Gelap, suram, hitam, tak nampak apapun. Malam itu adalah pertama kalinya Owen tidur tanpa bermimpi.
Matahari telah terbit, Owen membuka kedua kelopak matanya, namun badan Owen tak mampu bergerak. Ia baru sadar bahwa sedari kemarin belum makan apapun. "Tuhan, ambil saja nyawaku. Aku sudah tidak punya apa apa lagi", harap Owen dalam pikirnya.
Dari kejauhan terlihat bayangan seseorang, semakin lama semakin mendekat. Orang dengan baju penuh bekas cat yang berantakan berdiri dihadapan Owen dan bertanya "Apa kau masih bisa berjalan sendiri?". Owen yang tak mampu berbicara hanya mengedipkan matanya, tak mendapat jawaban orang itu langsung menggendong Owen dibahunya, dan Owen perlahan menutup mata karena kehilangan kesadarannya.
Tak lama kemudian Owen terbangun. Ia berada di sebuah rumah kecil penuh dengan cat dan kanvas. Kemudian seorang pria remaja datang dengan membawa semangkuk sup. "Makanlah, kau kelaparan, namaku Louise Archer panggil saja Louise", ujar orang tersebut. Owen pun mulai memakan sup tersebut.
Setelah supnya habis Owen mulai bertanya
Owen : "Makasih Louise, tapi kenapa kamu nolong aku? Kukira gaada yang peduli"
Louise : "Gaperlu berterima kasih sudah sewajarnya aku menolongmu. Dan ada cerita yang ingin kuberitahu padamu"
Owen : "Cerita?"
Louise : "Iya, kamu pasti ingin tahu apa yang terjadi kepada keluargamu kan?"
Louise mulai bercerita, cerita yang tak pernah diketahui Owen. Bukan hanya Owen, semua orang pasti tak pernah tau tentang ini, karena tak adabyang peduli. Jadi sebenarnya selama ini ayah Owen tak pernah sukses dalam bisnis berasnya, penghasilan yang dihasilkannya sangat sedikit dibanding dengan modal yang dikeluarkannya. Dan selama ini ayah Owen selalu meminjam uang kepada kerajaan, setiap malam seorang penjaga dari istana selalu datang bolak-balik ke rumah Owen secara sembunyi-sembunyi. Rumah Louise tak jauh dari rumah Owen, jadi Louise yang selalu begadang mengerjakan lukisannya manyadari adanya penjaga istana yang ke rumah Owen setiap malam.
Hutang ayah Owen semakin menumpuk tiap tahunnya dan akhirnya mencapai batasnya, raja Henry yang pada saat itu memerintah sangatlah keji. Sang raja memerintahkan untuk membakar seluruh aset keluarga Grassley beserta keluarganya, sehingga lahannya menjadi kosong dan menjadi lahan milik kerajaan.
Perasaan Owen campur aduk kembali mendengar cerita Louise, ia merasa sangat marah kepada kerajaan yang telah membakar rumah dan keluarganya, ia merasa marah kepada dirinya sendiri yang tak sadar bahwa ayahnya mengusir dia keluar rumah agar bisa melindunginya, dan ia marha kepada Louise yang tidak menolong keluarganya.
Owen : "KENAPA?!! kenapa kau tak menolong mereka??! Kau tau tentang semuanya bukan?!"
Louise : "Kau kira aku tidak mencobanya? Aku sudah menyiapkan rute kabur dari kota ini untuk keluargamu, tapi ayahmu menolaknya. Sudah kusuruh untuk mereka tinggal dirumahku saja, dia menolaknya. Aku diam bukan karena aku mau! Ayahmu menyuruhku begini untuk melindungimu!"
Owen mulai menangis perlahan dan perlahan tangisannya menjadi lebih keras-dan keras, Louise pun mulai memeluk Owen dan mengusap kepalanya dengan berucap, "menangislah semaumu, cuma ada kau dan aku disini, orang lain tak akan tahu".
Hari itu terasa seperti sore hari. Terasa sangat hangat dan menyedihkan, rasanya seperti bila matahari terbenam hari ini maka tak akan terbit lagi esok harinya.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sang Anak Petani
Historical FictionHanya sebuah kisah sederhana seorang anak petani Yang hidup pada abad ke-15.