5 bulan kemudian
Seperti biasa kantin sekolah ramai saat bel istirahat berbunyi. Aima dengan Naya duduk di tempat biasa yang sudah menjadi tempat favorit mereka dengan sapaan teman teman lain yang lewat atau sekedar menghampiri mereka berdua untuk basa basi.
Dengan suasana yang ramai, Naya melihat Aima dan berpikir bahwa seperti nya Aima sudah lebih baik dari sebelumnya. Bisa tertawa lebih lepas dan sudah cukup lama tidak mendengarnya bercerita tentang Akarllen yang sudah melepaskan diri itu.
"Aimaaaa...." Naya mencubit pipi Aima karena ikut senang melihat nya kembali ceria.
"Ihhh sakitttt Na, kenapa sih?"
"Gak kok" Naya tersenyum
"Eh eh Na, liat nih.. hemmm bentarrr..." Aima mengecek ponselnya
"Kenapa Kenapa?"
"Nih, gimana Na menurut kamu?" Aima memperlihatkan layar ponselnya ke Naya
"Siapa nih?" Naya mengambil ponsel itu
"Na, kamu sukak dengerkan kalau terluka karena cinta itu disembuhkan nya dengan cinta yang baru"
"Iya hampir semua orang bilang gitu sih Ai, tapi ini siapa Ai?" Tanya Naya
"Na, aku ga ngerti kenapa ini bisa terjadi, Tapi setelah 5 bulan terkahir hidupku kalap, hatiku tersayat karena luka dan cowok ini ada untuk aku"
"Iya ini siapa Ai? Karena aku belum pernah lihat orang ini"
"Aku sadar Na, aku masih jatuh hati sama Akarllen. Tapi aku mau mencoba mengikhlaskan dia dan mencoba memulai semuanya dari awal lagi bersama orang lain"
Rasa cinta yang di miliki Aima terhadap Akarllen memang sudah paten, sesakit apapun yang ia rasakan tetap saja ia mengakui bahwa dirinya memang sudah jatuh cinta sama Akarllen. Walaupun seringkali teringat Akarllen ia tetap menangis dan tetap merasakan luka, cinta pertama memang tidak pernah terlupakan sampai kapanpun.
"Sama orang ini?" Naya memperlihatkan balik foto itu kepada Aima
"Iya Na, Aku kenal lewat Instagram. Menurut kamu gimana? Baik kok orangnya, aku udah ketemu 1x"
"Kok bisa kamu ngeladenin orang segampang itu Ai?"
"Iya aku juga ga tau kenapa bisa Na"
"Lebih baik jangan Ai! Aku ga suka!"
"Kok ga suka? Dia baik Na, umur dia lebih 2 tahun dari aku, cukup dewasa Na. Namanya Theo"
"Iya udah terserah kamu aja, tapi tetep aku ga sukak dan aku juga udah bilang lebih baik jangan. Lebih baik sekarang kamu fokus sama diri kamu sendiri"
"Tapi aku sesak Na, kepala ku sakit setiap kali memikirkan Akarllen. Aku mau memikirkan hal yang lebih menyenangkan"
"Iya udah iya, tapi inget kamu tetep jaga diri dan jangan sampai kamu jatuh untuk kedua kalinya"
"Oke deh siap.. hehehehe"
Aima ingin mencoba memulihkan hatinya kembali seperti semula, dengan cara membuka hati untuk orang lain. Kali ini memang random hanya sebatas followers Instagram, mencoba saling tukar pikiran dan ternyata nyambung.
Memang belum memiliki rasa lebih saat ini, tapi Aima tetap ingin mencobanya karena ia merasa tidak boleh terus menerus terpuruk hanya karena satu orang cowok yang memilih pergi dari kehidupannya walaupun kenyataannya namanya masih terukir dihati.
Kalau dipikirkan memang terdengar jahat untuk menjadikan seseorang sebagai percobaan pemulihan hati, tapi jikalau itu berhasilpun akan tetap berlanjut untuk terus memberi hati dan kalaupun tidak bisa berlanjut ya setidaknya sudah berani mencoba dan memberi kesempatan untuk orang lain. Aima memikirkan hal itu matang-matang apa resiko untuk dirinya dan untuk orang tersebut.
Makasih banyak yang udah ngeluangin waktunya untuk membaca ✨🙏 mohon bantuannya dan dukungannya untuk kasih aku vote, dan tinggalin sepatah dua patah di kolom komentar biar aku bisa terus belajar biar lebih baik lagi✨🙏😭😭
#salamsayangdariaku
YOU ARE READING
I'm Wrong
RandomLove, Obsession, or Black Magic Kisah cinta yang sudah tahu salah namun sulit untuk melepaskan.