3

663 107 4
                                    

Gemericik hujan yang menyentuh tanah mulai terdengar. Para katak mulai bernyanyi, menghasilkan sebuah melodi, yang mungkin dapat memikat beberapa hati.

Salah satunya sang gadis bersurai [h/c] yang kini tengah duduk di sebelah jendela kamarnya.
Rambutnya yang setengah basah dan muka datar-nya yang kini tengah meratapi hujan di balik kaca pembatas ruangannya.

"Aku tak sadar kalau sudah masuk musim hujan."

Pikir-nya, matanya mulai menyendu, menandakan kalau waktu untuk istirahat telah tiba. Wajar saja ia mengantuk, Mandi air hangat setelah hari panjang yang dingin meningkatkan rasa nyaman, belum lagi kasur empuk yang menunggu dirinya.

Ah, benar-benar surga dunia, Pikir-nya. Baru saja ia ingin mendaratkan dirinya pada bidang empuk yakni bantal, sebuah suara familiar mengejutkan saraf-saraf miliknya.

Handphone miliknya berbunyi, mengeluarkan sebuah nyanyian nyaring yang memperingatkan tuannya untuk mengambilnya.

Dengan perasaan setengah malas pun [Name] mengambil handphone miliknya, tertera sebuah barisan nomor dengan tulisan 'Unknown Number' diatasnya.

Dengan heran serta penasaran sang Senseless Princess 'pun menjawab telpon tersebut. Menggumamkan kata sapaan kepada si penelepon diseberang sana.

....

Hening tidak ada jawaban, untuk yang ke-2 kalinya sang gadis 'pun kembali menyapa sang penelepon dengan sedikit rasa kesal dihatinya.

"Halo? Kalau ini memang salah sambung akan saya matikan."

"Tunggu!"

Akhirnya ada jawaban, "Suara yang familiar." Pikir [Name] yang lalu kembali menunggu jawaban dari si penelepon.

"Ano, ini aku Morisuke Yaku. Jadi ini nomorku, jadi yah agar kita bisa mudah berkomunikasi dan yah kau tau ahahaha..."

Canggung.

Kedua pihak tau akan hal ini, walau sebenarnya di pihak si gadis tak terlalu memikirkannya.

"Baiklah, akan kusimpan. Jadi, kapan?"

Jawab si gadis bernetra [e/c] tersebut langsung To the point. si pemuda diseberang sana pun mulai tersadar dan menjawab rasa penasaran [Name].

"Bagaimana kalau besok, di perpustakaan. Besok hari liburkan? Dan aku juga tak sibuk besok. Bagaimana denganmu?"

[Name] berpikir sebentar yang kemudian jatuh pada satu keputusan. Sementara disebelah sana, si penelepon tengah dag-dig-dug menunggu jawaban dari-nya.

"Ya, aku juga kosong kok. Besok bisa."

Jawab [Name] dengan nada bicara datar khas milik-nya. Dan dengan begitu pula sambungan diputus oleh si penelepon yang lupa dengan ucapan "Selamat malam dan terimakasih" nya.

[Name] heran dengan tingkah Yaku namun tak banyak berpikir dan langsung menyimpan nomor milik teman sekelasnya tersebut.

Morisuke Yaku-san
+81xx-xxxx-xxxx

"Tapi, dari mana Morisuke-san tau nomorku?"

[Name] tak memikirkannya dan jatuh pada keputusan mungkin dari ketua kelas. Tak salah baginya sih, karena ketua kelas mereka memang bisa diandalkan.

Mungkin, teman cerobohnya akan memohon minta nomor Yaku kalau ia tau nantinya.

Pikir [Name].

____________________________________

a/n::

Semoga kalian menikmati ceritanya dan semangat buat yang sekolah maupun daring. Stay safe guys!

-Orion

Ref:Rain [Yaku Morisuke x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang