Setelah sedikit tenang, Tuan Min keluar kamar dan menghampiri kedua prajuritnya yang berjaga di pintu kamarnya.
“Kenapa anak itu bisa masuk ?” tanya Tuan Min mengintimidasi. “Tuan Muda Tae bilang, Tuan Min sudah mengijinkannya,” jawab prajurit itu jujur.
“Kalian percaya begitu saja?!”. “Iya, Tuan Min, kami percaya pada Tuan Muda Tae, ” jawab mereka tanpa berani menatap mata Tuan Min. “Sedangkal itu pemikiran kalian?! Berapa kali kubilang untuk tidak mengijinkan si-a-pa-pun masuk kecuali aku memberi perintah langsung pada kalian?!” bentak Tuan Min pada mereka yang semakin menunduk.
“Kalian akan kuhukum!” kata Tuan Min yang tidak bisa disanggah lagi, lalu pergi meninggalkan mereka berdua. Mereka pun hanya bisa mengangguk pasrah.
Tak berselang lama setelah itu, Namjoon mendatangi kedua prajurit itu bersama 2 orang pengawal dibelakangnya.
“ Kalian mendapat perintah dari Tuan Min untuk menghadap,” kata Namjoon. “Bawa mereka ke hadapan Tuan Min,” lanjut Namjoon kepada kedua pengawal dibelakangnya. “Baik,” jawab pengawal itu bersamaan dan tegas.
Kedua prajurit itu menghampiri Tuan Min yang sedang duduk disinggasananya. Mereka mendekat dengan langkah putus asa, namun, berusaha untuk tetap tegar karena sedang berhadapan dengan sang raja.
Lalu, mereka berhenti dan berlutut didepan raja. “Tuan Min, kami datang untuk memenuhi perintah Tuan Min,” kata salah satu dari prajurit itu. “Aku hanya ingin memberi hukuman pada kalian,” kata Tuan Min dingin, dengan tatapan yang tajam dan tidak sedikitpun beralih dari mereka. Mendengar kata- kata itu, mereka semakin menundukkan kepala, mencoba menyiapkan hati untuk mendengar kalimat selanjutnya dari Tuan Min.
“Pengawal,” panggil Tuan Min santai namun terkesan garang. “Kami siap menerima perintahmu, Yang Mulia,” jawab salah satu pengawal. “Penggal kepala mereka!”
Mutlak! Keputusan yang tidak bisa dinegoisasi.
“Tu-tuan Min, ka-kami mohon, kami benar-benar menyesal, sungguh. Kami mohon ampuni kami,”
“Iyaa, Tuan Min, kami mohon ampuni kami, kami tidak akan mengulangi kecerobohan kami lagi,” kata kedua prajurit itu bersahut-sahutan, mencoba menyelamatkan nyawa mereka yang terancam. Tuan Min hanya memandang datar, namun tajam.
“Aku tau, tapi kepala kalian tetap jadi bayarannya. Cepat bawa mereka pergi!” kata Tuan Min tidak lagi menerima kata-kata pembelaan. “Baik, Tuan Min,” jawab pengawal itu, lalu menyeret kedua prajurit tadi untuk segera dieksekusi. Tuan Min pun berdiri menuju balkon istana, untuk menyaksikan pertunjukan menyedihkan itu.
Sementara itu, Taehyung sedang menjalani rutinitasnya yang sempat tertunda. Setelah selesai, Hoseok membawa Taehyung untuk menghadap Tuan Min. Dan disaat yang sama, Tuan Min berada di singgasananya.
“Tuan Min, kami sudah selesai latihan. Sesuai perintah, saya membawa Tuan Muda Tae untuk menghadap Tuan Min,” kata Hoseok memberi laporan pada Tuan Min. Tuan Min menjawab dengan anggukan samar, lalu tatapannya beralir pada Taehyung yang sudah berlutut dihadapannya. Taehyung sama sekali tidak berani menatap hyungnya itu.
“Kau melakukan 2 kesalahan sekaligus, masuk kamarku tanpa ijinku dan melarikan diri dari latihan. Kau punya nyali juga ternyata,” tutur Tuan Min dengan smirk yang terlukis jelas diwajahnya. Taehyung semakin menunduk untuk menyembunyikan tangisannya.
“Hoseok, ikat dia dipohon terbesar yang ada dihutan belakang istana! Jangan beri dia makan dan minum sampai kuperintahkan!” kata Tuan Min yang masih tetap menatap Taehyung.
“Hyung, kumohon, aku takut berada disana sendirian saat malam tiba, ku mohon maafkan aku, hyung. Aku tidak akan mengulanginya lagi, sungguh,” kata Taehyung dengan tangisannya yang tidak bisa ia tahan lagi. “Kau sama saja dengan 2 prajurit tadi,” kata Tuan Min malas membayangkan kedua "mantan" prajuritnya.
Taehyung mencoba memberanikan diri untuk menatap kedua mata hyungnya, sekedar mencari apakah ada tatapan iba untuknya walau hanya sekejap? Merasa tiba-tiba ditatap Taehyung, Tuan Min menaikkan sebelah alisnya. Lalu, ia beralih menatap Hoseok. “Hoseok, bawa dia sekarang! Aku mau istirahat,” kata Tuan Min sambil meninggalkan singgasananya.
"Baik, Tuan Min," jawab Hoseok. "Ayo, Taehyung-ie," lanjutnya sambil membantu Taehyung berdiri. Taehyung pun hanya bisa pasrah menerima hukuman walaupun air matanya terus saja berjatuhan.#Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF DAECHWITA
FantasyKisah ini dimulai sejak sang raja muda, Min Yoongi, menduduki tahta kerajaan diusia mudanya karena alasan yang tak terduga. Namun, jangan pernah memandang remeh status "muda" nya. Kerajaannya kini justru menjadi kerajaan terbesar dan terkuat. Min Yo...