#3

438 41 0
                                    

Tuan Min melangkah tegas menuju kamarnya.

Sekedar informasi, kamar Tuan Min adalah tempat pribadinya, tidak ada yang boleh memasuki kamarnya tanpa seijinnya. Tapi, Tuan Min memiliki satu orang kepercayaannya yang bertugas untuk mengurus ruangan pribadinya itu. Mulai dari tatanan, kebersihan, sampai aroma ruangan, orang kepercayaannya itu sudah sangat hafal dengan selera Tuan Min. Orang itu bernama Namjoon.

Selain Namjoon, ada 2 orang prajurit yang menjaga kamar Tuan Min. Tetapi mereka berdua hanya menjaga pintu kamar. Berjaga-jaga agar tidak ada orang selain Tuan Min yang masuk.

Setelah sampai kamarnya, 2 prajurit Tuan Min membukakan pintu kamarnya. Namun, saat Tuan Min hendak menuju ranjangnya, ia tiba-tiba membeku.

Lelucon macam apa ini??

Tuan Min menemukan Taehyung meringkuk disebelah lemari pedangnya dengan air mata dipipinya.

“Lancang sekali!” kata Tuan Min geram. “Ma-maaf hyung, kumohon, kali ini saja, a-aku sudah tidak tahan lagi,” curhat Taehyung dengan napasnya yang tersenggal-senggal.

“Berdiri dan kembali ketempat latihan!” perintah Yoongi sambil mati-matian menahan amarahnya.

“Hyung, aku lelah, hyung. Aku tidak suka beradu pedang. Aku tidak mau seseorang terluka karena pedangku nantinya,” kata Taehyung mencoba jujur pada Tuan Min.

"Lalu, kau akan membiarkan lawanmu menghunuskan pedangnya tepat di jantungmu?” kata Yoongi tidak sabaran. “Tapi, hyung, kemampuanku yang seperti ini sudah cukup untuk melindungi diriku tanpa melukai orang lain. Jadi, untuk apa aku harus menjadi ahli pedang?"

Ketahuilah, kata-kata yang meremehkan pedang, adalah kata-kata yang Tuan Min benci. Kalau saja yang dihadapannya ini bukan adiknya, Tuan Min sudah benar-benar menghajar anak ini tanpa ampun.

"Kau, sadarlah kau sedang bicara dengan Raja!! Berani-beraninya kau meremehkan pedang dihadapanku!! Kau pikir hidup semudah itu, huh!? Lalu bagaimana dengan Abeoji dan Eomeoni? Mereka itu Pendekar Pedang. Tapi mereka tetap saja mati terbunuh!" kata Yoongi yang tidak bisa lagi menahan amarahnya.

"Hyung, kumohon jangan bahas itu lagi, a-aku takut," kata Taehyung lirih diakhir kalimatnya. Tuan Min mencoba untuk mengatur emosinya, ia tidak mendengarkan apa yang Taehyung katakan. Lebih tepatnya ia tidak peduli.

“Keluar! Dan tunggu hukuman dariku!!” kata Tuan Min menutup percakapan keduanya, sambil sesekali menghela napas. Lalu, Taehyung berdiri dengan kaki yang bergetar, setelahnya memberi salam pada Tuan Min dengan sedikit membungkuk.

#Tbc

STORY OF DAECHWITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang