2. Unexpected Third Encounter

458 89 17
                                    

Song: I Don't Know Why - NOTD, Astrid S
.

.


Who is My Husband?
2. Unexpected Third Encounter

.

.

Matahari bersinar menerangi bumi yang masih sedikit basah sisa hujan tadi malam. Pagi yang cerah, seperti biasa Sakura melakukan rutinitas paginya: bangun pagi-pagi, bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, dan sarapan bersama keluarganya. Benar 'kan? Semua masih seperti biasa dan tidak ada yang berubah bahkan setelah pernikahannya.

Sakura memang tidak terlalu peduli perihal pernikahannya, pokoknya selama pernikahannya itu tidak mengganggu kehidupannya dia tidak akan protes. Terbukti 'kan? Sudah satu bulan berlalu akan tetapi kehidupannya belum berubah. Oke, bohong kalau Sakura bilang kalau kehidupannya belum berubah total karena faktanya kehidupannya telah berubah-sedikit. Apa yang berubah?

Sebenarnya satu bulan terakhir ini, Sakura sedikit heran akan aktivitas keluarganya-oh ayolah, dibawa ke suatu tempat yang tidak diketahui lalu mempelajari sejarah keluarga kerajaan dan bagaimana terbentuknya Negara Hi dan blablablabla apa gunanya? Memangnya dia itu siapa sampai-sampai harus mempelajari itu semua?

Haruno Sakura, gadis musim semi yang selama enam belas tahun hidupnya tidak terlalu memikirkan hal yang berbau laki-laki. Ehm, dulu pernah sih Sakura menyukai seorang laki-laki. Tapi sayangnya karena Ino terlalu bersemangat mengetahui Sakura menyukai seseorang, mulutnya tidak bisa dikontrol. Setiap laki-laki itu lewat di depan Sakura Ino menjadi heboh sendiri hingga lama-lama laki-laki itu tau kalau Sakura menyukainya.

Bisakah kalian bayangkan betapa malunya Sakura waktu itu? Tidak hanya laki-laki itu yang mengetahui kalau Sakura menyukainya bahkan hampir satu angkatan tahu karena ulah sahabatnya. Maka dari itu, sampai sekarang pun Sakura tidak pernah membahas soal laki-laki lagi di depan sahabatnya. Entah kenapa ia termasuk orang yang sulit untuk jatuh cinta tapi, sekalinya Sakura mencintai seseorang jangan sekali-sekali kalian meragukannya. Ia pasti akan sangat setia pada orang itu.

Sakura berjalan santai menuju ke kelasnya, sesekali ia sunggingkan senyum manisnya kepada orang yang ia temui di lorong menuju kelasnya. Setelah meletakkan tas di bangku, Sakura pun segera menghampiri sahabatnya yang tengah asik berkutat dengan majalah yang dibawanya.

"Ohayou Pig!" sapa Sakura ceria.

Duk!

Bukannya membalas salam dari Sakura, Ino malah memukuli sahabatnya dengan majalah yang ia pegang.

"Sakit!" Sakura mengusap-usap kepalanya yang dipukul oleh Ino tadi, "Hei, Pig! Apa-apaan kau?"

Yamanaka Ino tertawa puas melihat sahabatnya yang tengah kesakitan, "Tidak apa-apa, aku hanya ingin memukulmu saja."

Decakan sebal diproduksi oleh mulut Sakura. "Aneh. Seharusnya aku yang memukulmu karena kau meninggalkanku sendirian di Istana Nakano kemarin." Yah, memang benar kemarin Sakura benar-benar terpisah dari Ino sehingga ia harus berjuang sendirian di antara kerumunan orang-orang tersebut.

"Maaf, maaf. Tapi kan kau enak, aku yang susah-susah ke sana untuk bertemu dengan Yang Mulia Pangeran, eh malah kau yang bertemu. Kau pikir aku tidak melihatnya? Dan lagi, yang membuatku iri adalah kau melakukan kontak fisik dengannya!" Oke, sekarang Ino malah mencurahkan isi hatinya.

Sakura menatapi lawan bicaranya dengan datar. Ia merebut majalah yang berada di genggaman Ino dan membalasnya dengan memukul kepala blonde sahabatnya. "Kita impas, Pig," katanya sambil terkekeh pelan.

Who is My Husband?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang