Haloo gaes👋
Author come back again nih💋
👣Happy Reading👣
Hana dan Shienna beranjak keluar dari kelas. Tatkala bel istirahat telah berbunyi nyaring.
Tidak ada tempat lain yang akan mereka tuju kecuali satu tempat, kantin. Rasa lapar selalu membuat keduanya melangkah bersama ke tempat itu. Cacing yang meronta minta di beri makan, membuat keduanya harus rela berdesak-desakan dengan para murid yang lain.
"Han, kita makan apa nih?" Shienna bertanya sambil celingukan. Matanya menjelajah kepada seluruh stand makanan di kantin.
"Gue bakso aja deh" Putus Hana.
Shienna menoleh ke arahnya dengan pandangan menyelidik. "Lo gak bosen tiap hari makan bakso?" Tanyanya heran.
"Enggak. Gue suka soalnya" Jawab Hana dengan cengiran di wajahnya.
"Bulet kayak bakso, baru tau rasa, lo!" Cibir Shienna.
Tak lama kemudian, tampak Arun, Reza dan Miko yang juga memsuki area kantin. Seketika terdengar teriakan alay, dari para betina kurang belaian disana.
Tanpa di duga siapapun, Shienna justru menghampiri Miko dan menggelayut manja di lengan kirinya.
Miko tersentak. Kemudian dia menghempaskan tangan Shienna kasar.
"Apaan sih lo?!" Miko tampak kesal.
"Ya ampun. Bebeb Koko jahat banget sih" Shienna mengerucutkan bibirnya.
"Lo kenapa sih? Suka banget usik hidup gue" Miko menghela nafas kasar.
"Kamu gak perlu tanya lagi dong, beb. Aku kan sayang sama kamu"
"Sayang? Makan tuh sayang!" Miko tetap berkata ketus kepada Shienna.
"Na. Ayo kita pesen makan" Hana muncul dari arah belakang Shienna.
"Eh ada Farhan" Sapaan Arun membuat Hana memutar bola matanya jengah.
"Makan bareng gue aja yuk" Ajak Arun kepada Hana.
"Ogah!" Tolak Hana mentah-mentah.
"Kenapa? Gue suapin ntar" Arun menaik turunkan alisnya menggoda.
"Gak napsu makan yang ada" Tutur Hana malas.
"Han. Gue makan berdua sama bebeb Koko gak pa-pa kan?" Shienna meminta ijin.
"Siapa yang mau makan bareng sama lo?!" Sanggah Miko.
"Lho, emang gak mau?" Tanya Shienna.
"Gak!" Tolak Miko sarkastis. Shienna kembali cemberut.
Tanpa aba-aba, Reza merangkul pundak Shienna. "Makan bareng abang Reza aja yuk" Ajaknya.
Shienna melepas paksa rangkulan tangan Reza di bahunya. "Gak! Apaan sih lo main rangkul-rangkul gue?! Nanti Miko cemburu" Shienna merengut kesal kepada Reza.
"Yaelah si Jaenab. Miko mah gak perduli kalik" Kali ini Arun ikut menimpali.
"Eh! Gue Shienna ya. Bukan Jaenab!" Tegas Shienna lalu memcubit keras lengan Arun. Arun mengaduh kesakitan.
"Emang ini orang, suka seenaknya" Celetuk Hana.
"Gue...emang suka yang enak-enak" Arun malah berkata ambigu.
"Kosa kata lo ambigu, Nyet" Reza menoyor kepala Arun.
"Ini jadi makan gak sih?!" Miko tampaknya sudah lapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND
Teen FictionBahagia bersamamu? tentu saja Tapi,mengapa masa lalumu malah membuatku luka? Bukankah harusnya aku menerima? ~Farhana Milka Safira~ Bertemu denganmu itu keajaiban Bersamamu adalah keindahan Namun,meninggalkanmu adalah cobaan Maaf! mungkin aku masih...