Leonardy

34 7 0
                                    

Happy Reading All!!!
🥰🥰🥰
.
.
.

Author POV :

Ada tiga orang pria yang sedang berbincang di Ruang CEO Brytta Grup building.Mereka adalah Edwin, Aldi, dan Leonardy.

"Bagaimana keadaanmu di Canada, Ardy?" tanya Edwin.

"Aku di sana baik Pi," jawab Leonardy.

"Baguslah, keadaanmu baik-baik saja selama di sana, bagaimana dengan penyakit kanker hatimu? Apa sudah sembuh atau belum?" tanya Edwin lagi.

"Penyakitku sudah tidak ada lagi Pi, aku dinyatakan sembuh. Ini semua karena Papi yang menyarankan Daddy untuk membawakku ke Canada berobat. Terimakasih Pi."

"Iya sama-sama Ardy. Papi turut senang atas kesembuhanmu."

"Bagaimana keadaan Bella, Pi?" tanya Leonardy.

"Keadaannya kurang baik, setelah kejadian pada pesta ulang tahun ke16-nya, Arabella mengalami amnesia, kejadian itu juga merenggut nyawa orang tua Tante Gita," tutur Edwin sendu.

Perkataan Edwin membuat Leonardy terkejut.

"Bersabarlah Pi, Aku akan mengembalikan ingatan gadisku, dia akan mengingat semuanya!" kata Leonardy.

"Iya Ardy. Papi juga berharap, kamu bisa membuat ingatan Arabella kembali."

Perkataan Edwin dibalas senyuman hangat oleh Leonardy.

"Apakah Om Aldi sudah mengurus perpindahanku bersekolah ke Edwin High School?" tanya Leonardy kepada Aldi.

"Sudah Tuan muda, saya dan dibantu Tuan Edwin sudah mengurusnya," jawab Aldi.

"Baguslah, jangan lupa aku ingin satu kelas dengan gadisku!" kata Leonardy.

"Itu bisa Papi atur," kata Edwin.

"Terimakasih Pi!" seru Leonardy bahagia karena akan bertemu gadisnya.

"Iya sama-sama, kalau begitu Papi pamit dulu," kata Edwin sembari berdiri karena akan pergi dari ruang itu.

"Iya pi, Aku antar keluarnya," kata Leonardy langsung berdiri.

"Tidak usah! Papi bisa sendiri."

"Jangan Pi! Aku tidak enak."

"Tak usah tidak enak Ardy. Papi bisa sendiri."

"Tidak! Kalau begitu biarkan Om Aldi mengantarkan Papi keluar," kata Leonardy.

"Baiklah."

"Iya Pi, Hati-hati Pi!" kata Leonardy dibalas deheman oleh Edwin.

"Mari Tuan Edwin," kata Aldi.

Aldi dan Edwin keluar dari ruangan itu. Tinggallah Leonardy sendirian. Leonardy menatap keluar jendela. Dia mengenang waktu bersama gadis yang telah menjadi belahan jiwanya, sembari berkata dalam hatinya.

"Tunggu aku, gadisku! Aku akan membuat kamu mengingat segalanya."

"Aku mencintaimu sampai mati! Aku mencintaimu Arabella Emillio!!!"

🖤🖤🖤

Arabella POV :

Aku sampai di depan pintu ruangan kepala sekolah. Aku mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok-tok-tok

"Masuk!" teriak seorang di balik pintu.

Akupun langsung masuk, ternyata tidak hanya kepala sekolah Edwin High School yang ada di ruang itu. Namun, juga ada asisten pribadi Papiku yaitu Om Wira.

PSEMATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang