Maaf

210 33 0
                                    

Hari ini John sudah bisa masuk sekolah. Hampir seminggu tidak berada di lingkungan sekolah membuat perasaannya tidak enak. Iya, dia sangat tidak enak kepada bapak Suga, pasalnya hanya Pak Suga yang bisa ia percaya setelah Ibunya sendiri.

Btw, Pak Suga adalah salah satu guru Killer yang ada di sekolah John. Meskipun dia terlihat jutek dan garang(?) Namun bagi John pak Suga adalah seorang malaikat yang dikirim tuhan untuknya.

Sebenarnya keadaan John masih belum bisa dikatakan baik, luka tusukan yang ada pada perutnya masih cukup basah. seharusnya hari ini lukanya udah sembuh dan kering, tapi karena kemarin Daniel mengadukan dirinya ke Mama-nya, alhasil luka milik John agak sedikit lambat mengering.

Flashback On

Brakk!!!

Pintu kamar Jungwon dibuka dengan paksa. Jungwon yang saat itu sedang tertidur lantas segera terbangun, pandangannya masih agak buram menandakan hawa kantuk masih menyerang dirinya. Namun saat melihat siapa yang sedang berdiri di ambang pintu matanya langsung melotot dan tubuhnya langsung tegap berdiri.

"Bagus yaa. Bukannya beresin rumah malah enak-enakan tidur!!". Suara nyaring khas perempuan langsung masuk dengan paksa ke gendang telinga milik Jungwon.

Sadar akan nada bicara wanita itu yang semakin meninggi, Jungwon hanya bisa menunduk dan menautkan kedua jari tangannya di depan tubuhnya.

"Sini ikut mama!". Wanita itu adalah mama tirinya, dia menarik paksa pergelangan tangan Jungwon. Sakitt---- itu yang Jungwon rasakan.

Jungwon mengikuti kemana langkah kaki mama-nya, dan berakhir di sebuah ruangan yang gelap dan kumuh.-- gudang belakang -
Ruangan ini hampir tidak pernah di kunjungi oleh penghuni rumah, mungkin sesekali bi Ima datang kesini untuk memastikan tidak ada barang yang hilang.

Jungwon dipaksa masuk keruangan itu, dibelakang ada Daniel yang ikut serta membantu Jungwon untuk masuk ke dalam gudang.

Brukkkk!!

Tubuh Jungwon terlempar dengan cukup keras. Ia sedikit meringgis dan memegang luka yang dimilikinya. Sedangkan Daniel dan mama-nya hanya menepuk-tepuk kedua telapak tangannya guna untuk membersihkan debu yang menempel. Padahal yang habis dipegang oleh mereka adalah Jungwon, bukan benda mati yang sudah berdebu.

"Kenapa? Sakit?. Cuih--- lemah banget jadi cowok". Daniel memuncratkan Air Liurnya tepat di depan tubuh Jungwon.

"Seminggu ini habis dari mana aja kamu, hah? Gak tau diri banget. Kata daniel kamu abis main wanita diluar sana? Iya? Ayo ngomong". Seungmin menekan pipi Jungwon dengan begitu keras sampai sang empu-nya sedikit meringgis.

"Lo bisu apa gimana sih?". Daniel menimpa ucapan mama-nya membuat mata Jungwon tergerak melihatnya.

"Apa? Mau ngelawan?". Kali ini Seungmin menggerakkan tangannya yang ada pada wajah Jungwon sehingga sekarang wajah Jungwon melihat kearahnya.

Jungwon menatap dengan lekat manik mata milik Seungmin. Ada rasa kesal dan marah saat melihat mata itu. Ingin Rasanya Jungwon mendorong Seungmin dan lari dari dalam gudang, namun semua percuma. Jika itu terjadi tandanya ia tengah mempertaruhkan keselamatannya.

"Ckkk... Ambil tali yang disana, Niel". Seungmin menyuruh Daniel untuk membawakan Tali yang ia pinta.

Tubuh Jungwon diikat seluruhnya tanpa ada kelonggaran. Tangannya berada dibelakang tubunya, sedangkan kakinya ditekuk dan di ikat diatas kursi.

"Mau sampai kapan kamu jadi beban keluarga Yang?".

"Gaada gunanya Lo hidup". Kali ini Daniel yang bicara.

I&CREDIBLE || Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang