Langit malam kini terang benderang, seorang gadis berambut panjang duduk diteras rumah miliknya tersenyum meratapi cantiknya bulan purnama.
Senyuman indah gadis itu membuat lelaki tua disampingnya ikut tersenyum. Sekilas ia membandingkan bulan purnama yang indah dengan wajah gadis disampingnya.
"Bulannya cantik ya, kaya Sera" Ucap lelaki tua sembari mengelus lembut rambut Sera.
Sera tertawa pelan, tubuh mungilnya memeluk erat lelaki tua disampingnya. begitu ia merasakan kehangatan yang amat mendalam.
"Kek, jangan tinggalin Sera ya? cukup ayah sama bunda aja."
Yups, lelaki tua itu tak lain Susilo, kakek Sera.
Sera memang hidup bersama kakek Susilo, orang tua Sera berpisah sejak Sera berumur 3 tahun. Jika ditanya kenangan apa yang ia punya dengan orang tuanya, Sera tidak akan bisa menjawab. Tak begitu banyak kenangan yang ia pernah rasakan bersama kedua orang tuanya.
Ia juga tidak ada rasa ingin tau tentang kedua orang tuanya, yang ia hanya inginkan hanyalah bahagia hidup bersama kakeknya yang telah menjaganya selama ini.
"Kek, Sera tanyaa"
Kakeknya hanya menjawab dengan senyuman, melihat tingkah kakeknya Sera mengernyitkan dahinya. Sera memang tidak hanya sekali menanyakan hal ini, ini pertanyan keseribu kalinya ia menanyakan hal yang sama, sebab ia benar-benar takut akan kehilangan sosok kakek yang sudah merawatnya.
"Kalau kakek ninggalin Sera, Sera sedih?" Tanya Kakeknya yang masih mengelus rambut Sera.
Mendengar jawaban kakeknya, Sera melepaskan pelukannya dan menatap kakeknya dalam.
"Maksud kakek apa?" Tanyanya bingung.
"Kalau kakek ninggalin Sera, Sera janji tetap hidup bahagia ya, Sera bahagia kakek bahagia. Sera tidak boleh sedih-sedih, nanti kakek ikut sedih juga, Kakek bakal jaga Sera dari sini"
Sera terdiam, tak mengerti maksud dari kakeknya yang tiba-tiba berbicara seperti omong kosong. Sera mendekat, ingin memeluk kakeknya lagi dan lagi.
Nihil.....Sera tak bisa merasakan apapun, ia hanya memeluk angin yang bahkan tak bisa ia sentuh.
Sera masih menganggap ini hanyalah candaan dari sang kakek, Sera hanya membalasnya dengan tawa.
"Kakekk cepet banget kaburnyaa, masa satu kali kedipan Sera kakek udang ngilang" Ucap Sera tertawa.
"Kakek dari dulu ga pernah berubah ya, pinter sembunyi. Sera udah ga anak kecil lagi yaa kek"
"Sera cari kakek sampai ketemu."
Dengan langkah tergesa-gesa ia masuk mencari kakeknya kedalam rumah hingga kehalaman rumah, namun ia tak juga menemukan kakeknya.
Jantung kini berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Kakek katanya gamau ninggalin Sera kan"
"Sera janji jadi cucu paling baik seduniaaa"
"Kek, Sera capek nyarinya"
"KAKEKK!!"
***
"DOK, Pasien sudah sadar!"
Wanita dengan seragam OKA segera memeriksa kondisi pasien yang sedari tadi terbaring tak sadarkan diri.
"Alhamdulillah"
Ia mencoba membuka matanya. Namun, semua terlihat gelap.
"k , kakek kok gelap"
"kek, Sera ga bisa melihat apa-apa" Ucap Gadis itu sembari memberontak meraba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Gelap, Aku Melihatmu.
Teen FictionAnasera, wanita berumur 19 tahun yang mengalami kecelakaan bersama sang kakek sehingga membuat kornea matanya rusak dan tidak bisa melihat apa apa lagi. Hidupnya selalu merasa kesepian, sehingga bertemu dengan Raditya yang menemaninya selama ia men...