"tidak asyik jika kita bertemu sekarang, Lee Juyeon. Mau bermain sebentar sebelum tiba disana? Bukankah akan jauh lebih seru seperti itu?" Gumam Jaehyun menyeringai sambil terus memacu kudanya menghunuskan pedangnya pada lawan yang menghadangnya.
"apa aku membantu Eric? Tidak, anak itu terlalu jauh dari posisiku sekarang. Hyunjoon? Sepertinya aku memang harus membantunya"
Hyunjae menghentikan laju kudanya dan memutarnya mundur menjauh dari titik tengah medan perang. Ia mengarahkan kudanya menuju tempat Hyunjoon. Tak terlalu sulit mencarinya, dengan melihat ada banyak anak panah sudah cukup membuatnya yakin jika Hyunjoon ada disana.
Saat sudah mendekati tempat Hyunjoon, tiba-tiba sebuah serangan mengarah padanya. Karena telat menyadari, membuatnya tak sempat menyelamatkan diri dan kudanya. Beruntung tak ada luka pada dirinya, tapi sangat disayangkan kudanya yang menjadi korban serangan tersebut.
"tidak sopan mengganggu privasi seseorang. Bukankah itu pelajaran dasar etika, Lee Hyunjae?" ujar Juyeon memandang remeh Hyunjae.
"kau sendiri harus bertanya pada dirimu, Lee Juyeon. Bukankah tidak sopan menyerang seseorang yang bahkan belum menyentuhmu?" kata Hyunjae mencoba mengembalikan ucapan Juyeon.
"sangat salah kau berbicara pada seseorang yang menganggap etika itu tidak ada" lanjut Hyunjae.
"memberimu sedikit pelajaran memang tidak pernah membawa keuntungan padaku" kata Juyeon. "tapi membuatmu merasa seperti orang bodoh juga tak membuatku rugi"
"padahal aku ingin bermain sebentar sebelum bertemu denganmu, tapi kau menghancurkannya. Kau tau? Membasahi mata pedangku sebelum bertemu dengan kulit lehermu"
"aku tidak suka jika ada yang berusaha membuatku membuang waktuku dan mengganggu rencana Raja ku"
"kau dilatih dengan sangat baik rupanya. Harusnya mereka sejak dulu mendengarkanku untuk tidak memelihara seekor anjing di rumah. Ah... Seandainya mereka masih ada, mereka akan sangat kecewa melihat anjing kesayangan mereka mengkhianati kepercayaan mereka"
"aku tidak mengkhianati mereka"
"ah, kau benar! Kau tak mengkhianati siapapun, karena aku sendiri yang membunuh mereka semua!!! Ji Changmin melakukannya dengan sangat baik, diam seperti apa yang ku minta"
"aku khawatir justru mereka akan sangat kecewa mendapati anak kandung mereka bertingkah tak sesuai dengan etika yang berlaku di keluarga"
"DIAM!!! KAU TAU APA TENTANG KELUARGA KU, HAH?!! KAU HANYA SEORANG ANJING YANG DIPUNGUT MEREKA BERDUA HANYA UNTUK PENCITRAAN DI DEPAN PUBLIK!!! KAU TAK LEBIH HANYA SEKEDAR SAMPAH YANG TAK DIINGINKAN DI RUMAHKU!!!"
"oh ya? Jauh lebih baik mana? Sampah yang tak diinginkan sepertiku yang mendapat begitu banyak perhatian walau hanya sekedar kasihan? Atau anak semata wayang yang bahkan tak diingat akan keberadaannya?"
"mereka bukan kedua orang tuaku, sialan! Mereka hanyalah boneka yang dimainkan keluarga besarku! Sudah aku bilang, tau apa kau soal keluargaku?"
Hyunjae sudah bersiap dengan pedangnya. Tatapannya berubah tajam dan terlihat seringai dibibirnya. "orang tuaku yang asli mati ditanganku sendiri sejak lama, mereka yang menjadi boneka pun juga berakhir seperti itu. Jadi sekarang, aku ingin lihat, apakah anjing kesayangan ini akan kembali patuh pada tuannya yang dulu? atau pada tuannya yang sekarang?"
🏰🏰🏰
Hyunjae duduk bersandar menatap sekitarnya bosan. Ada banyak orang yang berlomba melempar pujian padanya dan jujur, jika ia bisa mengatakan apa yang ada dalam hatinya ia akan senang hati berteriak jika sangat bosan dan muak dengan mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔✔Checkmate || The Boyz✔✔
FanfictionUntuk terakhir dalam sepanjang sejarah, ini akan menjadi perang terakhir diantara dua kerajaan catur terbesar. Kerajaan Hitam yang dipimpin oleh Choi Chanhee dan Kerajaan Putih yang dipimpin oleh Lee Sangyeon. [TAMAT] #rank 1 in baeric [10-11-2021] ...