Matahari yang terik seolah membakar setiap makhluk bumi pada siang itu. Anggun bersama temannya Anna tengah membeli minuman untuk sekedar menyegarkan tenggorokan mereka yang begitu kering setelah beberapa lama mendekor kelas untuk acara memperingati hari kemerdekaan yang diadakan sekolah.
"Anggun"
tiba-tiba seseorang memanggil Anggun yang tak lain adalah Ira. Ira merupakan teman se-SMP nya Anggun, tidak terlalu dekat namun cukup akrab.
"Eh ra, ada apa?"
"Nih gun katanya kakak ini suka sama kamu" ucap Ira sambil tertawa dan menunjuk pada seorang kakak kelas.
Anggun pun hanya tersenyum dan kembali ke kelas bersama Anna.
"Abis dari mana?" Tiba-tiba muncul Raka dari samping kelasnya bersama Maya.
"Rakaa, kamu kesini juga ternyata. Aku abis beli minum."
Kemudian Anggun, Raka dan Maya pun berbincang-bincang.
***
Setibanya di rumah Anggun kaget karena mendapat pesan masuk dari kakak kelas yang tadi bertemu di sekolah.
Anggun pun membalas pesan tersebut dengan sopan karena kakak kelas itu merupakan anggota OSIS, namanya Akbar.
Semakin hari Akbar terus mendekati Anggun, namun hati Anggun enggan merespon hal tersebut, hatinya terlanjur jatuh kepada Raka.
Suatu hari Akbar mengetahui kedekatan Anggun dengan seseorang, namun dia tidak mengetahui bahwa orang tersebut adalah Raka, Akbar justru mengira orang itu adalah Rian, kakak pembimbing Anggun.
Ketika Anggun akan pulang sekolah dengan Anna tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Anggun.
"Anggun? Kamu Anggun kan?"
Tanya Bintang seorang ketua OSIS di sekolah tersebut yang kebetulan adalah sahabat Akbar.
"Iya kak, ada apa?"
"Kamu deket sama Akbar kan? Tapi kok kamu malah sama Rian?" Sambil tertawa.
Bersamaan dengan hal tersebut ternyata Raka sedang berjalan tepat di belakang Anggun dan mendengar semuanya, ketika Anggun menoleh ke arah lorong, didapatinya sosok Raka. Tanpa menjawab apapun Anggun langsung permisi pamit pulang kepada Bintang.
"Na gimana dong?" Tanya Anggun kepada Anna dengan perasaan sangat cemas
"Gue gak tau"
"Raka pasti salah paham."
"Mending lo jelasin nanti dichat, sekarang Raka kan udah pulang."
Setibanya dirumah Anggun pun menjelaskan dengan sangat rinci kepada Raka, bahwa itu hanya kesalahpahaman.
"Aku percaya sama kamu. Karena hubungan kan memang harus saling percaya."
Deg.
Jantung Anggun seolah berhenti ketika membaca pesan singkat tersebut. Anggun berpikir keras hubungan apa yang dimaksud Raka. Bukankah selama ini belum ada keterikatan yang jelas antara mereka.
***
Keesokan harinya Anggun meminta bantuan kembali kepada Raka untuk mengerjakan tugas matematikanya.
Anggun pun datang ke kelas Raka, namun anggun sangat heran dengan sikap Maya dan Elda, mereka tertawa dan seolah mendorong Raka mendekat kepada Anggun.
"Sekarang aja Ka" kata Maya
"Kasian Anggun kalo kelamaan digantung hahahaha" ucap Elda.
"Ada apa?" Kata Anggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Rasa 7 Cerita
Novela JuvenilTentang 7 rasa untuk 7 cerita bersama 7 orang paling berkesan selama masa SMA