Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maap up nya diundurin.
***** * * * *****
"Xiao Zhan"
Wang Yibo rasanya ingin berteriak sekuat mungkin karena perutnya sangat sakit seperti ditusuk tusuk dengan sebuah jarum besar. Air matanya sudah tumpah dari tadi, baru tadi malam ia dijamah oleh Zhan, pagi ini Zhan malah membuat dirinya semakin menderita.
Wang Yibo mencoba menggedor pintu kamarnya dengan tenaganya yang tidak banyak karena sudah terkuras untuk menahan sakitnya, bahkan Wang Yibo semakin merasakan perutnya ada yang menariknya secara paksa.
"Xi-ao Zh-an, bu-ka"
Hingga semuanya kembali menggelap, Yibo melepaskan kesadarannya pagi ini dan berharap kesakitan tadi hanyalah mimpi karena ia masih ingin mempunyai keturunan.
Xiao Zhan tak lagi mendengar suara Wang Yibo dari dalam, Zhan coba mengetuk pintu namun tak ada respon sama sekali, akhirnya Zhan membuka pintu kamar Yibo dan ketika Zhan membuka pintu kamar Yibo ia merasakan bahwa pintu tersebut terasa berat. Zhan terdiam ketika melihat Yibo terbaring tak sadarkan diri dibalik pintu yang membuat pintu itu terasa berat.
Ketika Xiao Zhan akan menggendong Yibo, ia melihat bahwa wajah Yibo semakin pucat dan keringatnya yang masih sentiasa mengalir dari wajahnya hatinya sedikit terenyuh melihat kondisi Yibo, namun beberapa detik berikutnya Zhan membuang rasa empatinya. Ia memindahkan Yibo keatas ranjang, sekali lagi Xiao Zhan menatap wajah putih Wang Yibo.
"Maafkan aku Yibo, aku hanya butuh pelampiasan"
"Aku butuh orang yang bisa untuk dijadikan pelampiasan atas kesalahan orang tuaku dulu"
Xiao Zhan duduk disamping Wang Yibo.
"Dulu aku dimanja oleh orang tuaku tapi hanya sampai umur 15 tahun, setelah itu orang tuaku tak mempedulikan aku. Sampai aku lulus kuliah dengan uangku sendiri aku memilih untuk kerja dengan bosku. Orang tuaku orang berada, tapi semuanya berubah saat kembaranku mendapatkan ranking 1 dikelas sedangkan aku ranking 3. Hanya masalah kecil sebenarnya. Sejak itu aku mulai hidup dengan uangku karena Ayahku tak mau membayar uang sekolahku"
"Selama aku kuliah, aku selalu mencari pekerjaan yang pas untuk melampiaskan dendamku. Aku tak menyalahkan Sean, karena dia juga yang membantuku dengan mentrasfer uang dalam tabunganku, aku hanya menyalahkan orang tuaku, jika mereka paham dengan perasaan anaknya mereka tidak akan membenciku"
"Kadang Sean mengajakku untuk pulang namun aku tak mau, buat apa pulang kerumah hanya untuk dibanding bandingkan? Dan tak sengaja aku mendapatkanmu untuk melampiaskan dendamku, hanya pelampiasan Wang Yibo tidak lebih, bahkan aku tak mau mempunyai anak darimu dan terpaksa aku harus menggugurkannya Yibo"