tinggalin sepatah dua patah di kolom komentar biar aku bisa terus belajar biar lebih baik lagi✨🙏😭😭
#salamsayangdariaku
![](https://img.wattpad.com/cover/237985900-288-k143091.jpg)
YOU ARE READING
I'm Wrong
РазноеLove, Obsession, or Black Magic Kisah cinta yang sudah tahu salah namun sulit untuk melepaskan.