T05

146 8 8
                                    

───── Awal kembali

Jay juga bingung apa yang dia lakukan sekarang.

Jungwon ada di rumahnya?

Tidak, lebih tepatnya Jay membawa Jungwon ke rumahnya?

Menyusahkan.

Jay sebenernya ingin membiarkan Jungwon terbaring saja di sofa, sudah baik dia meminjamkan bajingan itu sofa, tapi kenapa hari ini ada sedikit iba.

Ya dia memutuskan untuk mengobati beberapa luka di wajah Jungwon. Pikir Jay pasti dari perkelahian pulang sekolah.

Wajah Jungwon sangat kecil, terlihat seperti anak baik-baik jika diam saja. "Kayanya lebih bagus ni orang diem aja."

Langkah terakhir ke iba-an Jay untuk Jungwon adalah memberi plester pinguin, karena dia hanya punya itu. Tidak usah protes.

Tidak terlalu dengan hati-hati , Jay menempel plester tesebut pada luka-luka yang membutuhkan sang pinguin.

"Hhmm."

Erangan Jungwon terdengar, dia bergerak seperti akan terbangun. Dah memang iya, Jungwon bangun.

Tidak terlalu heboh, Jungwon masih mencerna apa yang dia lihat. Mata yang masih sayu sulit membuat dirinya melihat dengan jelas.

"Lu tadi pingsan."

Suara Jay mengagetkan Jungwon. Dirinya langsung reflek menoleh, dah akhirnya tersadar penuh.

Dengan gerakan yang cepat Jungwon bangun dari tidurannya. Melihat jam tangan ingin tahu sekarang jam berapa.

Jungwon mengusap-usap matanya mencoba meyakini siapa orang yang ada di depannya, "Jongseong??"

Sadar siapa orang di depannya Jungwon dengan buru-buru mengambil jaket dan ingin keluar dari rumah ini. Jungwon ingin marah kepada Jay, tapi dia tidak ingat sama sekali apa yang terjadi sebelumnya.

"Sama-sama."

Tidak terlalu terdengar apa yang Jay katakan dia terlalu lelah.

↻ ↻ ↻

"Anjing, rumah Jeongseong kah itu?"

Di sekolah Jungwon sama sekali tidak bisa tenang, bagaimana bisa dirinya ada di rumah Jongseong. Apa yang dirinya lakukan sampai ada di sana apa pertanyaan tidak seperti itu? apa yang Jongseong lakukan sampai dirinya ada dirumahnya?

"Won lu ngapa jambak-jambakin rambut lu anjir."

"AKH! SIALAN!"

Tentu temannya terkejut.

Demi tuhan Jungwon tidak ingat.

Hari ini sepertinya Jungwon tidak bisa bertemu dengan Jongseong.

Baik Jungwon merasa lebih baik bolos.

"Gas bolos Nik." Kini Jungwon membawa teman dalam kesesatannya.

Tentu saja tidak mungkin Niki akan menolak.

Membolos adalah keahlian keduanya dan teman-teman Jungwon lainnya. Menurut bahasa lainnya ini adalah Passion Jungwon.

Tas sudah digendong dengan kuat, tinggal berjalan ke arah pintu rahasia mereka. Mungkin akan terdengar semudah itu jika makhluk yang Jungwon hindari tidak menghadang jalan mereka.

"Sialan." umpat Jungwon.

"Gas jalan aja won, cupu kaya gini ngapain dipikirin."

"Pelajaran pertama belum dimulai, silahkan masuk ke kelas masing-masing." Kini gantian Jay yang bersuara.

SECRET, All - JaywonWhere stories live. Discover now