└|Kenapa cowok selalu salah?. Karna didunia ini adanya tuh MASalah, bukan MBAsalah.|┐
Diruang rawat inap bocah tersebut kini penuh dengan suara canda tawa dari kawan-kawan Maura dan Reyhan.
Semuanya berada disamping brankar Khei sambil melempari guyonan yang membuat sang empu tertawa, namun Reyhan dan Maura memisahkan diri dari mereka semua.
Reyhan bersama Maura berada di sofa ruangan tersebut. Dengan Reyhan yang memeluk Maura dari samping dan Maura yang menenggelamkan kepalanya didada bidang Reyhan.
"Kamu kenapa? Kok lemes banget? perasaan tadi masih jingkrak-jingkrak deh" ucap Reyhan.
"Aku gapapa, Rey!"
"Aku mau tidur, ngantuk" sambil mengeluarkan tatapan puppy eyes.Reyhan pun luluh, ia membuat posisi senyaman mungkin untuk Maura bisa tertidur. Dan benar sekali tak lama Maura pun tertidur nyenyak didadanya, sedangkan Reyhan mengelus rambut Maura agar tambah terlelap tidur.
"Itu si Rara tidur?" Tanya Cia. Reyhan mengangguk.
"Capek kali dia, tadi juga lagi tidur kebangun gegara kita, udah biarin aja" ucapan Vito yang diangguki semuanya.
Ara mengernyit.
"Tapi kok muka Rara pucet? Dia sakit juga, Rey?" Mendengar perkataan Ara, Reyhan pun mengecek dahi Maura. Dan benar sekali, terdapat hawa yang sangat panas disana.
"Maura demam, gue bawa ke ruang inap sebelah dulu. Kalian tunggu disini, kalo ada yang mau ikut gue separo aja, sisanya jaga Khei" ujarnya lalu membopong tubuh Maura dengan hati-hati dan memanggil dokter jaga untuk keruang sebelah.
"Dia hanya kelelahan dan boleh kembali setelah cairan infusannya habis. Saya permisi dulu" ucap sang dokter.
Reyhan mengangguk.
"Makasih, Dok" ujarnya yang ditanggapi senyum oleh sang dokter.Reyhan mendekat kearah brankar Maura, duduk dibangku sampingnya, menggenggam tangan kanan Maura yang tidak berinfus.
"Cepet sembuh, Ra! Aku gak suka liat kamu sakit begini. Biar aku aja yang sakit, kamu jangan!" Ujarnya sambil mengelus rambut Maura.
(Bucin_-)
Tak lama pintu terbuka, menampilkan sosok Vito dan Cia yang membawa sebuah kresek.
"Nih, lu makan dulu! Titipan dari bonyok lu tadi" ujarnya. Reyhan menggeleng.
"Gue gak nafsu makan, buat Lo aja" sahutnya.
"Gak usah nyari perkara, deh! Udah tau Maura lagi sakit, adek Lo juga sakit. Masa iya Lo ikutan sakit? Gak lucu! Nanti siapa yang mau jagain mereka?" Ucap Cia dengan emosi.
Reyhan mendengus kasar.
"Oke, gue makan. Lo pada udah makan?" Seraya membuka bungkusan tersebut."Udah, gue sama anak-anak udah makan. Adek Lo juga tadi udah gue beliin bubur didepan" sahut Vito.
"Oh ya gue hampir lupa, tadi bonyok lu pergi lagi buat nanganin perusahaannya yang lagi ada masalah gara-gara satu orang, tadi gak sempet ijin ke lu, buru-buru dia" lanjut Vito, Reyhan hanya mengangguk sambil memakan makanannya.
"Yaudah kita balik kekamar adek Lo dulu, kalo Maura udah siuman panggil kita" sambung Vito lalu berjalan keluar ruangan Maura sambil menggandeng tangan Cia.
🦗🦦🦗
Sudah 1 Minggu berlalu sejak Maura dan Kheirina dirawat, kini Reyhan tengah asik memainkan ponselnya diatas ranjang milik Maura.
Yups, memang 1 Minggu yang lalu setelah Maura keluar dari rumah sakit keesokannya adalah hari pertunangan mereka. Dan yang diundang hanyalah beberapa keluarga dari pihak Maura dan Reyhan, juga hanya inti sahabat mereka saja.
"Reyhan ih awas lah!! Keluar sana!!" Ucap Maura dengan kesal ketika melihat kasur kesayangannya berantakan.
bagaimana tidak? Boneka yang tadinya tertata rapih diatas kasur, kini berada dibawah tempat tidur. Selimut yang tadinya terlipat rapih, kini sudah tak berbentuk lagi, berada dibawah pula. Ditambah bungkus Snack yang berceceran diatas kasur dan 2 kaleng minuman soda yang tambah menghiasi kasurnya.
Membayangkannya saja sudah membuat kepala kita pusing 7 keliling. Emang ya dasar jantan mah gitu! Bisanya ngacak² doang! Giliran disuruh ngeberesin gak mau! Gada ahlak;v.
Maura memunguti bungkus Snack dan kaleng tersebut lalu membuangnya ketempat sampah yang ada dipojok ruangan. Dilanjut mengambil selimut lalu melipatnya dan meletakannya diatas kasur. Terakhir ia mengambil bonekanya dan disusun diatas meja belajarnya.
Reyhan seakan tak peduli dengan situasi, ia tetap melanjutkan bermain game nya tanpa melihat kearah Maura yang kepalanya sudah mengeluarkan 2 buah tanduk.
"Rey?"
"Hm""Rey!"
"...."Oke, kesabaran Maura sudah habis!.
"REYHAN KELUAR DARI KAMAR GUE! SEKARANG! GAK USAH KERUMAH GUE LAGI! PERGI!" usir Maura.Reyhan yang mendengar itu sontak terkejut. Ia melihat kearah Maura, lebih tepatnya mata Maura. Ia melihat genangan air mata yang sudah siap meluncur.
Reyhan mendekatinya namun Maura menolak, Reyhan tetap kekeuh mendekati Maura sampai Maura terpepet ditembok kamarnya. Reyhan menarik Maura kedalam pelukannya dan disitulah titik kelemahan Maura.
Maura menangis didada bidang Reyhan.
"Hikss.. gue kesel sama Lo! Hiks.. kenapa sih hikss.. Lo gak kasian sama gue? Hiks..hiks.. gue capek, Rey! Ngeberesin semuanya gue capek! Hiks.. ditambah lagi gue pemantapan eskul, sama bimbel! Hiks.. capek, Rey!! Capek!!" Tangisan Maura terdengar begitu pilu ditelinga Reyhan."Iya iya, aku minta maaf ya udah bikin kamu tambah capek" ucapnya lalu melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Maura. Maura menggelengkan kepalanya tanda ia tak mau memaafkan.
Reyhan menghembuskan nafas lelah.
"Kamu mau apa? Nanti aku beliin biar bisa kamu maafin" sambungnya.Maura mendongak dengan wajah yang sembab, dan hidung yang memerah.
"Aku mau kamu pulang! Gak usah kesini lagi!" Ujarnya lalu meninggalkan Reyhan dikamarnya. Sedangkan ia pergi ke kamar tamu.Reyhan mendesah kasar.
'Reyhan goblok! Udah tau cewek Lo lagi pms ngapain Lo buat kesel siih?! Tolol! Bego! Goblok!' maki batinnya.
Reyhan memikirkan sesuatu untuk membujuk Maura. Tak lama ada sebuah bohlam menyala diatas kepalanya, pertanda ia menemukan sebuah ide cemerlang.
Reyhan segera turun dan mengendarai mobilnya menuju suatu tempat yang ia tuju, senyumannya pun tak pernah luntur ketika memikirkan ide tersebut.
'gue yakin, Lo pasti suka, Ra!' batinnya merasa senang.
TBC!
Tangerang, Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyhan & Maura
Random(ON GOING!) Follow dulu sebelum baca :) PERHATIAN! • MENGANDUNG UNSUR KE-UWU-AN! • DIBUAT BERDASARKAN DUNIA KE-UWU-AN KALIAN! • DIKEMAS DALAM BENTUK BERBEDA DARI YANG LAIN! Semua berawal dari perjodohan konyol yang dilakukan oleh kedua orang tua mas...