He?

17 1 0
                                    

Happy Reading All!!!
🥰🥰🥰
.
.
.

Arabella POV :

Seperti biasanya, aku datang pagi-pagi sekali ke sekolah. Aku sedang berjalan di lorong kelas Edwin High School yang sepi. Aku berjalan semberi membaca novel favoritku.
.
.
.

Brukk

Aku tidak sengaja menabrak seseorang.

"Akh!  ...." teriakku karena aku terdorong ke belakang. Aku hampir terjatuh. Namun, ada sebuah tangan kekar melingkar indah di Pinggangku.

Dia menarikku jatuh ke pelukannya. Aku dapat mencium aroma yang menenangkan. Aroma yang sepertinya, aku mengenal aroma ini. Aroma yang sangat familiar di indra penciumanku. Hingga dehemannya menyadarkanku.

"Maaf ...." ucapku sembari memberi jarak diantara kami. kemudian, aku mengakat kepala hingga netra kami bertemu. Kami saling bertatapan. Entahlah, kenapa jantungku berdebar lebih cepat saat melihat wajahnya. Aku merasa memiliki ikatan dengannya. Tapi, kami baru bertemu pertama kalinya.

"It's okay," ucapnya tersenyum. Aku seperti merasa aneh melihat senyumnya. Aku seperti pernah melihat senyuman itu, tapi dimana.

Jatungku berdebar sangat cepat. Dikala dia memegang tanganku. Dia memberikan novelku.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya kepadaku.  Namun, tubuhku seperti kehilangan daya saat dia menyetuhnya. Rasanya aneh, semua syaraf metorikku terhenti. Aku malah menatap netra matanya yang indah.

"Kenapa kamu hanya diam saja?" tanya lagi. Aku mengambil novelku dan menarik tanganku menjauh darinya. Aku berusaha menormalkan detak jantungku. Aku merasa pipiku memanas. Seandainya sekarang aku sedang bercermin, pasti pipiku sudah seperti kepiting rebus.

"Aku ... Baik-baik saja."

Aku menjawab pertanyaannya sedikit gugup, karena detak jatungku masih belum stabil.

"Baguslah, aku kira kamu kenapa-kenapa," ucapnya lega.

"Jujur, aku kurang nyaman memakai Aku dan kamu. Kamu bisa bahasa Lo dan Gue, gak?" ucapnya.

"Bisa."

"Ok. Gue mau nanya. Dimana ruangan kepsek?"

"Oh ... Gue tahu, ikut Gue!" kataku padanya.

Dia mengikutiku. Kami sama sekali tidak berbicara di jalan satu sama lain. Dia hanya diam saja. Aku sesakali melihat kepadanya. Dia tersenyum.

Entahlah, mengapa aku merasa dekat dengannya. Tapi, kami baru pertama kali bertemu.  Aku merasa memiliki ikatan.

Tidak perlu waktu berberapa menit. Kami sudah hampir sampai di ruangan kepala sekolah. Beberapa langkah lagi, kami akan sampai di depan pintu ruangan kepala sekolah. Tiba-tiba Dia ....

🖤🖤🖤
.
.
.
Hi guys!!!

Hope you guys like it

Stay With Me
🖤

🖤🖤🖤

🥰

..

Makasih yang udah mau baca

🥰🥰

Thanks! Wish you happiness!!

🥰🥰🥰

~AZZ

PSEMATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang