Merelakanmu |Seulrene|

10

Happy reading

*Keesokan harinya*

Seulgi Pov
"Enghhh"
"Jam berapa nih?"
Dengan keadaan yang masih setengah sadar aku mengambil ponselku di meja dekat tempat tidurku.
"Baru jam 7 ternyata"
Saat aku ingin bangkit aku merasakan ada sepasang tangan yang memelukku pinggangku.
"Irene"kagetku saat melihat yang berada tepat di sampingku yang masih tertidur dengan lelapnya.
"Huh"
"Rene,bangun! Rene udah pagi bangun!"kataku membangunkannya.
"Seulgi"katanya lalu memelukku makin erat.
"Lepasin tangan kamu aku mau bangunin yang lain"kataku lalu melepaskan tangannya dari pinggangku dengan sedikit kasar.
Saat aku sudah tepat di depan pintu aku berbalik karena ada satu hal yang belum aku ucapkan.
"Oh iya Rene, pacarmu kamu aja ya yang bangunin aku males dan nanti bilang sama dia tukar kamar sama aku"kataku
"Nggak boleh"katanya
"Aku nggak butuh pendapat kamu tuh"kataku lalu pergi meninggalkannya.

Skip

Saat ini sarapan kami tidak seperti biasanya. Yang biasanya berisik banget hari ini benar benar hening.
"Aku selesai!"kata Joy lalu meninggalkan meja makan. Aku tau apa yang Joy rasakan.
"Aku juga"lanjutku lalu menyusul Joy.
Setelah aku menemukan keberadaannya aku mendudukkan diriku disebelahnya.
"Jatuh cinta itu kadang menyakitkan yah apalagi cinta dalam diam berarti harus tersakiti secara diam diam."katanya
"Aku nggak nyangka padahal aku udah kasih dan berusaha buat jadi yang terbaik dan segampang itu dia menghancurkan semuanya"kataku
"Yang kita bisa cuman bersabar dan menguatkan diri kita bahwa kita bisa tanpa cinta palsu mereka"kataku
Tak lama terdengar isakan tangis dari Joy dan dengan refleks aku memeluknya dan mencium keningnya guna memberi ketenangan.

Prangg
Kami berdua pun melihat apa yang sedang terjadi.
"Irene!"kagetku
"Kalian... Kalian jahat,bajingan,brengsek, penghianat"katanya
Tak lama datang Wendy sih pahlawan kesiangan. Yang merubah rasa ibaku menjadi benci seketika.
"Apa bedanya sama kalian hah. Apakah mengambil pacar sahabat itu bukan penghianat. Apa selingkuh di belakang pacar sendiri itu bukan brengsek bukan bajingan bukan penjahat huh?JAWAB!!"kutumpahkab emosiku. Aku benar benar muak dengan semua ini.
"Kenapa diem? Baru sadar hah? Telat tau gak. Makanya lain kali ngaca kalian berdua udah bener belum baru komentarin orang"kataku
"Tapi itu khilaf gi. Aku bener bener nggak sengaja"kata Irene
"Huh? Nggak sengaja? Basi tau gak. Kamu pikir aku percaya gitu terus balik lagi ke kamu terus disakitin lagi gitu hahaha. Jangan kepedean deh"kataku.
Plakk
Satu tamparan mendarat sempurna di sebelah pipiku.
"Irene Unnie cukup!"ucap Yerim
"Unnie lupa sama janji unnie nggak bakal buat Seulgi unnie terluka lagi tersakiti lagi tapi apa? Semuanya palsu. Jadi,mulai hari ini aku nggak akan pernah percaya lagi sama unnie"kata Yerim
"Tapi...."
"Aku nggak butuh pendapat dari unnie"katanya
"Unnie,unnie gak papa? Sakit ya?"tanyanya
"Gak papa kok"kataku
"Aku obatin ya"kata Joy
Aku pun mengangguk.
"Permisi jangan menghadang jalan"kata Yerim kepada Wendy dan Irene

TBC
Semoga kalian suka
Jangan lupa voment ya
See you guys