Uno

109 6 0
                                    

Sesampainya disekolah kakak beradik itu pun terpisah. Hari ini adalah hari pertama Masa Orientasi Siswa Didik Baru (MOSDB).
Segala persyaratan dan ketentuan mengenai barang apa saja yang harus mereka penuhi sudah diumumkan sejak 2 hari yang lalu.

Untuk hari pertama ini tidak terlalu banyak yang harus dibawa oleh murid baru. Hanya melengkapi beberapa atribut seperti papan nama disertai foto bertali rafia untuk digantungkan, topi dari kertas karton, pita merah putih, alat tulis : pulpen cita-cita, buku terang, minuman A bukan B, buah putri salju, biskuit raja dangdut dan snack melayang.

Tet..tett.. tetttttt...
Bel masuk pun berbunyi.

"Perhatian: Untuk seluruh murid baru silahkan bisa kumpul dilapangan untuk melakukan upacara pembukaan kegiatan MOS. Sekarang!!!" Pengumuman dari salah satu anggota osis tersebut.

Murid-murid berlarian menempatkan diri untuk bersiap mengikuti upacara pembukaan.
Upacara pun berjalan dengan lancar dan tertib.

Sekarang para murid baru sedang berkumpul di aula karena akan ada pembagian kelompok dan pemberian materi. Ada 20 kelompok yang dibentuk dan satu kelompoknya berisi 13 sampai 15 anak dengan formasi laki-laki dan perempuan terpisah-pisah.

Dayra masuk kedalam kelompok 11 yaitu kelompok Drupadi. Ketua yang terpilih untuk kelompok Drupadi adalah Vanya.

"Hai, nama kamu siapa?" Tanya Dayra pada teman sekelompok yang ada disampingnya.

"Gue Naya, kalau lo?"

"Aku Dayra, salam kenal ya."

"Eh.. By the way, lo bukan anak asli Jakarta ya?"

"Iya, aku besar di Jawa dan baru pindah ke Jakarta liburan ini."

"Pantesan lo ngomongnya terlalu halus, ngga pake lo gue-an."

"Aku udah terbiasa ngomong pake  aku-kamuan jadi kalo ganti pake lo-gue aneh sendiri ntar, Hehehe.."
"Semoga kita bisa jadi teman baik untuk seterusnya ya, Nay." Lanjutnya.

"Of course, why not." Merekapun tersenyum bersama dan sama-sama berharap agar bisa menjadi teman baik untuk kedepannya.

***

Akhirnya kegiatan MOS hari pertama sudah selesai. Dan untuk hari kedua nanti mereka diminta membawa beberapa makanan seperti: minuman daerah saya, buah raja mesir, coklat ratu, makanan singa bergoyang dan permen serigala.

Dayra dan Naya berjalan bersama menuju depan gerbang.
"Nay, kamu dulu waktu tes penjurusan ambilnya apa?"

"Gue maunya ambil IPS tapi ortu suruh ambil IPA aja biar nanti bisa kuliah kedokteran katanya."

"Mungkin pilihan kita udah baik, tapi pilihan orang tua juga pasti ingin yang terbaik buat anaknya. Karena Ridho orang tua adalah Ridho Allah juga. Dengan kamu nurutin kemauan orang tua semoga saja jalan kedepannya dimudahkan, kita jalanin dengan ikhlas saja."

"Iya, Ra. Yang lo omongin ada benernya juga. Gue juga udah ikhlas jalaninnya. Kalo lo gimana?"

"Aku juga ambil IPA, dari dulu emang udah seneng sama pelajaran IPA sih. Kalau IPS aku ngga terlalu suka hafalan apalagi inget-inget masa lalu."

"Hahaha.. dasar lo!! Masa lalu juga ngga harus dilupakan, terkadang juga perlu dikenang biar jadi pelajaran kedepannya."

"That's right. Bercanda doang kok, sebagai warga negara yang baik kita ngga boleh lupain jas merah."

Diam-Diam SukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang