Semalam sudah update, tapi sepertinya notifikasinya tidak masuk ya teman-temana?
Mohon bantu koreksi jika ada typo ya
Selamat Membaca!🙌
****
Pagi menjelang siang ini Dira memutuskan untuk mengunjungi rumah kedua Kakak kandungnya yang tak pernah ia temui selama ini. Saat ini Dira sudah berada di dalam sebuah taksi yang akan mengantarkannya ke salah satu alamat rumah kakaknya.
Dira terus menghembuskan napasnya, jantungnya sangat berdebar tidak karuan. Kedua sudut bibirnya tak terasa sudah terangkat dan melengkungkan sebuah senyuman tipis. Ia tidak bisa membayangkan betapa bahagianya nanti saat ia berada di dalam pelukan hangat sang kakak untuk pertama kalinya.
Akhirnya taksi tersebut berhenti di depan sebuah rumah berlantai dua berwarna putih bersih. Dira perlahan turun dari dalam taksi dan kini ia sudah berdiri di hadapan sebuah gerbang tinggi berwarna hitam. Dira menghembuskan napas lagi, kemudian dengan tangan yang sedikit gemetar ia mulai menekan bel.
Sudah percobaan kelima, namun tidak ada tanda-tanda seorangpun yang akan keluar dari dalam rumah itu. Dira menatap lekat-lekat rumah itu, berharap ada seseorang di dalam sana.
"Mbak?"
Dira terlonjak kaget. Ia menoleh kepada seseorang yang baru saja memanggilnya sambil menepuk pundaknya pelan. Dira tersenyum canggung kepada seorang wanita berhijab yang kini sudah berdiri di hadapannya.
"Cari siapa, Mbak?" Tanya wanita itu dengan ramah.
"Aku mau bertemu dengan pemilik rumah ini." Balas Dira tanpa ragu.
Wanita berhijab itu mengernyitkan dahinya, "Lho rumah ini sudah dijual, Mbak. Keluarga Pak Dathan sudah pindah ke Yogyakarta satu bulan yang lalu."
"Oh begitu, ya?" Dira kecewa. Semua harapannya untuk bertemu dengan sang kakak hari ini musnah sudah.
Wanita berhijab itu mengangguk pelan, "Iya, Mbak. Eh tapi kok saya sepertinya pernah lihat Mbak ya?" Ia mulai mengingat sesuatu.
"Oh iya! Mbak adiknya Pak Dathan yang sesekali berkunjung ke sini, kan?" Wanita berhijab itu berseru dengan senang karena ia telah berhasil menemukan jawaban.
Namun, beberapa detik kemudian, wajahnya berubah menjadi bingung dan ketakutan. "T-tapi kan ..." ia meneguk salivanya dengan susah payah sebelum melanjutkan ucapannya. "Adiknya Pak Dathan su-sudah meninggal dua bulan yang lalu. Mbak si-siapa?" Wanita itu berucap dengan tergagu.
Dira tersenyum kecil. Memang dirinya siapa? Ia bukan siapa-siapa di sini. Orang lain pun menganggap bahwa dirinya sudah tiada. Walaupun ia memiliki rupa yang sama seperti Nasya, tetapi ketahuilah bahwa mereka berdua berbeda.
"Terima kasih banyak atas informasinya ya." Tanpa menjawab pertanyaan dari wanita berhijab barusan, Dira langsung pamit untuk pergi dari sana.
Meninggalkan tanda tanya besar di kepala wanita berhijab itu. Bahkan kepergian Dira dari sana terus saja diperhatikan olehnya. Ia terus menatap kedua kaki jenjang itu yang perlahan menjauh dari hadapannya.
"Alhamdulillah ... Dia manusia." Ucapnya sembari menghembuskan napas dengan lega.
***
"Oma ... "
"Iya , Dira? Kamu sudah bertemu dengan kakak mu?"
"Kak Dathan sudah pindah, Oma ..." Ucap Dira melalui panggilan yang tersambung dengan Oma Diana.
![](https://img.wattpad.com/cover/237912393-288-k209292.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KLANDESTIN
Romance-Spin off ANNASYA- •SERIES 3• Sebuah rahasia yang akhirnya terungkap setelah puluhan tahun lamanya tersembunyi. Sebuah fakta yang harus diterima oleh mereka yang tak pernah percaya, bahwa semua ini merupakan kenyataan yang tak bisa dipungkiri. _____...