₍₍ MSAPH || 3⁾⁾

5 2 2
                                    

└|Punya Abang satu, tapi berasa kek punya musuh satu kampung!|┐

Kini mereka bertiga telah sampai tukang gulali, Reyhan membelikan Kheirina gulali berukuran lumayan besar berkarakter panda.

"Kamu mau apa?" Tanya Reyhan pada Maura yang sibuk mengetikkan pesan ke Ara.

Maura mendongak ke arah Reyhan.
"Aku mau kebab, Rey!" Jawab Maura dengan semangat.

Reyhan yang gemas akhirnya mengacak-acak rambut Maura.
"Yaudah, ayok cari kebab lagian udah malam juga pasti pada laper kan? sekalian nyari makan, yuk" ujarnya seraya membawa keduanya ke mobil.

Mobil melaju ke tempat penjual kebab langganan Maura, dimobil hanya tersisa Maura dan Reyhan saja yang sedang mengobrol karna Kheirina sudah tertidur lelap menghadapkan wajahnya didada milik Maura.

Namun ketika mobil sampai ditempat tujuan, pedagang tersebut tidak jualan, alhasil Maura yang melihat itu cemberut.

Reyhan menengok kearah Maura.
"Udah, kita cari lagi ya? Jangan cemberut gitu, masa kalah sama Khei" ujarnya sambil mengelus rambut Maura. Sang empu hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Mobil pun melaju kembali mencari pedagang kebab lain. Ditengah perjalanan Maura merengek.

"Rey... Jok nya tidurin geh, punggung aku pegel, kasian juga Khei tidurnya gak enak pasti sakit semua badannya ntar kalo bangun" ucapnya.

Reyhan memberhentikan mobilnya dipinggir jalan lalu menurunkan jok Maura hingga membuatnya terlentang. Maura mengubah posisinya agar ia dan Khei bisa nyaman. Mobil pun melaju lagi membelah jalanan malam mencari pedagang kebab tersebut.

Disepanjang perjalanan baik Reyhan maupun Maura tidak ada yang bisa berhenti mengobrol dan Reyhan juga tidak melepaskan genggaman tangan kirinya dari tangan kanan milik Maura.

Tak lama mobil berhenti dilampu merah, Reyhan melihat kearah kiri dan mendapati tubuh Khei didekapan sebelah kanan Maura sedangkan wajah Maura hampir tertutupi rambut seluruhnya karna tertidur.

Ia menyingkirkan rambut Maura dan mencondongkan tubuhnya kearah wajah Maura, mencium kening keduanya lalu tersenyum dan mengelus lembut rambut keduanya.

Lampu pun berubah menjadi hijau, mobil segera melaju dengan kecepatan sedang, ia masih sibuk mencari dimana letak pedagang kebab tersebut, akhirnya yang dicari telah datang.

Ada sebuah kios yang menjual kebab keinginan Maura.

'hufftt... Untung aja ada'

'bangunin gak ya? Gak usah deh, gue aja yang turun'

Setelah berdebat dengan batinnya sendiri akhirnya Reyhan turun lalu membeli kebab tersebut.

"Mang, kebabnya 4 ya"

"Oh, iya den"

Sambil menunggu kebabnya jadi, ia menscroll akun medsos miliknya.
'cih, gak ada yang menarik' ia pun menutup medsosnya.

"Ini den"

"Nih ya pak, kembaliannya ambil aja"

"Matur suwun den"

"Nggeh pa'de"

Reyhan menuju mobil, ketika akan memasukinya ia terkaget melihat Maura yang sudah terbuka matanya dan melihat kearahnya.

"Bikin kaget aja kamu itu!" Ujarnya seraya mengusap dadanya dan memasuki mobil, ia menaruh bungkusan kebab keatas dashboard mobil.

Maura cekikikan melihat ekspresi Reyhan yang terkaget-kaget. Ia mengambil bungkusan itu dan melihatnya, mencomot satu lalu memakannya dan mengembalikan bungkusan itu keatas dashboard.

Reyhan & MauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang