▪ typo.

2K 418 55
                                    

"Anjim!"

"Bangke, kok jadi gua bajeng!"

"Mampus!"

"Akhirnya ya allah! Ini anak dakjal kena juga!"

Seruan heboh terdengar dari ruang tamu kediaman rumah. Sedang si pemilik rumah tak berhenti memaki saat melihat kartu yang sebenarnya baru saja ia beli siang tadi.

Jadi, karena hari ini hari jumat, dan malam ini malam sabtu. Geng nya Taeyong menginap di rumah Taeyong, sambil Taeyong cari keseruan dengan membeli kartu Truth Or Dare yang lagi viral.

Tapi Taeyong tidak tahu, kalo isi dari tulisan kartu-kartu tersebut, maupun truth atau dare, berisi kemaksiatan yang ingin dimaki.

Pasalnya, Taeyong memilih malapetakanya sendiri, kartu dare yang bertuliskan; "tembak crushmu dalam waktu tiga menit."

Dog nggak tuh ....

"Buru, sat, tembak si menejer baru!" Yuta terus berseru, mendorong Taeyong, lebih tepatnya menedang-nendang Taeyong yang duduk lesehan di lantai, sedang ia duduk selonjoran di atas sofa. "Cemen kalo lu mundur, sat."

"Kesempatan nih Yong." Johnny ikut berseru.

"Ya bangsat, tapi kaga gini juga anjer!" seru Taeyong, berniat untuk mundur dan menolak dare tersebut. Tapi resikonya, dia harus keliling komplek rumahnya tanpa memakai baju atasan. Ya bayangin aja lah, abis ujan, hawa-hawanya dingin. Mana Taeyong kalo kedinginan suka gatel-gatel badannya, terus ada bentol-bentol kaya pulau Indonesia, gede-gede. Nasib.

"Ah elah! Buru anjir, mumpung jomblo juga! Gimana sih lu!"

"Ya tapi ...."

Ya tapi masalahnya, dia sama crush itu baru kenal seminggu. Itu pun kenal karena si mbak crush jadi menejer baru ekskul futsal di sekolahnya. Jadinya kan, kaya terlalu tiba-tiba yang bakalan nanti jatuhnya cringe banget.

Pendekatan kaga ada, tapi udah langsung nembak aja.

"Udah, entar elu bilang ini prank habis dia jawab," sahut Mark, seakan memahami isi hati kecil dari Taeyong.

"Kalo dia terima gua gimana?"

Secara tiba, kepala Taeyong dijitak keras, pelakunya ialah Doyoung. "Gosah kepedean lu!"

Taeyong memaki, mengaduh pula kesalitan pada kepalanya sembari dielus sayang. Sedang Johnny yang udah greggrtan sendiri mengambil ponsel Taeyong di meja, lalu mengotak-atiknya. Yang sesaat kemudian, Johnny melempar ponsel Taeyong tepat di pangkuan Taeyong.

"Noh, dibales Lisa gercep noh," ujar Johnny.

Taeyong membulatkan matanya, lantas melihat pada layar ponselnya yang menampilkan roomchat wa, berisi Lisa yang online.

"Bangsat! Gue kudu bilang apa woi!" maki Taeyong dengan sedikit panik.

"Langsung tembak lah, sat!" sahut Doyoung yang kini juga gregetan.

Taeyong tak bisa tenang. Tangannya bahkan bergetar, tak tahu jika kondisi ini membuat jiwa raganya ambyar tak dapat berkutik. Ia juga mulai mengabaikan seruan heboh dari teman-temannya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Another Us || YonglisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang